Shall We Begin?

963 122 26
                                    

Warning : Time Skip (Part yang sangat panjang dan banyak typo. Mohon maaf author terlalu mager untuk edit 🙇🏻‍♀️)

———

[Name] mulai gerah dengan kinerja Pemerintah dan Militer dalam menyelesaikan kasus hilangnya orang. Bukan semakin baik dan membuahkan hasil, tapi semakin buruk dan menambah korban warga sipil yang hilang. Tidak hanya dalam Polandia saja, namun negara-negara lain. Tak memandang kaya atau miskin, ataupun mau berpendidikan tinggi atau tidak. Semuanya semakin tidak masuk akal.

Levi sudah mengenalkan Eren dan Petra. Petra malah bersedia membantu Nyonya Besar Ushijima dalam menjaga si kembar.

Namun intuisi [Name] memang tajam, ada keganjilan dari semua yang telah ia lalui setidaknya 2 bulan terakhir.

Levi sering berkunjung dan terdapati mengobrol dengan ponsel dengan menggunakan kode-kode militer. Bahkan Levi, Eren, dan Petra juga sering mengobrol hal serius.

"Sepertinya memang tidak beres. Apa Levi itu sebenarnya anggota militer? Mereka disini untuk melindungi atau malah membocorkan rahasia keluargaku?" Gumam [Name] pada dirinya sendiri seraya memandang 3 manusia dari jendela.

[Name] meremas kain bajunya, "Aku akan cari tahu sendiri."

Tok!!Tok!!

Pintu terketuk, nampak Mikael mengetuk pintu kamar [Name] diikuti Hayato yang berdiri dibelakangnya.

"[Name], ayo makan siang. Kau sudah melewatkan sarapanmu juga."

[Name] tidak menggubris, bahkan pandangannya masih kosong kearah luar jendela. Hayato yang begitu khawatir keadaan sang Mama maju menghampiri. Meremas baju [Name] hingga wanita itu berbalik.

"Ada apa, sayang?"

"Mama, ayo isi perut Mama. Hayato tidak mau Mama jatuh sakit. Nenek sudah memasak makanan enak hari ini." Ujar bocah itu.

Meski hatinya penuh dengan luka dan hal yang mengganjal, dengan senyuman tulus [Name] mengiyakan ajakan putra sulungnya.

"Baiklah. Hayato turunlah terlebih dahulu dan ajak yang lainnya. Mama dan Paman Kael akan menyusul."

Dengan bahagianya Hayato mengangguk dan berlari keluar meninggalkan [Name] dan Kael yang sudah tinggal disana 2 minggu.

"Hayato begitu mengkhawatirkanmu, [Name]. Makanlah sedikit." Ujar Kael.

[Name] tersenyum pahit. "Bagaimana aku bisa makan bahkan aku tak tahu suamiku sudah makan atau belum."

Kael menutup pintu dan menguncinya lalu memposisikan dirinya duduk disebuah kursi di kamar [Name].

"Kau menutup pintu dan menguncinya? Hal apa yang ingin kau bicarakan, kakak?" Ujar [Name] yang hafal betul dengan tingkah sang kakak.

Mikael menghela nafas dengan berat. "Aku tahu kau bisa menyalahkan aku atau Jayden tentang hal ini. Tapi setidaknya tolong dengarkan aku."

Mendengar kata ini [Name] menduga-duga. "Apa maksudmu?"

"Jayden, bukan, kita, keluarga inti Navier terlibat dengan kelanjutan kasus Black Swan 10 tahun yang lalu."

Bagaikan terdambar petir disiang bolong, [Name] begitu shock mendengar pernyataan yang keluar langsung dari mukut Mikael.

"T-tunggu dulu...."

Kedua kakak beradik itu saling menatap.

"Kakak, bukankah kasus Black Swan sudah ditutup dengan surat resmi pengadilan? B-Ba-Bagaimana bisa?"

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang