The shadow ( SELESAI )

73

K E P E R G I A N
.
.
.

" Kehilangan paling berat adalah kehilangan seseorang yang kita cintai untuk selamanya.  "

•••••

Setelah melepas pelukan mereka, Dava menuntun Audy untuk ke ayunan dan mereka duduk berdampingan sambil berpegangan tangan dan menatap bulan dan bintang yang terus memancarkan cahayanya. Jujur di dalam hatinya mereka tak menyangka bisa seperti ini kembali tanpa ada ketakutan lagi dan kekhawatiran, mereka benar-benar merasa lega.

" Kamu belum mau pulang Dy? " tanya Dava mengalihkan pandangannya kini menatap Audy dan Audy pun menatap balik Dava.

" Kenapa kak Dava sudah mau pulang? "

" Ya nggak, ini sudah jam 9 malam. Kamu tidak di cariin Radit atau papa? "

" Hmm palingan juga bang Radit lagi ngapelin karyawan kak Dava tuh, bentar lagi kan mereka akan tunangan. Soal papa, tenang Audy sudah bilang kalau Audy sekarang lagi sama kak Dava. "

" Eh, kamu bilang sama om Dito kalau kita lagi sama? "

" Kenapa? Kak Dava nggak mau papa tau kalau kita lagi sama? "

" Hmm, bukan gitu maksud aku Dy. Tapi aku takut saja kalau om Dito kita dekat lagi, kamu tau sendiri kan kisah kita sangat berliku dan curam melebihi jalanan ke puncak. "

" Kak Dava bisa saja, tenang papa nggak gitu kok. Papa sekarang membebaskan aku memilih sama siapa aku mau hidup bersama ke depannya, " ucap Audy menatap langit lagi.

Sedangkan Dava terkejut mendengar ucapan Audy tadi, maksud Audy tadi itu apa ya? Apa itu kode soal lamaran?

" Memangnya kamu mau hidup bersama dengan aku Dy? "

Audy langsung menatap Dava bingung.

" Maksudnya? "

" Kan kamu sendiri yang bilang om Dito sekarang membebaskan kamu memilih mau dengan siapa, kita kan sekarang sudah bersama lagi. Kamu mau memangnya hidup bersama aku hingga tua nanti? "

" Kak Dava lagi lamar aku? "

Dava terkekeh mendengar pertanyaan Audy.

" Memangnya kamu mau di lamar? "

Audy kesal sekali, bukannya menjawab malah balik tanya lagi.

" Aishhhh, nggak. Aku mau di lamar sama Do Kyungsoo saja, " ucap Audy kesal buat Dava tersenyum dan Audy menyampingkan badannya dan sedikit membelakangi Dava.

" Bentar, siapa tadi kamu bilang. Do re mi? Budi Doremi? Do la sol? Aish susah banget namanya, siapa tadi? "

" DO KYUNGSOO, sudah dengar? "

" Itu siapa? "

" Calon suami potensial aku. "

" Hmm jadi kamu ceritanya sudah punya cadangan nih? Penasaran aku sama wajahnya si Do Do itu, berani nggak ya dia melakukan seperti ini sama wanita kesayangan aku? "

Setelah menyelesaikan ucapannya, Dava berdiri dari ayunan dan berjalan ke hadapan Audy yang masih membelakanginya karena kesal di goda.
Lalu Dava berjongkok, mengambil tangan kiri Audy dan mengeluarkan sebuah cincin dari dalam saku jaketnya tanpa kotak membuat Audy kaget melihat apa yang Dava lakukan saat ini.

" Apakah lelaki pilihanmu itu bisa melakukan hal seperti apa yang aku lakukan saat ini Melody? " tanya Dava menatap lekat Audy yang masih syok sambil memegang tangan kiri Audy.