38

67 11 2
                                    

B I M B A N G
.
.
.

" Kenapa sesusah itu untuk membuat keputusan? bisakah aku mendapat jalan hidupku dengan mudah tanpa ada kebimbangan di dalamnya? "

•••••

Audy kini tengah duduk di ruang makan, di tengah keluarga yang asing baginya, bagaimana tidak ini untuk pertama kalinya ia datang di rumah Chandra dan duduk bersama orang tua lelaki itu.
Beberapa hidangan sudah tersedia di atas meja tersebut, Ibu Chandra kini sudah ikut bergabung juga setelah meletakan semangkuk sup yang ia bawa dari dapur.

" Ayo nak Melody silahkan di nikmati, kita makan malam dulu, " ucap Ibu Chandra mempersilahkan Audy mencicipi hidangan yang Ibu Chandra sediakan.

" Iya tante. "

Mereka pun makan malam bersama, ada Audy, Chandra, Bapak dan Ibu Chandra mereka makan dalam diam menikmati hidangan dari Ibu Chandra.
Setelah makan malam, Audy pun membantu Ibu Chandra membersihkan meja makan dan cuci piring karena kebetulan Art di rumah Chandra tidak datang karena lagi sakit, Ibu Chandra melarang Audy cuci piring namun Audy bersikeras karena merasa tidak enak makanya ibu Chandra pun mengizinkan Audy.

" Ayo nak Melody kita ke ruang keluarga menemui Bapak dan Chandra, " ajak ibu Chandra setelah Audy selesai cuci piring.

" Ayo duduk nak Melody, " ucap Bapak Chandra.

" Iya om, " jawab Audy lalu Audy pun duduk di sebelah Chandra.

Mereka pun mulai berbincang-bincang, Ibu Chandra sih yang kebanyakan bertanya soal kegiatan Audy, keadaan Papa Audy, dll.

" Jadi nak Audy kapan kami bisa datang melamar? " tanya Bapak Chandra.

Audy menelan saliva nya mendengar pertanyaan bapak Chandra.

" Kalau saya om, sebenarnya menunggu papa pulang dulu tapi bulan ini katanya papa belum bisa pulang karena kerjaannya masih padat di sana. "

" Bagaimana kalau 2 bulan lagi, kebetulan bulan 7 nanti Chandra ulang tahun. "

" Saya hubungi papa saya dulu ya tante karena saya tidak tau bagaimana jadwal papa saya. "

" Iya nak, kami tidak mendesak kok cuman kan kalian sebaiknya tunangan dulu biar ada ikatan gitu. "

" Iya tante saya paham kok. "

" Chandra sekali-kali ajak Melody liburan kalau kamu lagi sedang libur. "

" Iya mi, nanti kalau Chandra punya waktu kosong. "

" Maafin Chandra ya nak Melody karena ia jarang punya waktu untuk kamu. "

" Tidak apa-apa tante, saya mengerti kok karena saya juga kan bekerja. "

Dan percakapan 4 orang itu pun terus berlanjut hingga pop up Hp Audy menyala menandakan ia mendapatkan pesan.

Kak Dava :
Dy lagi dimana?

Audy :
Di rumah mas Chandra

Kak Dava :
Lagi apa?

Audy :
Ketemu orang tuanya.


Kak Dava :
Ok, Have fun ya.

Audy pun hanya membaca pesan dari Dava dan tidak membalasnya lagi karena Chandra sadar Audy tengah main Hp dan Chandra pun bertanya siapa yang Audy ajak chat dan Audy pun hanya bilang teman.
Sedangkan di belahan negara lain tepatnya di negara tirai bambu, Dava tengah duduk di single sofa menghadap jendela kaca di dalam kamar hotelnya menatap Hp nya, niatnya ia ingin Chattingan dengan Audy karena ia habis berantem dengan Regina karena masalah Regina merasa Dava tidak peduli lagi padanya padahal Dava baru saja sampai di kamar hotel setelah perjalanan panjangnya. Namun sayang niat hati ingin merefresh otaknya biar tidak mumet karena pertengkarannya dan ia juga capek malah ia semakin bete karena Audy malah ke rumah Chandra dan bertemu calon mertuanya, rasa sesak menyerang Dava secara tiba-tiba dan ia pun memutuskan merebahkan saja badannya.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang