Forgiveness

825 115 8
                                    

Gemuruh langit mendung senja itu membuat batin seorang Ushijima Wakatoshi menjadi kian kelabu.

Dipandangnya sosok wanita tengah terbaring dengan bantuan selang oksigen dan beberapa selang infus memenuhi lengannya.

Digenggam dan dielusnya tangan dingin itu. "Kapan kau bangun, [Name]?"

Pintu kamar itu terketuk, menampilkan sosok pria berbadan tegap bersurai kelam.

"Apa ada kemajuan?"

Ushijima menoleh. "Daichi? Kau kemari?"

"Aku hanya kebetulan lewat daerah sini untuk patroli keamanan pasca kejadian 2 hari yang lalu."

Daichi melangkahkan kakinya untuk duduk dikursi yang tersedia disana. "Jadi bagaimana dengannya dan Hayato?"

"[Name] sudah melewati masa-masa kritisnya. Tapi Hayato, masih belum ada perubahan yang signifikan. Dokter sendiri tidak bisa memastikan kapan ia akan terbangun dari komanya."

Bibir Daichi sedikit bergetar. "Andai proses evakuasi kalian lebih cepat."

"Andai saja waktu bisa kuulang lagi." Celetuk Ushijima.

Kalimat itu sontak membuat Daichi menatap iba pada Ushijima setelah semua yang ia jalani akhir-akhir ini.

Ditambah lagi kemarin.....

Flashback

"Apa ada keluarga terdekat untuk Ushijima [Name] dan Ushijima Hayato? Kami butuh donor secepatnya!!"

Sontak Ushijima dan Daichi bangkit dari bangku ruang tunggu rumah sakit.

"Saya suaminya." Ujar Ushijima.

Dokter menjelaskan lebih rinci lagi. "Kami membutuhkan 4 kantong darah untuk putra Anda, dan 2 kantong untuk Nyonya Ushijima. Kami menemukan 2 peluru yang bersarang pada dekat lambung dan satu dipaha kiri Hayato."

"Apa keduanya bisa selamat?"

Dokter rumah sakit itu hanya menghela nafas. "Nyonya Ushijima begitu kuat untuk berjuang, namun untuk Ananda Hayato sendiri saya tidak bisa memastikan. Saya akan melakukan apa yang terbaik."

Usai itu perawat menjelaskan kembali golongan darah yang dibutuhkan untuk Hayato dan [Name].

Keduanya memang cocok dengan Ushijima, namun karena Ushijima mengalami sedikit trauma membuat dirinya merasa tidak pantas mendonorkan darahnya.

Hal itu membuat Daichi shock. "Mereka membutuhkan itu. Setidaknya donorkan satu atau dua kantong darah untuk mereka!!"

Ushijima yang terduduk itu menggeleng. "Bagaimana bisa aku mendonorkan darahku? Aku... untuk melindungi mereka saja tidak bisa! Mereka terluka seperti itu juga karena aku salah!! Aku salah!!"

Plak!!

"Nyonya!!"

Satu pukulan keras mendarat tepat dibelakang kepala Ushijima. Seorang wanita paruh baya yang mimik mukanya tak bisa dijelaskan ini tiba.

"Ibu?" Panggil Ushijima lirih.

"Bibi Kaede?" Ujar Daichi yang juga terkejut melihat Ibu Ushijima tiba disana.

(Psst.. masih inget di book satu ga? Ibunya Daichi–Sawamura Matsuri itu adik angkat Ibunya [Name]–Yuhiko Navier. Dan Yuhiko dan Matsuri itu sahabatan deket sama Ibunya Ushiwaka–Ushijima Kaede)

Derai air mata mengalir dipipi wanita itu.

"Kau ini..." Nyonya Kaede menaikkan sedikit nada bicaranya. "Kalau sudah tahu salah maka meminta maaflah!! Dan kalau kau bertanya bagaimana caranya, hanya ada satu...."

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang