Sore sebelum Keenan dan [Name] berangkat ke acara yang dimaksud, Hannah menahan lengan [Name] dan menggeleng mangatakan untuk tidak pergi bersama Keenan.
[Name] maksud Hannah dan meminta Keenan untuk berangkat terlebih dahulu.
Kondisi rumah semakin menyakitkan ketika Sophia tahu Keenan menerima perjodohan dan tahu Jayden akan menceraikannya.
[Name] mendudukkan Hannah di ranjangnya. "Aunty tahu ini begitu berat. Tapi jika memang Mama Papamu bercerai, Bibi sudah ada jalan lain."
Hannah menatap [Name] dengan penuh tanya. "Maksudnya?"
"Sekarang jawab pertanyaan Aunty, Hannah mau ikut Mama atau Papa? Karena usiamu belum 17 tahun, mereka akan merebutkan hak asuh anak atas dirimu."
Hannah menunduk berpikir sejenak. Dengan gemetar ditangannya dan menahan tangisnya.
"Aku sangat keberatan jauh dari Mama, tapi nampaknya mental Mama terguncang. Aku tidak mau ikut Papa, tapi aku juga tidak bisa jauh dari Kakak."
[Name] menawarkan jalan keluar. "Kau bisa tinggal bersama Aunty satu tahun kedepan jika mau. Aunty bisa mendaftarkan diri sebagai orang tua walimu."
"Tapi Kakak pasti tidak akan mengijinkan, kan?"
[Name] menggeleng. "Justru jalan keluar ini adalah ide Kakakmu."
"Apa? Tidak mungkin.."
Cukup lama [Name] meyakinkan Hannah mengenai jalan keluar yang Keenan pikirkan sebelumnya. Hingga tiba saatnya [Name] berangkat ke acara itu dan menyelinap diantara tamu-tamu yang lain. Meski sempat terkejut melihat Mikael juga hadir di dalam sana.
Rapat Umum Pemegang Saham, berjalan dengan baik dan diakhiri dengan perjamuan istimewa berupa pesta makan malam. Seperti rencana, Keenan akan membongkarnya malam ini.
"Selamat malam para hadirin yang terhormat, Saya harap Anda semua dapat menikmati beberapa sajian yang telah tersedia pada malam hari ini." Mulai Keenan dengan sambutan hangat.
Disisi lain [Name] menyesap segelas wine menghindari kerumunan banyak orang. "Ahh.. mulai sudah dramanya. Apa yang akan kau lakukan setelah ini, Kak? Bagaimana rasanya dibantai oleh darah dagingmu sendiri?"
"Seperti yang telah Anda ketahui, tidak hanya kabar berita dari mulut ke mulut serta berita tv nasional.. Saya adalah tipikal pria yang denial mengenai cinta, lagipula untuk apa Saya pikirkan soal percintaan dimana tugas Saya begitu banyak. Saya masih terlalu fokus dengan karir Saya. Hingga Saya telah menemukan seseorang yang begitu mengerti, berhati lembut dan begitu Saya cintai,"
Nampak Anneth dengan gaun chiffonnya merapikan rambutnya. "Ahh, Keenan bisa saja."
Keenan mengangkat satu alisnya lalu bergidik ngeri. Bulu romanya merinding.
"Pidato yang Aunty buat kok bikin aku ilfeel, sih! Terlalu bucin sama Uncle Toshi jadinya begini nih!!"
"Tanpa berbasa-basi, Anda bisa melihat ke sisi kanan podium. Nampak seorang gadis cantik bernama Anneth yang rencananya akan saya nikahi bulan depan."
Usai mengucapkan kalimat itu, satu ruangan riuh dengan suara tepuk tangan.
"Akan tetapi, rencana itu terpaksa saya batalkan."
Ruangan yang tadinya penuh suka cita berubah menjadi suara cemoohan dan orang yang saling berbisik.
"APA MAKSUDMU KEENAN?" Teriak Anneth. "KAU TAHU AKU BEGITU MENCINTAIMU!? AKU SEUDAH MEMBERIKAN SEGALANYA UNTUKMU!"
Keenan menyeringai. "Menarik sekali, apa yang kau berika padaku padahal nomor teleponmu saja aku tidak punya."
"Keenan, kau pasti salah bicara. Kau akan tetap menikahinya, kan?" Ujar Ivanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
AléatoireKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family