47

70 11 1
                                    

P E R T E M U A N K E L U A R G A
.
.
.

" Aku yang lebih dulu mengenalmu, aku yang lebih dulu mencintaimu, aku yang lebih dulu bersama mu tapi dia orang baru yang kau akan bawa ke pelaminan. "

•••••

Pikiran yang kalut, hati yang tak tenang namun di paksa oleh keadaan yang harus seolah-olah semua baik-baik saja membuat seorang Davandra kebanyakan diam saat ini. Davandra bukan pria yang dingin atau pendiam, dia lelaki biasa saja, ia mudah mengekspresikan perasaannya, kalau lagi moodnya turun ia akan diam saja tapi kalau moodnya lagi naik atau bagus ia akan cerewet. Namun kali ini ia memilih diam, selain karena memang mood nya lagi turun bahkan rasanya moodnya tengah jumpalitan, ia juga takut kalau ia banyak bicara semua yang ia simpan akan ia keluarkan dan ujung-ujungnya menyakiti orang lain lagi .

Dava tengah menunggu di depan PH ( Production House ) tempat Regina bernaung selama ini, ia menunggu kedatangan Regina ke mobilnya. Setelah pulang dari toko Audy, Dava langsung mengantar Bryan untuk mengambil mobilnya di kosan bartender kenalan Bryan di club lalu Dava pun menghubungi Regina ternyata Regina masih syuting namun Regina meminta Dava menjemputnya karena sebentar lagi ia akan selesai dan inilah Dava di depan PH tersebut. Sambil menunggu kedatangan Regina, Dava memainkan HP nya, ia mencoba mengirimkan pesan ke Audy dan ternyata pesannya hanya centang satu pertanda Audy sedang offline, Dava menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia benar-benar kalut kali ini.

Selang 15 menit, Regina pun datang dengan menggunakan dress di atas lutut dan tanpa lengan sambil menenteng hand bag dan membuka pintu mobil Dava bagian depan.

" Hai sayang, lama ya nunggu nya? maaf ya soal nya syuting molor tadi karena ada kesalahan sama staff nya, " ucap Regina setelah mencipika cipiki Dava lalu ia memasang Safety belt dan Dava pun hanya menggelengkan kepalanya dan melajukan mobilnya meninggalkan kantor PH tempat Regina bekerja.

" Kita langsung ke rumah kamu sayang? " bukannya menjawab, Dava menatap Regina dari atas sampai bawah membuat Regina merasa risih.

" Kenapa sih? ada yang salah? "

" Kamu mau ke rumah dengan pakaian seperti ini? ganti deh. "

" Kenapa sih, ini masih bagus kok. "

" Bukan masalah bagusnya Ren, menurutku nggak sopan saja ketemu sama orang tua dengan pakaian yang terbuka. ok kalau kamu ketemu teman kerja kamu yang lebih tua nggak masalah karena kalian sama-sama di dunia yang sama tapi mami papi aku mereka memang orang modern tapi lebih baik menghindari hal yang membuat penilaian nya berkurang ke kamu, emang kamu mau papi mami illfeel sama kamu hanya karena pakaian kamu? " Regina hanya menggelengkan kepalanya.

Dava lalu membawa Regina pulang ke apartemennya untuk ganti baju karena masih setengah 6 juga. Dava memilih menunggu Regina di basemen karena ia berdalih tak enak badan sehingga Regina tak memaksa Dava untuk naik ke kamarnya.
Sekitar 45 menit, Regina pun datang menggunakan Dress berwarna Lilac di bawah lutut dengan model kerah sheer net collaredd yoke, setelah Regina masuk Dava pun langsung melajukan mobilnya untuk ke rumahnya mempertemukan calon tunangannya bersama kedua orang tuanya yang sudah Dava hubungi sebelumnya pada siang hari.

Dava dan Regina melangkah bersama setelah mereka sampai di halaman rumah Dava, mereka berjalan memasuki rumah Dava dan menuju ruang keluarga.

" Mami, Dava pulang, " ucap Dava sedikit lebih keras.

Difia pun datang dari arah dapur dan menghampiri Dava dan Regina,mereka berdua langsung salim ke Difia.

" Eh kalian sudah datang toh, ayo duduk, " ucap Difia mempersilahkan Dava dan Regina duduk di sofa.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang