45

79 11 1
                                    

G A L A U
.
.
.

" Untuk apa takdir menggiring kita berdua bertemu lagi kalau pada akhirnya takdir memisahkan kita lagi. apakah takdir sedang mempermainkan kita berdua?

••••

Dentuman musik sangat tajam terdengar di gendang telinga meski baru pukul 11 malam, wanita-wanita berpakaian kurang bahan hilir mudik mencari mangsa namun memang keadaan club masih sepi karena belum masuk midnight. Lalu setelah mendapatkannya mereka menuntunnya untuk mendapatkan sebuah kamar agar mereka bisa mendapatkan bonus, para bartender juga pada sibuk membuat pesanan para pelanggannya dan para wanita striptis sibuk meliuk-liukan body nya sambil di lihat oleh mata para lelaki yang selalu haus akan wanita.

Berbeda dengan Dava, ia hanya diam duduk sambil terus menuangkan gelas sloky nya dengan bear sampai-sampai Bryan yang duduk di dekatnya greget sendiri melihat sahabatnya ini.

" Dav, udah dong minumnya. lo mau tante Difia cincang kita berdua kalau tau lo mabuk berat nanti nya? " tegur Bryan karena Dava sudah mengambil botol ke 3 dalam 1 jam.

" Lo kalau ada masalah ngomong dong, mana gue tau kalau lo hanya diam sambil minum, lo kira nih botol bisa ngaduh ke gue? "

" Gue juga nggak tau gue kenapa Bry, gue cuman mau menghilangkan penat saja, " tutur Dava sambil menundukan kepalanya di atas meja.

" Bukannya lo harusnya bahagia ya karena lo bakal tunangan? " tanya Bryan sambil minum juga.

Dava mengangkat kepalanya lalu menatap Bryan.

" Harus ya gue bahagia? "

Bryan menaikan sebelah alisnya karena tidak paham dengan maksud Dava tapi Bryan malah mengangguk saja. Seharusnya sih Dava bahagia karena akan tunangan, bukannya harus seperti itu peraturannya kalau kita akan bersanding dengan pacar kita?

" Mungkin kalau 6 bulan lalu gue akan bahagia banget kayaknya akan bertunangan sama Regina tapi sekarang gue bingung Bry, gue benar-benar nggak bisa berpikir jernih. Mana bokap gue tadi ngomelin gue karena mereka taunya di tv, bukan dari mulut gue sendiri. "

" Lo udah nggak sayang lagi sama Regina? "

" Gue sayang sama dia tapi ada orang lain yang jauh lebih mendapatkan hati gue, bahkan dia nggak berusaha mendapatkan gue tapi hati gue sendiri yang jatuh ke dia. "

" Is it all about your ex, Melody? "

" Semenjak gue ketemu dia lagi, dunia gue kembali berputar ke arahnya bahkan sebelum kami berbaikan gue sudah jalan menuju ke dia lagi padahal dia nggak ngapa-ngapain Bry. Bahkan saat dia sangat membenci gue saat kami pertama bertemu lagi, gue sudah berusaha cari perhatian dia lagi, sampai kami berdamai pada masa lalu kita dan mencoba seperti dulu kakak dan adik namun nyatanya gue gagal. Bener kata dia dulu saat gue tawari kalau kita bisa kembali menjadi kakak adik, dia menentang keras karena bagi dia tidak ada istilah itu dalam sebuah hubungan laki-laki dan perempuan, pasti salah satunya akan jatuh hati dan bener, gue adalah orangnya. Gue harus gimana Bry? "

" Kalau lo masih sangat mencintai Melody, kenapa lo nggak perjuangin lagi? jangan jadi laki-laki egois Dav, lo sayang Regina tapi lo juga menginginkan Melody, sama saja lo nyakitin keduanya Dav, jangan sampai mereka semua pada pergi pada akhirnya. "

" Melody yang nggak mau di perjuangkan lagi, dia nggak mau menyakiti hati Regina. Dan dia juga sudah di jodohkan semakin susah gue sama dia bersatu. "

" Terus kenapa lo selalu deketin lagi Melody kalau kek gitu? lepasin aja kalau udah nggak ada jalannya untuk bersama kembali. "

" Andaikan gue mampu, gue lakuin Bry. tapi hati gue selalu saja menuju ke dia bahkan gue udah berusaha menjauh tapi takdir seakan mempermainkan kami berdua karena ujung-ujungnya di saat gue menjauh, kami akan bertemu lagi. "

" Gue jujur pusing Dav sama masalah loh, lo kayaknya harus bicara sama Melody dulu, jangan sampai anak orang udah baper lagi sama lo, lo sama saja menyakiti 2 hati wanita. " Bryan mencoba menasehati Dava.

Walaupun Bryan playboy tapi dia tidak pernah berkomitmen sehingga ia bebas berpindah wanita ke wanita lain dan menghadapi masalah sohibnya jelas dia pusing karena ia tak pernah mengalami hal sekompleks itu karena dia tidak pernah serius pada satu wanita sampai saat ini sehingga ia tidak akan pusing ada persoalan cinta seperti ini.

" Saran gue, lo bicara baik-baik sama Melody kalau memang ia sudah tak cinta lagi sama lo, ya udah lo harus terima takdir lo kalau memang Regina adalah jodoh lo. Tapi kalau Melody memang masih cinta lo, lo juga harus bicara baik-baik sama dia, kalau dia mau berjuang bareng lagi ya teruskan dan lo berdua harus bicara sama Regina dan calon tunangan Melody bagaimana pun nanti hasilnya. "

" Lo tau alasan gue mau bertunangan dan sampai bokap gue marah karena tau nya di TV? gue mau lindungin Audy, Regina tadi cerita kalau sampai dia tau gue main serong ia nggak akan segan nyakiti orang itu dan itu buat gue panik dan pada akhirnya gue harus setuju untuk segera tunangan karena gue nggak mau Regina tau tentang gue dan Audy dan berakhir Audy celaka, gue nggak mau Audy kenapa-kenapa. "

" Shitttt, Regina mulai sakit jiwa ya? masa dia rela merusak namanya demi seorang cowok sih? seakan di dunia ini hanya lo cowok Dav. Regina lama-lama bukan sayang sama lo Dav, tapi terobsesi. "

" Whatever, yang jelas gue cuman mau lindungi Audy. tapi gue tetap akan bicara ke Audy besok karena gue yakin Audy pasti sudah tau berita ini. "

" Iya, gue harap lo menemukan jalan keluar Bro secepatnya. "

Mereka berdua pun kembali melanjutkan acara minum-minumnya, memasuki midnight, dasarnya Bryan Playboy dan penganut Sex dia izin ke Dava untuk get room dan Dava hanya mengangguk sambil terus menuangkan bear ke gelas sloky nya sampai 10 botol dan dia mulai terkapar di atas meja namun sebelum pergi Bryan nitip ke salah satu bartender yang memang ia kenal untuk menjaga Dava, jaga-jaga Dava tepar dan di jahati orang dan beneran prediksi Bryan, Dava sudah terkapar. Sang bartender hanya melihat karena posisi Dava juga masih ok dan tidak ada gangguan juga, sehingga sang bartender belum membantu Dava.

" Gue sayang sama lo Dy, gue nggak mau kehilangan lo Dy, gue nggak bisa jauh sama lo Dy, gue nggak sanggup untuk pisah lagi sama lo Dy, gue nggak sanggup lihat lo bersanding dengan pria mana pun kecuali gue. gue egois ya Dy? gue nyakitin lo ya Dy? maaf ya, tapi gue harus melindungi lo, walau gue nggak tau apa beneran dia akan lakuin itu atau hanya gertakan tapi yang jelas gue mau jaga lo, gue nggak mau lo celaka, " rancau Dava terus menerus di atas meja sambil matanya tertutup hingga Bryan sudah balik ke dekat Dava.

Dava masih terus merancau kalimat itu membuat Bryan geleng-geleng kepala melihat sahabatnya itu di landa Galau.
Bryan memanggil bartender kenalannya baru dia minta tolong untuk membawa Dava ke mobilnya, setelah Dava di baringkan di jok tengah, Bryan pun melajukan mobil Dava ke apartemen Dava. Seperti biasa kalau Dava mabuk pasti Bryan akan membawanya ke apartemennya karena bisa tamat riwayat mereka berdua kalau sang ibunda ratu tau kelakuan mereka berdua karena Bryan juga sudah di anggap anak oleh orang tua Dava.

Selama di perjalanan Dava masih terus merancaukan kalimat-kalimat tadi membuat Bryan pusing dan hapal perkataan Dava.

" Untung gue sabar, beruntung lo dapetin sohib kek gue, gue harus minta hadiah ini sama dia kalau udah sadar, lelah gue bopong lo, " ucap Bryan menatap Dava yang telentang di jok tengah dengan membalikan sedikit tubuhnya.

Sesampainya di basement apartemen Dava, Bryan dengan susah payah mengeluarkan Dava dari dalam mobil karena di basement sedang tidak ada siapa-siapa. Memangnya siapa yang akan berkeliaran jam 2 malam begini?
Dengan susah payah Bryan membopong Dava untuk masuk dan ke area lift lalu membawanya ke kamar Dava.
Sesampainya di kamar Dava, Bryan langsung menghempasakan badan Dava ke atas tempat tidur karena jujur badannya sudah pegal semua.

" Semoga lo cepetan menemukan jalan cinta lo yang terbaik bro karena gue nggak bisa ngurusin lo terus menerus saat galau kek gini dan ujung-ujungnya lo tepar, bisa kena patah tulang gue, " ucap Bryan melihat Dava yang sudah tertidur lalu Bryan pun ke kamar sebelah untuk membersihkan badan lalu tidur karena badannya sudah sangat remuk, malam ini Bryan akan menemani Dava di apartemen namun sebelum ke kamar, seperti biasa Bryan mengirimkan mami Dava pesan melalui ponsel Dava kalau ia akan nginap bersama Bryan malam ini agar maminya tidak khawatir.




Jangan lupa vote ya, aku up 3 part lo hari ini, ok. 😁

Bone, 24 Mei 2021

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang