57

60 10 0
                                    

M E T I M E
.
.
.

" Kadang diri kita juga butuh waktu menikmati dirinya sendiri dengan meluangkan waktu menyendiri dan melakukan hal yang kita sukai tanpa ada gangguan. "

•••••

Malam harinya seperti biasa, pukul 7 toko Audy sudah tutup. Para pegawainya yang jaga hari ini sudah pulang beberapa menit yang lalu dan ia sudah bersiap juga untuk pulang ke rumahnya karena sudah setengah 8 malam. Audy tak lupa mengunci pintu tokonya lalu masuk ke dalam mobilnya, mengendarai mobilnya itu melewati jalanan kota Jakarta di malam hari yang tak pernah sepi dan di temani gemerlap lampu-lampu jalan.
Sambil menyetir ia memikirkan kembali rencananya untuk pindah ke Bandung, tadi pagi ia lupa membahasnya karena neneknya tiba-tiba pusing sehingga ia tidak tega dan mengurungkan lagi niatnya itu.

Tangan kanannya memegang stir mobil dan tangan kirinya menopang sebelah kepalanya dan selama perjalanan ia hanya merenungkan jalan hidupnya yang belum mencapai sesuai yang ia inginkan. Audy melirik Hp nya yang berada dalam Dashboard mobil dan jam sudah menunjukan pukul 8 namun ia masih di perjalanan akibat macet karena di depan sana sekitar 200 Meter dari mobilnya ada pengerjaan jalan sehingga terjadi kemacetan.

Audy memijit pangkal hidungnya, ia sudah capek, kepalanya juga sedikit pusing mana kena macet lagi padahal ia ingin sekali segera sampai di rumah dan istirahat. Audy membuang pandangannya ke arah sebelah kiri dan ia melihat sebuah cafe yang tidak begitu ramai, tiba-tiba pikirannya kembali ke ucapan ibu sambung nya tadi pagi kalau Audy juga butuh Me time. Sedikit ada celah, Audy menjalankan mobilnya dan singgah pada cafe itu yang kebetulan berada di pinggir jalan sehingga memudahkan Audy singgah.

Setelah memarkirkan mobilnya, Audy berjalan masuk dan langsung memesan Hot Chocolate, Air putih dan Roti bakar Coklat keju. Ia pun memilih tempat duduk di pinggir jendela sambil menatap jalan raya yang masih di penuhi mobil-mobil yang terjebak macet. Sambil menunggu pesanannya, Audy mengirimkan pesan ke Papa dan abangnya kalau ia terlambat pulang karena singgah pada suatu tempat. Setelah mengirim pesan, Audy menonaktifkan Hp nya dan menaruhnya di dalam tas. Mungkin duduk menyendiri di dalam sebuah cafe beberapa jam sambil menikmati secangkir coklat dan tanpa ada gangguan dari luar bisa di anggap me time juga, tak perlu pergi liburan atau berbelanja, memberi ruang sendiri seperti ini pun juga ide yang bagus.

Audy mulai menyeruput coklat panasnya yang sudah tersaji di depannya, kata orang Coklat bisa meningkatkan mood kita apalagi di saat kita sedang galau sehingga Audy memesan coklat panas saja untuk menemani malam nya kali ini karena ia sadar mood nya benar-benar sedang tidak baik. Audy sadar, ini bukan hal yang bagus dengan membiarkan diri kita larut dalam kesedihan namun biarlah malam ini Audy bergalau-galau ria, menumpahkan segala rasa yang ia tidak sempat ekspresikan dengan cara menyendiri.

Sesekali menyeruput coklat panasnya sambil memakan sepotong demi sepotong roti nya dengan menatap jalanan dari balik jendela namun pemikirannya sudah melanglang buana. Audy mengalihkan pandangannya sejenak dengan niat melirik jam di Hp nya namun Audy di kejutkan dengan suasana di cafe itu, saking fokusnya Audy menatap mobil-mobil yang sebentar berhenti sebentar lagi bergerak tadi, ia tidak sadar kalau tinggal ia seorang diri pengunjung di cafe ini.

Audy segera menghabiskan coklat panas nya yang sudah berubah menjadi panas kuku lalu ke kasir untuk membayar pesanan nya dan ia pun langsung meninggalkan cafe itu.
Di dalam mobil, Audy baru sempat melihat jam kalau sekarang sudah jam 10, ia baru sadar ternyata sudah lama ia duduk sendiri di cafe tadi dan ini kali pertama Audy melakukan hal semacam itu.

Audy pun kembali fokus menyetir namun saat di tengah jalan Audy melihat seseorang yang tak asing baginya sedang berboncengan, sepertinya mereka sedang memadu kasih karena wanita itu memeluk pria yang memboncengnya lumayan erat. Bibir Audy tersenyum namun jika seseorang berada di dekatnya dan menatap kedua mata Audy, mata itu menyiratkan sebuah kesedihan.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang