✿S3-Lambe Turah✿

615 97 36
                                    

"Apa boleh Yuki saya nikahi dan masuk ke dalam KK Keluarga Sawamura?"

Ushijima menatap tajam kearah Mitsuki. Seorang-olah seperti elang dewasa yang siap untuk menerkam seekor bayi gagak kecil disarang sendirian.

 Seorang-olah seperti elang dewasa yang siap untuk menerkam seekor bayi gagak kecil disarang sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau menikahi anak saya di masa depan?"

Mitsuki gugup. "I-Iya Paman Ushijima."

"Tidak boleh!"

Mitsuki protes demi cintanya. "Tapi kenapa?"

"Dengan mudahnya kau bilang ingin menikahi Yuki. Kamu pikir proses untuk menciptakan Yuki itu mudah? Aku dan Bibimu panas berkeringat semalaman."

Plak!!

Kepala Ushijima digampar oleh [Name] dengan koran bekas. "Kau enaknya semalaman aku yang repotnya 9 bulan, Oshi! Gausah ngadi-ngadi!!"

"Ekhem!" Ushijima membetulkan cara bicaranya. "Maksudku adalah, sejak Yuki bayi sampai sebesar sekarang aku masih merasa masih kurang cukup waktu untuk menjadi Ayah yang baik. Dan dengan mudahnya kau bilang ingin menikahinya dimasa depan? Kamu pikir semudah itu untuk mengambil putri satu-satunya Keluarga Ushijima? "

Mitsuki sedikit diam untuk mendengarkan. Namun Ushijima mulai menatap Daichi dan Daichi membalas dengan seringaian.

"Enak sekali kau. Dulu tidak bisa mendapatkan [Name] kini giliran anak gadisku yang kau incar?" Ujar Ushijima.

Daichi membalas. "Hoi!! Jangan bawa-bawa masa lalu. Aku hanya berpikir kalau Mitsuki suka pada Yuki iya sudah bicarakan dengan orang tuanya. Aku hanya mengajarinya menjadi pria yang gentleman sedari dini!"

"Ha!? Mengahari anak sedari dini padahal dulunya dia juga tidak."

"Kau mengajak berkelahi atau bagaimana Ushiwaka!?"

"Ayo kalau mau berkelahi! Aku juga harus menjaga martabat keluargaku!"

Hayato berbisik pada Mitsuki. "Mereka sering begini, ya?"

Mitsuki mengangguk. "Inilah yang terjadi selama ini. Teguhkan hatimu, kawan."

Hayato menarik lengan Mamanya dan berbisik.

"Mam? Apa mereka akan benaran berkelahi?"

"Entahlah. Tapi biasanya mereka hanya saling berteriak di halaman rumah."

Hayato mengangkat satu alisnya. "He... siapa yang akan menang, ya?"

Hayato menatap Mitsuki. "Ne, Tsuki! Mau taruhan?"

"Kalau aku menang, traktir aku di cafe baru tengah kota."

"Deal!" Hayato menepuk punggung Mitsuki. "Kalau aku yang menang, belikan aku 5 porsi takoyaki dengan ekstra topping katsuobushi."

Perkelahian-bukan lebih tepatnya adu lehebatan antara Ushijima dan Daichi berlanjut hingga dilapangan. Keduanya beradu dua lawan dua voli.

Hayato khawatir. "Papa yakin? Nanti kalau encok bagaimana?"

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang