28

134 13 1
                                    

O P E N I N G T O K O
.
.
.
" Bolehkah aku merasa cemburu walau kita sudah tidak ada hubungan lagi?"

•••••

Waktu berjalan sangat lamban bagi seorang yang hanya menyianyiakan waktunya dan waktu berjalan begitu cepat bagi seseorang yang menghargai waktunya.
Seperti saat ini, Audy sudah siap kembali ke Bandung setelah kepulangannya 3 hari bersama Radit, Dava dan Mitha. Setelah makan siang dulu bersama Dava, Audy langsung ke hotel dan sore harinya mereka pulang ke Jakarta karena ada beberapa pekerjaan yang Dava ingin kerjakan setelah Dini mengirimkannya pesan singkat karena tiba-tiba hari senin Dava harus ke luar kota.

Dan hari ini Audy sudah bersiap untuk ke Bandung pagi-pagi karena besok sore  sudah opening toko kue nya cabang Bandung, untuk keluarga, kerabat dan sahabatnya mereka semua akan tiba di Bandung besok mungkin siang hari.

" Dek kamu yakin pergi sendiri saja?" Tanya Radit ketika melihat Audy tengah memasukan laptop di dalam tasnya.

" Iya bang, aku yakin kok. Ini bukan kali pertamaku ke Bandung sendiri, jadi tidak usah khawatir bang," ucap Audy mencoba membuat abangnya tak khawatir.

" Bagaimana abang tidak khawatir sepulang kamu 3 hari lalu dari Bandung kamu tidak pernah istirahat dek, kamu wara wiri terus mengerjakan ini itu sendiri, abang merasa tidak berguna karena tidak membantu kamu." Audy tersenyum mendengar penuturan abang nya itu, benar kata Radit sepulangnya dari Bandung dulu ia tidak istirahat banyak bahkan ia mengabaikan urusan pribadinya. Bahkan Chandra yang meminta beberapa kali bertemu, Audy tolak karena sibuk membuat Chandra jengkel dan ngomel-ngomel saat ia mendatangi Audy ke tokonya.
Sepulang Audy dulu dari Bandung langsung mengerjakan beberapa pekerjaan menyangkut pembukaan tokonya di hari ahad dan seninnya ia langsung sibuk di toko membuat pesanan pelanggannya sesekali memantau persiapan tokonya di Bandung hingga semalam ia masih kerja keras demi kelancaran pembukaan tokonya. Bagaimana Audy tidak sibuk, sejak dulu impiannya memiliki toko roti sendiri karena kecintaannya pada dunia Baking dan saat ia memiliki kesempatan bahkan melebihi expektasinya Audy tak menyianyiakan kesempatan itu.

" Ingat jangan telat makan ya Dy, kerja boleh tapi harus tetap jaga kesehatan," ujar Vira yang sudah ikut bergabung di ruang tamu bersama suami dan nenek Audy.

" Iya tant, makasi ya sudah ingatkan. Kalau begitu Audy berangkat ya, biar nggak kejebak macet lama kalau sudah siang," pamit Audy ke orang rumahnya dan tak lama melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumahnya.

*****

Di tempat lain,tepatnya di kota Medan di dalam sebuah kamar hotel ternama seseorang tengah pusing membaca berkas meeting untuk pukul 11 nanti. Jadwal meeting yang dari tadinya hanya 2 hari menjadi 3 hari karena ada beberapa masalah soal pembangunan yang akan di lakukan oleh pihak DDCorps  sehingga Dava harus tinggal sehari lagi di Medan menyelesaikan masalah dan harus kembali mengadakan meeting untuk memuluskan jalan pembangunan mall nya.

Dava melepas kaca mata yang bertengger di atas hidung mancungnya sambil meletakan kertas yang sedari tadi ia baca, ia memijit pangkal hidungnya dan sesekali memijit kepalanya yang pening. Bukan masalah pembangunan yang Dava pikirkan saat ini, itu juga jadi masalah tapi itu bukan masalah besar bagi Dava karena ia yakin pada kemampuannya yang bisa menyelesaikan masalah perusahaannya namun yang jadi masalah besar bagi Dava adalah besok adalah hari pembukaan toko Roti Audy yang kedua, ia sudah janji akan datang pada pembukaan toko Audy namun melihat ada beberapa masalah membuatnya pesimis bisa datang tepat waktu besok,cukuplah Dava melewati momen pembukaan toko roti Audy yang pertama karena memang saat itu Dava tak mengetahui apa-apa soal Audy namun kali ini situasinya sudah berubah, hubungannya sudah hangat kembali dan itu menjadi kesempatan Dava namun sepertinya Dava akan melewatkan lagi kesempatan berharga di hidup Audy. Membayangkan Chandra yang datang membawa sebuket bunga di sambut senyum manis Audy di hari penting Audy membuat Dava mengerang kesal karena keadaan membuat Dava sulit saat ini untuk pulang ke Jakarta cepat, ia mengacak rambutnya karena kesal hingga ketukan pintu terdengar dan mempersilahkan orang yang mengetuk pintunya masuk.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang