"Gel"
"Wakatoshi-kun...... tolong lebih lembut..."
"Sabar, tahan sedikit. Jaga suaramu. Anak-anak bisa saja masuk nanti. Aku akan pakai gel saja."
Wakatoshi mengeluarkan gel ditelapak tangannya.
Disisi lain, 2 remaja laki-laki mendengarkan sesuatu dipintu yang tak tertutup rapat.
"Oniichan!! Jangan aneh-aneh. Kita mengganggu privasi mereka!" Gadis bersurai dark olive itu menarik lengan kedua kakak laki-lakinya.
"Ssyuhh.. jangan ganggu Yuki!" Usir Hayato.
Taka menarik kembarannya untuk mendekat ke arah pintu. "Dengarkan saja. Ini menyenangkan."
Hayato menepuk pundak Taka. "Kau dengar Paps tadi bilang pakai gel? Apa sesempit itu?"
Ketiganya langsung terdiam saat terdengar suara desahan [Name].
"Nngghh~~ Aahhh!! Pelan-pelan, Wakatoshi-kun!!"
"Ssttt... aku tidak tahan!!"
Hayato dan Taka tadi makin merapatkan daun telinganya dipintu. Mendengarkan semua percakapan kedua orang tuanya didalam peraduan.
Saking dekatnya, mereka yang tak tahu pintu itu tak tertutup sempurna jatuh membuka pintu itu. Kedua laki-laki remaja itu jatuh tersungkur. Tidak dengan Yuki yang masih diam berdiri cuek.
"Shiit!!" Umpat Taka.
"F*ck!!" Umpat Hayato.
Wakatoshi menyalakan mode gaharnya. "Watch your language, Boys!!"
"Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah kalian ada kelas online?" Tanya [Name].
Yuki dengan santai menyahut. "Aku dan Taka sudah selesai. Tapi Aya onichan sepertinya bolos kuliah onlinenya untuk mendengarkan aktivitas kalian."
Kedua laki-laki itu menoleh kearah Yuki yang berdiri dibelakangnya.
"YUKI!!"
Yuki mengangkat kedua bahunya. "Apa? Memang benar, kan?"
Wakatoshi berdiri didepan kedua putranya yang duduk dilantai itu. "Nah! Jelaskan sekarang! Apa yang kalian lakukan tadi?"
"Kenapa aku ikut dimarahi? Aku dipaksa Oni–"
"Sstt!! Papa tak butuh alasan seperti itu."
Hayato mengungkapkan hal yang sebenarnya. "Aku mendengar suara-suara aneh. Kupikir kalian melakukan itu. Bukankah wajar untuk anak seusiaku kepo? Apalagi Papa bilang tentang Gel begitu..."
CTAK!!
Wakatoshi menjitak kedua putranya. "Papa mau memijat kaki Mama yang keseleo, tahu! Kalau mau diurut bukankah pakai gel?"
"Hhheee???" Ketiga anak itu langsung memandang kearah [Name] yang duduk diranjang dengan pergelangan kaki yang lebam.
"Mom? Since when?" Tanya Taka.
Yuki pun juga khawatir. "Itu pasti sakit. Kalau begitu kenapa mama memaksakan untuk tetap kerumah sakit?"
"Jadi, semua itu hanya karena Papa mau memijat kaki Mama, huh? Padahal aku sudah berharap lebih, ah tidak asik." Timpal Taka.
"HAYATO!!"
"ONICHAN!!"
"Apa sih??? Aku sudah dewasa bukan anak-anak lagi!!"
-end-
"Kucing"
Sepasang anak kembar tengah berhenti disebuah gang sepulang sekolah.
"Huatchu!! Ne, Yuki... jauhkan makhluk itu dariku!! Bulunyaa.. Huatcuu!! Jangan duduk dekat-dekat denganku..."
"Why?"
"Aku tak mau alergiku kambuh. Aku akan maju ke nasional sebentar lagi."
Yuki hanya mengangguk lalu melepaskan lagi hewan manis berbulu lembut itu.
"Taka, kudengar Papa juga pelihara kucing. Apa kau tahu?"
Taka melirik kearah kembarannya. "Huh? Kalau memang pelihara kenapa aku tak bersin-bersin?"
"Tanya saja nanti. Aku hanya dengar dari Hayato oniichan."
.
.
.Makan malam tiba. Kelima anggota keluarga Ushijima sudah berkumpul dimeja makan menikmati santapan yang [Name] buat.
"Ne Papa.." Ujar Yuki.
"Ya?"
"Kudengar dari Aya oniichan Papa pelihara kucing. Apa benar?"
Terdengar Hayato tersedak makanannya. "Uhhukk!! Yuki, sudah kubilang untuk tifak tanya pada Papa langsung!"
Wakatoshi mengedipkan matanya beberapa kali. "Tidak. Papa dan Mama sudah tidak pelihara setelah tahu Taka alergi bulu kucing."
"Ayah punya tahu!" Ujar Hayato.
[Name] melirik ke arah Hayato. "Jadi, kucing apa yang dimaksud?"
Dengan santainya Hayato menjelaskan. "Papa itu punya kucing yang tidak bisa mengeong. Tapi mengerang dan mendesah. Dan Mama kucingnya."
[Name]menutup wajahnya karena malu, Wakatoshi menepuk jidatnya.
"HAYATO!!"
"ONIICHAN NO BAKA!!"
-end-
———
Author's Note
Hello readers kesayangan author. Maaf author hanya bisa post ini untuk kali ini. Setelah author ada kerja itu jadi nggabisa bagi waktu. Pagi sampe sore udah capek, habis solat isya bisa ketiduran dan ngga sempat untuk nulis.
Jadi, mohon maaf jika membuat kalian menunggu terlalu lama. Sekalinya update juga tidak sesuai harapan kalian. Maaf sekali, ya..
Stay safe everybody....
Dimanapun kalian, sehat selalu...Dan semoga kalian masih berkenan untuk tunggu author update.
Oh satu lagi info penting....
Untuk book "7 Deadly Kisses" author engga sengaja klik batal publikasi 😭😭😭 jadi kalo kalian nyariin maaf ya.. nanti akan author update lagi sekakian author cek typo dalam tiap kalimatnya...
Thank you 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family