Keenan menatap sayu sarapan yang ada didepannya. Wajahnya nampak berantakan sekali.
"Keenan, makan sarapanmu sebelum dingin." Pinta [Name] pada keponakannya.
"Iya.."
Ushijima yang tahu penyebab Keenan tak bisa tidur hanya tersenyum geli. Lantas ia berbisik pada Keenan. "Sudah kubilang kau harus membiasakan diri. Kau tak pakai airpods?"
Keenan melirik kesal kearah Ushijima. "Aku sudah pakai, tapi getaran-getaran ranjang kalian masih terasa sampai dinding kamar tamu. Mana seperti itu sampai pukul 2 pagi! Kalian main berapa ronde sih?"
Ushijima hanya terkekeh kecil.
"Sayang, anak-anak belum turun?" Tanya Ushijima pada [Name].
[Name] melihat jam pda jam dinding. "Mereka bisa kesiangan untuk sarapan."
[Name] berjalan menuju tangga sambil melepaskan apron yang ia pakai. Ia mengambil nafas dalam-dalam bersiap untuk berteriak.
Namun belum sempat berteriak, ketiga adanya malah sudah muncul duluan. Hayato dan Taka berdiri bersembunyi dibelakang tubuh kecil Yuki bersiap menghadapi omelan Mamanya.
"Eh? Kalian sudah bangun rupanya."
Yuki dengan santai mengangguk. "Ohayou, Mama."
"Ohayou, Mama.." Ujar Taka lirih.
"O-Ohayou.."
[Name] tersenyum. "Duduklah dan makan sarapan kalian."
Nada lembut [Name] membuat Taka dan Hayato lega karena tidak kena omelan. Namun rasa itu hanya bertahan sesaat.
"Taka, Hayato! Tunggu sebentar."
Dua anak laki-laki itu berdiri gugup bersiap menghadapi omelan [Name] tanpa ada Yuki di depan mereka.
[Name] mencubit lembut pipi dua anak lelakinya itu bergantian.
"Mama tidak marah?" Tanya Hayato.
"Tapi kami membuat kekacauan semalam." Timpal Taka.
[Name] menghela nafasnya. "Mama tidak marah, tapi ada hal yang harus kalian ingat baik-baik. Jika kalian membuat mainan kalian berserakan maka kalian juga yang harus merapikannya."
"Kami janji." Ujar kedua anak itu bersamaan.
"Dan satu hal lagi yang wajib bagimu, Hayato. Jangan sekali-sekali kau bermain voli di dalam rumah. Mengerti?"
Hayato mengangguk menyesali perbuatannya semalam. "Ha'i. Gomen ne, Mama."
"Good, sekarang duduk dan makan sarapan kalian."
Baru saja melangkahkan kakinya, bel pintu rumah keluarga Ushijima berbunyi.
[Name] membukakan pintu, nampak Daichi dan satu putranya datang. Sawamura Mitsuki (9th), teman sekolah Hayato di Sekolah Dasar. Usia keduanya hanya terpaut 7 bulan.
"Oniichan, sudah sampai?"
Daichi mengangguk. "Yeah! Aku titip Mitsuki hari ini. Akan kujemput sepulang bertugas nanti sore."
"Ohayou, obachan."
[Name] mengangguk. "Ohayou, Tsuki-kun. Mau sarapan?"
Mitsuki dengan semangat mengangguk. "Mau."
Daichi mngusap kepala putra sulungnya. "Baik-baik dengan yang lain. Ayah pergi dulu."
[Name] memiringkan kepalanya sedikit. "Oniichan, tidak mampir dulu? Keenan main kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] USHIJIMA FAMILY : Book 2
RandomKehidupan menjadi orang tua baru bagi 3 orang anak. Apakah keduanya bisa membesarkannya? Masalah apa yang akan menimpa kehidupan rumah tangga mereka? Tidak ada yang tahu. 2nd Book From Ushijima Family