R A D I T I S B A C K
.
.
.
" Senyaman apapun tempat mu berada akan lebih nyaman lagi jika kita berada di dalam pelukan orang yang kita sayang "•••••
Dengan menggunakan celana kain panjang warna navy di padukan kemeja putih lengan panjang, sepatu hitam yang sudah kinclong dan juga rambut yang sudah klimis, dan tak lupa jas nya yang ia pegang, Dava menuruni setiap anak tangga dengan bersiul-siul sambil senyum-senyum sendiri membuat orang tua dan adiknya heran melihat tingkah anak sulungnya ini di pagi hari. Setiba Dava di ruang makan tiba-tiba ia mencium pipi orang tua dan adiknya yang jarang ia lalukan biasanya, lalu ia duduk di samping adiknya membuat tiga orang itu saling menatap melihat tingkah aneh Dava pagi ini. Setelah meminum seteguk susu coklat yang tersedia di atas meja, Dava meraih jas nya yang ia sampirkan di kursi lalu pamit ke orang rumah namun sebelum ia melangkah pergi maminya pun berbicara.
" Are you okay?" Tanya Difia khawatir ke anaknya karena melihat tingkah aneh anaknya.
" Yes, of course. Why? Any problems, mi?" Tanya Dava ulang karena heran maminya pagi-pagi bertanya seperti itu. Difia hanya menggelengkan kepalanya karena bingung mau jawab apa lagi. Merasa tak ada lagi yang orang rumahnya ingin katakan Dava pun berjalan meninggalkan ruang makan namun belum keluar dari rumahnya maminya lagi-lagi berbicara.
" Regina semalam telfon, katanya kamu di suruh hubungin balik dia. Dia telfon kamu tapi kamu tidak pernah jawab telfonnya." Dava hanya menjawab Ok dengan menaikan tangannya simbol Ok, meski ia tak balik badan dan terus melanjutkan jalannya untuk ke mobil.
" Hmmm, sepertinya Dia curiga sesuatu terjadi sama kak Dava," ucap Diandra ketika Dava telah pergi membuat orang tuanya langsung menatap Diandra.
" Maksud kamu nak?"
" Dia juga belum yakin sih pi,tapi Dia yakin sesuatu yang membahagiakan menurut kak Dava telah terjadi semalam karena semenjak dia pulang semalam wajahnya selalu terlihat bahagia."
" Tapi kenapa Regina semalam nelpon mami kalau sesuatu yang membahagiakan terjadi ke Dava?"
" It's not about Regina, mi," ucap Diandra yakin membuat orang tuanya semakin penasaran.
" Terus? Ahh maksud kamu Dava punya wanita lain Di?" Tanya maminya sedikit syok tapi Diandra malah mengangkat bahunya tanda ia tidak ingin bicara lalu ia buru-buru pamit ke rumah sakit.
Sedangkan dalam perjalanannya menuju kantor Dava terus tersenyum sambil menyetir, ia tak menampik kalau kejadian ia sama Audy semalam terus berputar di otaknya membuat ia terus tersenyum. Walau permasalahan mereka belum selesai, ia belum berhasil menjelaskan apa yang terjadi pada mereka beberapa tahun yang lalu namun semalam ia bahagia karena setelah perpisahan dan pertemuan kembali dengan Audy untuk pertama kalinya ia bisa dekat lagi dengan Audy bahkan mereka sangat dekat tanpa Audy menghindar lagi. Namun tiba-tiba kenangan indah mereka semalam lenyap ketika Dava mengingat kata kata Audy kalau setelah ini Audy ingin semua kembali seperti di awal lagi seakan malam itu tak pernah terjadi apa-apa di antara mereka namun sejak malam itu Dava bertekad akan memperjuangkan kembali hubungannya dengan Audy apapun yang terjadi,soal Regina ia akan pikirkan di belakang yang jelas hubungannya dengan Audy bisa kembali membaik. jika pada akhirnya mereka tak bisa bersama sebagai sepasang kekasih lagi cukup hubungan mereka sebagai teman kembali baik namun Dava tak munafik kalau di dalam hatinya ia menginginkan Audy kembali kepelukannya seperti dulu, sebelum terjadi kesalahpahaman di antara mereka.
Dava melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, sudah menunjukan pukul 7.30. masih ada waktu 30 menit sebelum kantor mulai, ia memarkirkan mobilnya lalu turun dan berjalan masuk ke dalam sebuah toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
General Fiction~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...