✿S3-MILESTONES✿

765 94 49
                                    

Warning : Sajian Spesial Malam Minggu, Some Hot Spicy Lemon (mungkin 20+? IDK..)

[Name], Ushijima, Hannah, dan Keenan berharap-harap cemas melihat pertandingan di depannya. Yuki sudah banyak mengalami eror dengan Katarina selama pertandingan, namun dalam diselesaikan dengan baik. Selain itu Yuki harus menahan perih jarinya yang lecet.

"Jangan gegabah, Yuki. Tahan sebentar. Kau butuh 9 poin untuk menang." Gumam [Name].

"Yuki yang berkompetisi kenapa kau yang cemas?" Tanya Ushijima sembari melirik kearah [Name].

[Name] menatap kearah Ushijima. "Ini mengingatkanku dulu, Oshi! Ahh! Putriku yang malang. Pasti banyak cobaannya kan?"

"Oh, benar juga. Mama juga pernah bilang kalau Aunty juga atlet archery dulunya." Ujar Hanna meneguk air mineralnya.

"Memangnya sulit, ya? Kalau dilihat gampang dan tidak banyak makan tenaga." Ujar Keenan sembari menengguk americanonya.

[Name] memicingkan lirikannya. Rungunya menjadi panas mendengar kalimat itu keluar dari mulut Keenan.

"Coba saja untuk menarik bow compound, Aunty jamin nyeri sendi kau semalaman."

"TEN!!"

Yuki tepat mendapat poin 10 dan sudah jelas medali emas menjadi miliknya. [Name] dan Hannah bersorak kegirangan dan berpelukan membuat Keenan memuncratkan kopinya.

.
.
.

Yuki berlari memeluk [Name] selain meluapkan rasa rindu dan mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

"Apa yang kau rasakan disana? Takut?" Tanya Ushijima.

Yuki mengangguk kecil. "Saking takutnya aku jadi tidak fokus dan Nona Katarina berkali-kali bertindak tegas padaku."

"Apa lawanmu begitu tangguh?"

Yuki menatap [Name]. "Aku tidak mau merendahkan lawan, tapi bukankah ia bisa sampai ke final juga artinya tidak bisa diremehkan?"

Yuki menangis sedikit lalu terkekeh. "Aahh!! Aku lelah!!"

Ushijima menarik Yuki dalam pelukannya dan menepuk-nepuk kepalanya. "Kau melakukan yang terbaik. Papa bangga akan itu."

Semua rasa lelah, kekhawatiran, pengorbanan waktu dan tenaga Yuki terbayar sudah dengan medali emas yang ia dapatkan diusianya.

"Yuki dengarkan Papa," Ushijima berlutut menyeka air mata yang masih mengalir membasahi Pipi putrinya. "Dalam sebuah kesuksesan, yang dilihat jangan hanya kesuksesannya saja tapi prosesnya. Banyak darah dan keringat yang harus dikorbankan. Apa Yuki tahu kenapa keringat itu asin?"

Yuki menggeleng. "Tidak."

"Karena dalam perjalanan menuju sukses tidak ada hal yang manis. Jangan berhenti sampai disini saja. Masih panjang jalan yang harus Yuki lalui. Jadikan ini sebagai batu pijakan pertama untuk meraih kesuksesan yang lain. Mengerti?" Jelas [Name].

Sore keesokan harinya, Katarina mengundang Ushijima, [Name] beserta Keenan dan Hannah untuk merayakan kemenangan pertama Yuki. Bertempat dihalaman belakang rumah Katarina yang tepat dipinggir pantai mereka memanggang barbeque.

Keenan sudah keblablasan. "Uncle Toshi!! Tambah lagi minumnya. Ahahaa.."

Lucunya Keenan memanggil Wakatoshi tapi malah bergelendotan pada Hannah. "Kakak!! Mulutmu bau alkohol. Lagi pula aku Hannah!"

"Eh? Aku baru sadar aku punya adik secantik ini." Ujarnya sembari melirik kearah Yuki.

Keenan memeluk Yuki dan mengusap-usap pipinya dikepala Yuki. "Aku juga baru tahu punya sepupu cantik dengan body montok berisi begini. Ada yang kau inginkan, Yuki? Kakak Keenan bisa belikan."

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang