The shadow ( SELESAI )

16

O R A N G B A R U
.
.
.

" Cara mengobati hati yang patah karena seseorang adalah menerima kehadiran orang baru di dalam hidup kita ."

•••••

Malam ini audy di suruh dandan yang cantik karena keluarga dari teman Dito akan datang berkunjung di rumah Audy untuk saling mengenal, Audy menggunakan gaun berwarna peach membuat warna kulitnya semakin berkilau, rambutnya ia biarkan terurai namun ia curly di bagian bawahnya semakin membuat penampilannya cantik. Vira berjalan memasuki kamar Audy di mana Audy tengah duduk bercermin sendiri.

" Kamu sudah cantik kok dy,"ucap Vira yang tengah bersandar dipintu kamar Audy saat membukanya,Audy melihat kehadiran Vira dari cermin.

" Makasi tant." Audy hanya tersenyum masam karena sejujurnya ia belum siap membuka hati untuk orang lain bukan karena ia belum move on dari Dava tapi memang hatinya belum siap saja menerima kehadiran orang baru di hidupnya dan ia juga sudah malas berurusan yang namanya galau-galau an. Tidak bisa di pungkiri, ketika kita sudah punya pasangan, virus galau-galauan pasti akan menyerang dengan berbagai alasan untuk merasuki kita, apalagi keadaan seperti ini ia sudah merasakan kebahagiaan.

" Jangan terlalu di pikirkan, papa mu tidak akan memaksa kamu akan menikah cepat. Cukup kenalan saja dulu, kalau cocok ya di teruskan kalau tidak ya mau di apalagi," ucap Vira yang tengah berjalan ke arah Audy, Vira bisa paham apa yang Audy rasakan kini tapi Vira tidak tau apa alasan di  balik sikap Audy yang tidak semangat untuk di jodohkan.

" Anaknya kelihatan baik, dia seorang kontraktor, berduit Dy," ucap Vira menggoda Audy agar ia bisa tersenyum dengan gaya tangan mempratikan menghitung uang.
" dan sudah dewasa untuk kamu yang masih muda, coba saja kenalan dulu, kalau memang nggak cocok ya bilang sama papa,dia nggak akan marah dy," lanjut Vira mengelus pundak Audy dan Audy hanya mengangguk. Jujur ia rindu di perlakukan lembut oleh mamanya dan ketika ia bisa menerima kehadiran Vira, Vira sedikit bisa mengobati rindunya akan sosok mamanya.

" Yuk turun, sepertinya tamu nya papa kamu sudah datang. Senyum yang manis dong, masa anak nya Dito jelek," goda Vira dan Audy pun tersenyum kecut membuat Vira tertawa. Vira mendampingi Audy untuk turun ke lantai 1 untuk bertemu dengan anak teman papanya.
Di ruang tamu sudah ada papanya dan neneknya bersama 2 orang pria dan seorang wanita dan Audy bisa tebak pria yang di tengah itu laki-laki yang akan di kenalkan padanya karena masih muda di banding laki-laki yang duduk di sampingnya.

" Eh,kalian sudah datang. Duduk sayang," ucap Dito ketika melihat anak dan istrinya sudah datang, Audy pun duduk di antara nenek dan papanya sedangkan Vira duduk di samping Dito.

" Firman, ratna, perkenalkan ini Melody anak aku," ucap Dito memperkenalkan Audy ke sahabatnya dan yang di sebutpun tersenyum ke audy, Audy pun salim ke 2 orang yang papanya sebut tadi.

" Nak Melody, ini Chandra anak kami," ucap Firman dan Audy pun hanya tersenyum ke orang yang di beri tau namanya Chandra begitu pun Chandra sebaliknya.

" Jadi nak Melody ini yang punya toko kue yang terkenal itu dan serinh di bicarakan banyak orang akhir-akhir ini?" Tanya Ratna dan Audy hanya mengangguk lalu tersenyum.

" Wah, tante senang sekali. Kapan-kapan tante ke toko nak Melody deh untuk beli kue nya langsung."

" Nanti saja bahas kue nya ma, kita bicara niat kita dulu ke sini," sela Firman membuat yang lain tertawa karena Ratna terlalu excited membicarakan toko roti milik Melody.
Firman pun mulai berbicara soal niatnya datang yaitu ingin memperkenalkan anak satu-satunya yaitu Chandra yang seorang Kontraktor kepada Melody. Kedua orang tua pun sepakat kalau Melody dan Chandra saling kenal dulu, tidak usah terburu-buru bertunangan dan Chandra menyetujui nya sedangkan Melody hanya diam saja tapi mau tidak mau ia harus ikut karena toh ia tidak bisa melawan, kalau pun ia minta bantuan neneknya , keadaannya tetap saja sama,papanya lah penentu kekuasaan. Setelah berbincang-bincang Chandra dan keluarga pun pamit dan Audy pun langsung pamit ke kamarnya juga.