Kondisi [Name] mulai membaik, ia sudah mulai banyak bicara dengan Ushijima.
Pengadilan berlangsung sangat rumit. Ushijima sudah berkali-kali menyatakan apa yang sebenarnya, namun semua bukti masih dipegang oleh Levi.
Levi baru saja menyerahkan bukti yang tersimpan pada sebuah chip yang [Name] pasang pada kalung Hayato 5 hari yang lalu.
Siang itu, keduanya mengobrol pribadi dalam bilik peraduan mereka menghadap kearah laptop.
"Kau yakin ingin membongkarnya sekarang?" Ujar Ushijima seraya memasukkan MicroSD card kedalam laptopnya.
[Name] mengangguk yakin. "Hm. Aku yakin."
Ushijima mengetik alamat email yang akan ia kirimi bukti itu. Baik pengadilan Jepang, pengadilan internasional, maupun pada militer.
Erwin sempat menghubungi Ushijima minggu lalu. Ia meminta agar Ushijima mengirimkan itu pada salah satu kenalan Erwin dalam organisasi PPB. Dan tentu saja Ushijima menyetujuinya.
Ushijima menghela nafasnya seusai menulis subjek penerima emailnya. Lalu menatap [Name] lekat-lekat.
"Kau yakin?"
"Aku sudah bilang aku yakin, Wakatoshi-kun. Kenapa kau malah menjadi tidak yakin begitu?"
"Kau bisa kehilangan saham dan dana beasiswa warisan Ibumu?"
[Name] mengerucutkan bibirnya. "Astaga, sejak kemarin aku mendengar kalimat itu dari kakak-kakak yang lain."
Ushijima menarik tubuh [Name] mendekat, lalu memeluknya dari belakang.
"Ah, baiklah kalau begitu. Kau hanya perlu klik enter saja."
"Yang ini?"
Ushijima mengangguk.
"Dengar [Name]ku sayang. Dengan ini kita akan membongkar kejahatan paling keji sepanjang masa. Sudah tak terhitung lagi orang yang menjadi korban. Kita akan menyebarluaskan kejahatan antara politik dan orang ka–"
KLIK!
Belum selesai Ushijima menjelaskan kembali apa yang akan terjadi, [Name] tanpa ragu menekan tombol Enter laptop itu. Bahkan wajahnya tersenyum senang.
Ushijima memandang kesal. "Kau ini!!"
"Kenapa?" [Name] bingung.
Ushijima mendengus kesal. "Setidaknya dengarkan dulu aku sampai selesai. Ini adalah momen langka yang kita lakukan bersama, [Name]."
Tanpa rasa bersalah wanita itu menjawab. "Oh ayolah, Wakatoshi-kun. Aku tak terlalu suka berlebihan begitu."
"Kebiasaan sekali! Kau ini memang suka melakukan apapun sesukamu. Padahal ini momen lang–"
[Name] yang tahu Ushijima mengomel begitu langsung membungkam mulut Ushijima dengan bibirnya. Ia mengecupnya singkat.
Manik dark-olive Ushijima membulat. Ia terkejut dengan perlakuan [Name]. Ushijima hanya terdiam.
"Ada apa, Wakatoshi–"
Ushijima menarik kembali tubuh [Name] dan menciumnya kembali dalam-dalam.
Sedang menikmati waktu berdua. Ponsel Ushijima berdering. Salah satu perawat rumah sakit menelepon Ushijima.
"Tuan Ushijima, apa Anda punya waktu?"
Ushijima meng-iyakan pertanyaan petugas medis itu. "Saya ada waktu."
"Saya ada berita menggembirakan untuk keluarga Anda. Putra Anda sudah melewati masa kritisnya. Sudah dipastikan ia akan terbangun beberapa saat lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
De TodoKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family