2 Weeks After Hayato's Wedding
"Jadi, Mama mau bicara apa sampai harus mengumpulkan kami begini?" Tanya Taka
"Bukannya lebih baik Mama istirahat saja malam ini? Baru saja pulang dari rumah sakit." Pinta Yuki. "Mama sempat mengeluh sakit kepala, bukan?"
Ushijima mengelus punggung [Name] dengan perlahan. "Yuki benar, sayang. Apa yang masih kau rasakan?"
"Tidak apa-apa, Oshi. Aku hanya pusing dan mual, tubuhku masih terasa sangat lelah."
"Pusing? Mual-mual? Kelelahan?" Ushijima tersadar. "Jangan bilang kau 'isi' lagi?"
Yuki dan Taka memiringkan kepala mereka bersamaan. Hingga keduanya kaget.
"Mama isi? Hamil lagi begitu? Apa iya aku akan punya adik?" Tanya Yuki shock.
Taka mengacak rambutnya. "Astaga!!! Kita ketambahan 1 beban keluarga lagi."
Yuki melirik Taka. "Kok lagi? Emang siapa beban keluarga kita?"
"Kamu anak bontot!"
"Kita lahir dihari yang sama! Kalau aku beban berarti kau juga beban, Bodoh!"
"Tapi aku lahir duluan dan kamu terakhiran."
"YES!!! ANAKKU NAMBAH LAGI, SEMOGA DAPET KEMBAR LAGI!" Ujar Ushijima kegirangan menghiraukan perkelahian kecil anak kembar mereka.
"Ya Tuhan? Apa dosaku di kehidupan sebelumnya sampai-sampai punya suami dan anak yang sebegini berwarnanya."
[Name] menghela napasnya. "Dengar kalian, aku tidak hamil lagi, ini murni karena aku kelelahan. Aku memanggil kalian kemari karena ingin bertanya bagaimana kegiatan kalian hari ini?"
Sontak ketiga orang lain dalam keluarga itu senyap. Ushijima merengut. "Kupikir beneran isi lagi. Ga asik."
"Melahirkan diusia segini banyak resikonya, Oshi." [Name] membela diri.
Hayato langsung mengambil penerbangan untuk honeymoon malam usai pernikahannya. Sesuai dengan tujuan yang Yuki sarankan, Yunani adalah tujuan pasutri baru.
[Name] sedikit sendu menatap dua anak kembarnya. "Kalian akan ikut serta di Olympic tahun depan, kan? Semoga saja Mama bisa nonton."
"Kau bisa menontonnya di televisi. Tergantung jam berapa, bisa jadi tengah malam."
[Name] menghela napas. "Perkuat fisik kalian dari sekarang, latihannya jangan kendor."
"Kami tahu, Mama. Tapi tahun ini kami juga sudah kelas 3 SMA. Mana mungkin kami hanya fokus pada latihan fisik saja?"
Yuki menimpali. "Belum lagi ujiannya."
"Tidak usah terlalu dipusingkan. Saat ujian, kerjakan semampunya saja. Nilai jelek jangan dipusingkan. Jangan seperti Mamamu, ujian selesai langsung buka catatan lalu membahas soal ujian saat makan siang."
Taka dan Yuki melirik malas Ushijima secara bersamaan.
"Papa, kan, di kelas 3-3. Biasanya mereka nilainya bisa pas di rata-rata KKM karena dikatrol sama guru, kan?"
"Kalau Mama begitu, kan, karena Mama masuk di kelas unggulan."
Yuki menatap Taka. "Oh, mungkinkah Papa bisa lulus karena sering menang dan tanding di nasional?"
"Benar juga. Kalau kulihat nilai rapot Papa saat digudang juga cukup mengerikan."
"Ini kenapa malah pada ghibah, sih?" Batin [Name] dan Ushijima.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family