74

74 10 2
                                    

K E M B A L I
.
.
.

" Seakan cinta itu punya kaki, ia tau kemana akan melangkah kan kakinya sendiri untuk datang kepemiliknya. "

•••••

3 hari sudah kepergian Dava akibat kecelakaan pesawat itu dan belum ada kabar tentang keberadaannya sedangkan evakuasi jenazah lain sudah ada yang berhasil di temukan namun belum teridentifikasi. Kedua keluarga setiap harinya berkumpul di rumah Dava berharap segera mendapat kabar dari Dava namun hasilnya nihil, kedua keluarga sudah berusaha mengikhlaskan kepergian Dava kecuali Audy. Bagas dan Mitha pun selalu ikut bergabung menunggu kedatangan Dava apalagi Mitha yang notabene nya adalah karyawan Dava bahkan di kantor Dava semua karyawan juga ikut turut berduka atas kepergian bosnya itu, bahkan Dini dan Bryan pun kadang ikut juga berkumpul di rumah Dava jika pulang kantor. Sedangkan Di dalam hati kecilnya Audy masih berharap Dava akan datang kembali menemuinya di taman sesuai janjinya sebelum pergi dulu tapi kenyataan nya sudah 3 hari ia belum pulang padahal jadwal Dava pulang yaitu kemarin.

" Sepertinya kita memang harus mengikhlaskan Dava, " ucap Difia lemah di pelukan suaminya.

" Kok mami ngomong gitu sih? " Suara Diandra sedikit naik karena ucapan maminya.

" Terus kita harus apa Dia, abangmu sudah 3 hari tak pulang, dia belum di temukan, cara terbaik ya kita ikhlaskan saja. Mami berat melepaskan anak laki satu-satu mami, mami ingin Dava segera di temukan dengan selamat namun melihat kenyataan sekarang ini kemungkinannya sangat kecil, " ucap maminya kemudian menangis kembali di pelukan suaminya.

" Aku pergi dulu, aku yakin kak Dava pasti menepati janjinya sama aku. "

Setelah itu Audy pergi meninggalkan ruang tamu rumah Dava membuat abangnya memanggil-manggil namanya dan berniat menyusulnya namun Dito tahan Radit untuk menyusul Audy.

" Tidak usah di kejar Dit, biarkan Audy menenangkan dirinya dulu. Papa yakin , Audy butuh waktu sendiri untuk menerima kenyataan ini karena ia baru saja merasakan kebahagiaan kembali bersama Dava namun kembali mereka di pisahkan. "

Radit pun akhirnya duduk kembali dan membiarkan Audy pergi sendiri dengan mengendarai mobilnya.

Setelah mengendarai mobilnya sendiri ke taman dekat rumahnya, Audy pun turun dan berjalan ke ayunan tempat dimana Dava melamarnya dulu. Audy ke taman sekitar jam 3 siang dan panas matahari masih cukup terik namun tak menghalangi niat Audy untuk menunggu sang kekasih hati datang sesuai janjinya walau ini sudah lebih sehari.

Audy duduk di ayunan sambil menatap cincin yang melingkar di jari manis sebelah kirinya, air matanya tak terasa jatuh lagi membasahi pipinya. Hati Audy kini benar-benar hancur, andai hatinya bisa di lihat mungkin sudah tak terbentuk lagi hatinya saking hancurnya. Belum hilang di ingatan nya bagaimana neneknya pergi meninggalkannya untuk selamanya kini sang calon suami lah yang meninggalkannya juga namun kenapa Audy susah sekali untuk mengikhlaskan kepergian Dava? Ada rasa yang selalu terbersit kalau Dava akan kembali dan datang kepadanya.

Menit berganti jam dan kini sudah pukul 5 sore namun tanda-tanda kedatangan Dava tak kunjung juga, bahkan langit sudah berganti gelap dan gemuru sudah terdengar sejak 30 menit yang lalu. Sepertinya bumi pun  paham akan suasana hati Audy, bumi pun sepertinya akan menangis melihat duka dan kesedihan Audy.

" Kenapa kak Dava ingkar janji? Kenapa kak Dava mengkhianati aku, kenapa kak? " rancau Audy dan hujan pun sudah mulai membasahi tanah namun Audy tak berniat pergi dari tempat itu.

" Kenapa kita selalu di permainkan oleh semesta? Kalau kita memang tak bisa bersama kenapa kita harus di satukan lagi kalau pada akhirnya akan di pisahkan juga bahkan sekarang kita sudah berbeda dunia. Aku tidak kuat menahan sakit ini lagi kak, mama pergi, nenek pergi dan sekarang giliran kamu kak. Kenapa kalian pergi tanpa pamit dulu? Aku mau ikut dengan kalian. "

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang