Ushijima's POV
—Aku, Ushijima Wakatoshi. Pria berusia 35 tahun seorang Ayah beranak 3, seharusnya 4 anak, sih.
Banyak yang tak mengira kalau aku akan melamar dan menikahi gadisku begitu cepat. Apalagi di awal masa karirku di Timnas dan Shcweiden Adlers dan dipertengahan masa KOASnya.
Dari usiaku yang masih 18 tahun hingga sekarang, entah apa yang membuatku benar-benar dimabuk asmara oleh wanita yang sebenarnya galaknya bukan main ini.
Banyak halangan yang membuatku berpikir dua hingga tiga kali sebelum aku menyatakan perasaanku pada setelah 10 hari bertemu. Seperti,
"Wakatoshi-kun, kau yakin? Dia gadis darah campuran, biasanya yang seperti itu akan menjunjung tinggi rasnya. Apalagi tidak pernah hidup di Jepang sebelumnya."
"Biasanya orang luar negeri itu sulit untuk menerima pernyataan kita,
loh."Aku tidak tahu apakah [Name] memiliki rasa yang sama denganku atau tidak.
Hingga sekitar 15 hingga 17 tahun yang lalu...
Flashback SMA
"[Name]-san!!! Aku cuma mau bilang ada yang menyukaimu!!"
Shirabu bodoh sekali. [Name] sedang terburu-buru karena harus segera pulang karena [T/N] menantinya dirumah untuk presentasi paperwork. Ia sampai hampir terpeleset jatuh karena berhenti mendadak dari larinya.
"Huh? Siapa?"
Dalam hati aku berdoa agar Shirabu tidak mengungkapkan hal paling konyol.
"Aku cuma mau bilang itu saja. Tapi nampaknya ia begitu ragu jika kau tolak!" Teriak Shirabu.
"Memangnya kenapa sampai ragu begitu?" Tanya [Name] begitu polos.
Tendou menyahut. "Dia takut ditolak. Apalagi kau bukan berdarah Jepang murni, kau ras campuran. Bukankah biasanya orang luar negeri selalu menjunjung tinggi rasnya?"
Ini dia! Tendou! Manusia yang memang selalu membantuku dalam memahami alam semesta yang tak kumengerti ini.
Aku berpikir [Name] akan marah atau risih. Tapi nyatanya tidak seperti ekspektasiku.
Ia tertawa.
Iya, tertawa terbahak-bahak sampai meneteskan sedikit air mata.
Ia mengambil napas lalu membuangnya. "Berpikir bahwa [Name] Navier bangga dengan ras campurannya dan menolak ajakan pria yang berbeda ras dengannya adalah Perspektif Paling Bodoh yang pernah kudengar. Shirabu-san, Tendou-san! Ajarkan pada laki-laki itu untuk tidak insecure dengan dirinya sendiri. Dahhh!! Sampai jumpa!"
Shirabu, Tendou, bahkan yang lainnya menatapku dengam mata yang berbinar.
Yah... dia sudah memberikan lampu hijau.
Flashback End
[Name] Navier, bukan, ia sudah memakai marga Ushijima sekarang. Menjadi menantu satu-satunya yang begitu amat disayangi oleh Ibuku. Yah, tipikal menantu idaman, sih.
Begitu nempel dengan Ibuku samapai nampak seperti Ibu dan Anak sendiri. Tidak! Bahkan lebih mirip dibilang kakak beradik.
Melihat keduanya bersama begitu membuatku ingin bekerja lebih keras lagi karena ada 2 wanita yang hafus kubanggakan.
Perjalanan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Susah senang, manis pahit, dan asam garam itu menjadi makanan sehari-hari. Hingga hadirnya si kecil pertama, namun kami kehilangan dirinya bahkan sebelum kami bisa melihatnya lahir kedunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family