"Aku mendapat kontrak dengan Orzel Warszawa."
Ucapan Ushijima membuat pikiran [Name] menjadi tidak fokus dengan pekerjaan dapurnya. Maniknya menatap sosok Ushijima yang sedang bermain dengan anak-anak di ruang tengah sore itu.
[Name] menghela nafasnya. "Keputusan yang berat." Gumamnya.
[Name] menggelengkan kepalanya lalu fokus pada masakan malamnya. Disisi lain Ushijima menatap sang istri menggelengkan kepala dengan keras.
"Apa dia masih memikirkan perihal kontrak baru? Sepertinya aku terlalu membebaninya." Batin Ushijima.
.
.
.[Name] menjadi sedikit terdiam beberapa hari terakhir. Bahkan saat membaca dan menghitung keuangan pun manik [Name] nampak kosong.
Hayato, bocah berusia lima tahunan itu memandang aneh sosok Mamanya.
"Mama?" Panggil anak itu.
Ditunggu beberapa saat namun tak ada respon apapun. Si kembar juga sudah terdengar sedikit rewel di dalam boxnya.
"Mama? A-nu.." Panggil Hayato dengan menyentuh sedikit lengan [Name].
[Name] sontak kaget. "Eh??"
Manik [Name] menatap sosok putra sulungnya. "Ada apa Hayato?"
"Dedek bayinya sudah rewel sejak tadi. Apa Mama tidak dengar?"
Terdengar [Name] menghela nafasnya dengan kasar seraya menepuk dahinya. Lantas ia bangkit dari kursi dan melangkahkan menuju kamar bayinya.
[Name] memang melakukan semua tugas rumah tangganya dengan baik. Namun segala pikiran ia fokuskan untuk memikirkan kembali mengenai kontrak kerja baru suaminya.
.
.
.Beberapa hari selanjutnya, [Name] muntah parah di kamar mandi. Ia merasakan ulu hatinya seperti terbakar dan perih.
Ushijima yang terbangun itu menghampiri [Name].
"Sayang?"
Manik keduanya saling bertemu. Nampak manik dark olive Ushijima membulat dan ia nampak melongo kebingungan.
"Aku hanya asam lambung, bukan hamil lagi." Ujar [Name] sedikit terkekeh.
[Name] menekan tombol flush lalu duduk di toilet itu. Ushijima menghampiri lalu berlutut didepan [Name] dengan mimik muka yang khawatir.
Jemari Ushijima meraba lembut pipi dingin [Name]. "Kau dingin dan pucat. Lebih baik beristirahat dulu hari ini."
[Name] menggeleng. "Ini hanya asam lamb–"
"Shh.." Ibu jari Ushijima menyentuh bibir kenyal [Name] seolah untuk membungkam. "Tidak ada tapi-tapian. Biar aku yang mengurus anak-anak nanti. Aku akan ijin sehari dua hari."
"A-apa?"
Ushijima hanya tersenyum lalu menggendong tubuh istrinya. [Name] melingkarkan kedua kakinya di pinggang Ushijima, ia juga melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami.
"Sepertinya aku punya 4 bayi untuk kurawat." Gumam Ushijima seraya terkekeh.
[Name] tersenyum. "Kau menganggapku bayi hari ini? Apa aku juga harus memanggilmu....."
Manik [Name] menatap wajah Ushijima dengan manja. "Daddy?"
Rona merah nampak muncul dipipi Ushijima.
"[Name], jangan menggodaku seperti itu. Ini masih pagi."
[Name] mengedipkan matanya beberapa kali. "Memangnya kenapa kalau masih pagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
CasualeKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family