"Are you ready, [Name]?" Pria kalem membuka pintu kamar perlahan.
Nampak [Name] dengan balutan pakaian formalnya yang berwarna hitam itu menoleh. "Yeah."
Mikael hanya tersenyum lalu menepuk punggun [Name] dengan lembut. "Kakak harap kau bisa menjaga wibawamu nanti."
Hari ini pada pukul 9 pagi, SMA Shiratorizawa akan ramai orang. Peresmian gedung baru untuk skill lab itu tidak hanya dihadiri petinggi Yayasan saja, tapi beberapa perusahaan yang juga menyokong pendanaan yayasan itu termasuk JB Group yang ada dibawah asuhan Perusahaan NFG milik Jayden.
Khusus hari ini, seluruh kegiatan belajar mengajar dihentikan sehingga seluruh guru dan murid bisa mengikuti rangkaian acara ini.
Rangkaian acara berjalan dengan baik diawal. Jayden sebagai pimpinan JB Group itu memberikan sambutan terakhir sebelum acara penandatanganan plakat peresmian.
"Saya disini sebagai Pimpinan JB Group mengaku bahwa saya tidak pantas untuk ikut serta dalam penandatanganan hari ini."
Sontak para tamu hadirin terkejut dengan pernyataan Jayden tersebut. Kepala Sekolah Nohara berbisik pada Jayden.
"Tuan, apakah ada yang kurang dari rangkaian acara ini sampai-sampai Anda tidak ingin ikut serta?"
Jayden tersenyum dan berbicara dengan mic sehingga seluruh hadirin mendengar. "Saya memang Pimpinan JB Group tapi Pewaris Dana Beasiswa Yayasan Shiratorizawa bukanlah saya, tapi adik saya. Maka saya memohon untuk adik saya saja yang ikut serta."
Nohara keringat dingin, Pimpinan Yayasan juga menyetujui hingga Kepala Sekolah Nohara tidak bisa menolak.
"Tapi dimanakah adik Anda? Apa dia hadir disini."
Dengan senyuman licik khasnya, Jayden berucap. "Bawa masuk adikku."
Langkah kaki bersepatu hak tinggi terdengar menggema diluar sana. Seorang gadis belia dengan ikatan ponytail yang tinggi dengan dress formal hitam berjalan didampingi 4 bodyguard di setiap sisinya masuk dengan langkah tegas.
Terdengar beberapa suara yang berbisik. Tidak hanya datang dari para guru namun juga para siswa disana.
"[Name]? Pembunuh itu pewarisnya?"
"Tidak mungkin."
"Sungguh tidak dipercaya. Aku hanya tahu dia anak orang kaya tapi dia juga pewaris perusahaan?"
"Mati sudah komplotan Misaki setelah ini."
Ushijima yang melihat [Name] berjalan sembari tesenyum menatapnya itu hanya diam tidak berkutik. Tendou disampingnya menepuk pundak Ushijima.
"Kau terpana dengan kekasihmu itu, Wakatoshi-kun?"
"Hmm." Ushijima menjawabnya singkat dengan anggukan.
Tendou terkekeh. "Aku ingin lihat para pembully [Name] jadi kena mental breakdance setelah ini."
Batin Ushijima berkecamuk. Jayden atau Mikael belum ada satupun yang menghubunginya. Ia mulai was-was dengan flashdisk yang ia bawa.
Dari semua siswa disana, yang tahu [Name] pewaris utama JB Group hanya 4 orang yakni Tendou, Yui, Shirabu, dan tentu saja Ushijima.
Karena mereka berempat sudah bertemu langsung dengan keluarga [Name] 3 bulan lalu saat [Name] dalam kondisi koma di rumah sakit.
Yui terharu lalu mengepalkan tangannya. "Yes!! Kill 'em with all of your power [Name]-san!"
Yui menatap Shirabu dari kejauhan. Nampak Shirabu juga mengangguk. Ia menatap [Name] dengan tatapan kelegaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family