Taka dan Yuki sudah masuk sekolah, namun mereka lebih memilih tinggal dirumah dan ya, mereka berdua mendadak menjadi berita panas lagi sama seperti Hayato dulu.
Ushijima sempat bersikeras menginginkan keduanya tinggal diasrama. "Kalian harus sudah mandiri dari sekarang." Begitu alasannya.
"Untuk kata mandiri, bukankah kami juga sudah mandiri sedari kecil. Kami sudah berpisah dari orang tua dari 11 tahun, loh, Pa." Taka bersikokoh untuk tetap tinggal dirumah.
Yuki menyetujui. "Apa salahnya jika kami lebih memilih dirumah dan berkumpul dengan kalian?"
[Name] hanya ingin bersikap netral diantara panasnya suami dan anak kembarnya.
"Aku hanya ingin mereka merasakan hidup di asrama, [Name]. Aku tidak mau mereka tumbuh menjadi manja nantinya." Ushijima menyatakan alasannya saat bersama dengan [Name] di bilik peraduannya.
"Tapi menurutku alasanmu itu kurang valid, Oshi. Dengar, anak-anak sudah hidup mandiri sejak dini."
Ushijima menghela napas. "T-Tapi–"
"Tidak kau ingat Hayato di Argentina dengan segala kesulitannya dengan Bahasa? Nyatanya apa? Dia survive. Taka, hidup di Amerika yang mana begitu banyak orang rasis terhadap ras Asia, dan nyatanya apa? Dia survive. Yuki, hidup di Yunani, penuh dengan tantangan Mafia dan penjahat jalanan dan berusaha keras dengan tuntutan bahasa juga. Yuki juga survive."
[Name] kesal dengan perdebatan kecil keluarganya ini yang seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Ia tak membenarkan cara si kembar menyatakan alasannya dan tak membenarkan juga alasan Ushijima yang baginya tak masuk diakal.
"Dengan entengnya kau bilang untuk latihan mereka menjadi mandiri. Hey, Sayangku! Bangun! Tidurmu terlalu miring sampai-sampai oksigen dalam darahmu tak sampai ke otak dan membuatmu tak bisa berpikir jernih." Omel [Name].
Keduanya diam sejenak, hingga [Name] menemukan satu pertanyaan dalam pikirannya. "Anata, jangan bilang kau meminta keduanya masuk ke asrama hanya karena ingin berduaan denganku?" Tanya [Name] memicingkan lirikan matanya.
Ushijima tersentak kaget lalu lesu. "Ehehe, ketahuan, ya?" Ujarnya merasa tak berdosa.
.
.
.Kuroo Tetsuro sudah menghubungi Ushijima meminta Taka untuk masuk training calon timmas muda. Nama Ushijima Takayuki sudah digadang-gadangkan untuk masuk list Timnas untuk Olympic tahun depan bersama dengan Hayato dan Mitsuki.
Iwaizumi juga sempat memohon. "Aku penasaran jika duo Ushijima ada dalam satu lapangan. Bayangkan saja ketika 2 Dewa penguasa lapangan di satu tempat, kekuatan tim bisa naik 200% saat mereka main sungguh-sungguh. Jadi untuk itu, biarkan Taka ke Tokyo menemui Tetsuro. Sisanya akan aku diskusikan dengannya."
"Kau yakin Iwaizumi-san? Aku tidak begitu yakin. Usianya saja baru 17 tahun." Ujar Ushijima via telepon.
"Dalam Olympic tidak mempedulikan usia, tak ingat angkatanmu dulu ada Nao-kun yang 8 tahun lebih muda darimu dan bergabung saat kelas 3 SMA? Apa salahnya jika Taka bergabung. Itulah kenapa aku juga mau lihat progres Taka dalam pelatnas kali ini." Jelas Iwaizumi.
"Kau yakin menjadikan satu Hayato dan Taka? Mereka ini double chaos di rumah. Mereka ini volleyball idiot!"
"Nah, lu juga volleyball idiot, Ushiwaka! Yang kalo anak lu begitu, udah jelaskan nurunin siapa?" Batin Iwaizumi.
"Aku tahu, lagipula sudah terbiasa dengan kebodohanmu dan Tobio-chan. Belum lagi Bokuto, Atsumu, Suna! Aku sudah kebal dengan anak-anak rusuh seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family