"Astaga!!! Wakatoshi-kun dulu melamarku di peternakan, anak sulungku di kebun binatang, besok gimana lagi? Jangan bilang Taka melamar calonnya di Ocean World dan Yuki dilamar di tengah Lapangan? Berwarna sekali keluargaku ini." Ujar [Name] tertawa terbahak-bahak melihat dokumentasi yang Hayato bawa pulang.
"Mama cukup! Itu memalukan!!" Ujar Hayato sembari menutupi muka merahnya.
Ushijima bersorak gembira bahkan sudah berpesan pada Hayato untuk mendapatkannya cucu perempuan.
"Tidak secepat itu Papa! Kami memutuskan untuk nikah sah setelah Aileen lulus gelar S1-nya tahun depan. Lagipula kami juga belum mau program kehamilan dulu."
Ushijima menyeringai. "Yakin belum mau program dulu?"
Hayato mengangguk dan Ushijima makin menggodanya.
"Mama sama Papa dulu juga belum mau promil dulu, nyatanya juga tetap kebobolan dan jadinya kamu."
"Itu karena Papa saja yang terlalu semangat mainnya." Gumam Hayato.
[Name] tersenyum dan bangkit dari sofa ruang tengah bersiap dengan jas dokternya. "Sepertinya aku sudah harus menghubungi Kak Sophia."
"Eh? Bukannya Kak Sophia di Barcelona? Kau mau apa?" Tanya Ushijima.
"Tentu apa lagi jika bukan memesankan dress untuk Yuki, aku juga sudah punya desain sendiri." Jawab [Name] pada suaminya lalu menatap kearah Hayato. "Tanyakan pada Aileen dia mau pakai gaun pengantin apa? Mau dengan Aunty Sophia sebagai desainernya atau yang lainnya? Lagipula satu tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk mempersiapkan."
Feeling Ushijima berubah menjadi tidak begitu mengenakkan. Raut wajahnya sedikit berubah. "Satu tahun? Apa itu cukup bagimu?"
"Hayato, Mama ke rumah sakit." Pamitnya pada Hayato. "Wakatoshi? Jadi mau antar atau tidak?"
"Aahh, Uh.. tunggu sebentar kuambil kuncinya."
Ushijima dan [Name] hanya diam dalam lamunannya masing-masing. Berbeda dengan [Name] yang melamunkan bagaimana acara tahun depan, Ushijima malah memikirkan mengenai waktu.
"Sayang?" Panggilnya menahan lengan [Name] sesaat setelah memarkirnya mobilnya.
"Hm?"
Ushijima gugup. "A-Apa menurutmu kita medical check up lagi? Kau tahu, aku hanya berpikir kalau sa-"
"Hush. Aku tidak apa-apa." [Name] memotong kalimat Ushijima. "Jangan bebani pikiranmu dengan hal-hal yang tidak perlu."
Ushijima terdiam dan dengan lembut [Name] melepaskan genggaman Ushijima. "Aku bisa terlambat, Oshi. Aku harus standby di OK pagi ini."
Ushijima mengangguk. "Akan kujemput nanti siang."
Ushijima tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Dia menjadi begitu gelisah karena memikirkan hal terburuk yang akan terjadi.
"Dia akan baik-baik saja sampai hari itu, Wakatoshi. Sekarang fokuslah pada pekerjaanmu." Gumamnya.
.
.
.Seorang gadis bersurai keabuan dengan warna gelap diujung rambut yang diikat tinggi itu melangkahkan kakinya dengan kesal menuju salah satu ruangan di SMA Shiratorizawa.
"Bocah satu ini!! Sudah kuberitahu aku tidak bisa membolos pada jam ini masih saja ngeyel. Minta di gampar nih!" Umpatnya.
Pintu berbahan besi aluminium itu dibukanya dengan paksa dan menampakkan sosok laki-laki bersuaei dark olive duduk memasang kabel pada gitarnya.
"OI TAKA!!" Panggil gadis itu.
Laki-laki itu menoleh. "Oh, ternyata Keina-chan, ya?"
Perempatan kesal muncul dikening Keina dan ia maju menjitak kepala Taka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family