P E R P I S A H A N K E D U A
.
.
." Bukan karena tak cinta lagi, bahkan waktu 10 tahun bukan waktu yang cukup untuk mengikis rasa cinta ini tapi keadaan yang memaksa kita untuk kembali berpisah. "
••••
Mengabaikan adalah cara Dava untuk menyikapi perkataan Audy yang tiba-tiba memintanya untuk menjauh, ia hanya tersenyum lalu menyuruh Audy tidur. Audy pun juga akhirnya menurut saja membaringkan badannya di atas ranjang karena malas kalau ujung-ujungnya mereka akan berdebat nantinya apalagi badannya sedikit lelah akibat meringkuk terus karena perutnya sakit jadi ia memang butuh istirahat.
Dava menarik selimut sampai ke perut Audy lalu mengucapkan selamat malam dan meninggalkan Audy yang sudah membelakangi Dava dan ia pun ke sofa untuk membaringkan badannya juga yang kelelahan karena sepulang dari kantor ia langsung mengendarai mobilnya sendiri ke Bandung.
Mereka mulai memejamkan matanya namun mereka benar-benar tidak langsung tidur, Audy dan Dava malah sedang memikirkan jalan hidup mereka yang sangat berlika liku ini. Mereka hanya ingin hidup bersama namun semesta seakan tak mengizinkan mereka untuk bersama kembali, apakah ini sebuah pertanda kalau kisah mereka memang sudah berakhir 10 tahun lalu atau artinya mereka memang tidak berjodoh, tapi kenapa semesta malah membiarkan mereka kembali bertemu bahkan kembali larut dalam kepingan masa lalu? Bercandanya sangat tidak lucu.
Larut dalam pikiran masing-masing, akhirnya membuat 2 orang itu ketiduran juga. Hingga setengah 6 subuh Dava yang bangun terlebih dahulu, ia langsung sholat subuh segera, namun sebelum ke kamar mandi ia melihat Audy yang masih tertidur pulas.
" Sungguh hatiku bergetar bukan hanya saat engkau menatapku atau berada di dekatku tapi hanya melihat punggungmu saja yang lagi membelakangiku karena sholat, hati ini masih terus saja bergetar. Maafkan aku yang masih menyimpan rasa padamu di waktu yang tidak tepat ini, maaf karena baru aku sadari di saat kamu benar-benar tidak bisa lagi aku raih. "
Dalam diam Audy menatap lekat punggung kokoh Dava yang lagi sholat, ia bangun saat mendengar pintu kamar mandi terbuka dan ia pura-pura tidur saat Dava berjalan sehabis keluar dari kamar mandi dan baru membuka matanya saat ia mendengar Dava melantunkan surat pendek saat sholat dan Audy benar-benar terpukau meski hanya punggung Dava yang ia lihat.
Dasar Audy bucin.
Selesai sholat Dava kembali ke sofa membaringkan badannya dan mengambil hp nya untuk menghubungi Dini untuk mengosongkan jadwalnya dengan alasan tak enak badan, memang Dava tak enak badan karena kecapean.
Sekitar setengah 7, 2 orang perawat datang dan ingin memeriksa Audy. Dava pun membangunkan Audy dengan lembut dan tak lama Audy pun membuka matanya karena memang ia sudah tak tidur lagi.
" Permisi ya Bu Melody, kami mau cek ibu dulu, " ucap salah seorang perawat meminta izin dan Audy pun mengangguk.
Perawat itu pun mengganti cairan infusnya karena memang sudah akan habis lalu memeriksa tekanan darah Audy dan menanyakan apa saja keluhan Audy sekarang.
" Perut saya sudah tidak nyeri lagi sus, dada saya juga sudah tidak sesak dan alhamdulillah pas saya bangun saya merasa sudah sehat. "
" Baik kalau begitu bu Melody, mungkin ibu sudah bisa pulang hari ini tapi kita tetap harus menunggu dokter untuk datang memeriksa ibu ya. "
" Iya sus, " jawab Audy dengan senyumam.
Karena memang ia tidak betah di rumah sakit, selain makanannya tak enak, ia merasa tak enak hati terus-terus merepotkan Dava karena ia melarang Dava untuk memberitau keluarganya karena takut mereka khawatir lagi jadi hanya Dava yang tau dan hanya Dava yang bisa menolongnya, saking tidak mau di ketahui Audy mengirimkan pesan ke karyawannya kalau toko hari ini tutup dengan alasan memberikan karyawannya hari libur karena memang ini hari sabtu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
General Fiction~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...