Vogel Im Käfig

836 119 19
                                    

Author Little Note :
Well, akhirnya bisa author update juga part ini. Setelah berhari-hari author kehilangan ide untuk part ini.

Maaf sudah membuat kalian menunggu.

Ini adalah part yang panjang banget. Jadi sebelum membaca, pastikan posisi kalian wuenak. Sediakan camilan dan tissue siapa tau dibutuhkan.

—————

"Paman Eren!!! Sudah kubilang untuk mengangkat tangannya seperti ini! LIKE THIS!" Ujar seorang anak berusia 7 tahunan.

Ujaran Hayato sontak membuat pria lain terkekeh disana. Eren sudah jatuh tersungkur berkali-kali bermain voli dengan Hayato, Mike, Günther, dan Eld. Ya  mereka adalah teman bermain Hayato selama Kakeknya pergi menjadi pengawas latihan Voli di Amerika.

Seorang wanita bercurai cepak nan pirang membuka pintu. "Hoi! Kalian! Mau sampai kapan mau main? Petra sudah selesai membuat makan malam!"

Mike menatap wanita itu. "Nice timing, Nanaba!"

Hayato menggembungkan pipinya. "Ahh!! Padahal aku masih mau main."

Nanaba dengan lembutnya menepuk kepala Hayato. "He, benarkah tidak mau berhenti? Aku membuat takoyaki, loh!"

Mendengar kata takoyaki membuat Hayato mendadak menjadi penurut. Ia masuk kedalam rumah kecil itu dan melemparkan bolanya kesembarang tempat.

"Baiklah! Aku akan berhenti sekarang." Ujarnya seraya berjalan menuju meja makan.

Sebelum melewati Nanaba, kerah Hayato ditarik oleh wanita itu. "Eitts! Cuci tangan dan mandi dulu baru ke meja makan."

"Baiklah."

Petra dari ujung ruangan itu terkekeh sedikit. "Nanaba, kau cocok sekali dengan anak-anak. Tidak coba buat satu dengan Mike? Sepertinya lucu kalau ada Mike juni–"

Wajah Nanaba merah padam. "Ssst!! Cukup sampai disitu, Petra. Itu membuatku malu."

Mike muncul begitu saja dibelakang Nanaba. "Sepertinya bagus juga. Nanaba, ayo buat satu nanti malam. Aku penasaran dengan ekspresi Erwin nanti." Ujarnya seraya mengendus leher belakang Nanaba.

Bukan karena risih, Nanaba merasa malu diperlakukan begitu di hadapan rekan sejawatnya yang lain. Ia berbalik lalu menutup muka Mike dengan kedua telapak tangannya.

"Cukup, Mike!! Itu memalukan!!"

#MikeNana is author's fave OTP beside AruAnnie, Eruri, & Levihan. Please, mereka underrated banget :'(

Makan malam bersama itu siapa yang menyangka akan berjalan dengan baik. Saat yang lain beristirahat untuk gantian jaga, tempat itu diserah oleh sekelompok orang tak dikenal.

Saling mengacungkan senjata, Petra menjaga Hayato di dalam kamar dengan segenap benda dan nyawa yang ia punya. Namun Hayato tetap terlepas dan dibawa oleh mereka.

.
.
.

Sei mengantarkan rombongan itu ke sebuah hotel yang sudah dipesan ditengah kota Sendai. Dengan data-data identitas diri yang telah direkayasa sedemikian rupa untuk menutupi identitas asli mereka.

"Tugas saya sudah selesai sampai disini. Ada beberapa orang saya yang akan mengantar dan menjemput Anda semua jika hendak berpergian."

[Name] mengangguk dan menjabat tangan pemuda usia awal 20 tahunan itu.

"Terimakasih. Maaf merepotkanmu."

Mereka menikmati sore dengan secangkir teh, mengobrol hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang cukup menyenangkan. [Name] menyeruput teh Darjeeling itu, namun....

[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang