R O O F T O P
.
.
.
" Jika kebahagianmu tidak ada padaku,aku rela kamu bersama orang lain karena kebagiaanmu adalah segalanya bagiku."•••••
Setelah menghabiskan makanannya Audy pun bersiap-siap pulang karena di liriknya jam yang ada di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul 17.45 , setelah keluar dari ruangan nya, tokonya sudah rapi dan pegawainya sepertinya sudah pulang dari tadi. Audy pun berjalan keluar dari tokonya namun setelah berada di depan pintu tokonya Audy malah duduk berjongkok, rasanya ia lelah sekali hari ini padahal pesanan nya juga tidak banyak. Saat ia masih berjongkok sambil menundukan kepalanya, tiba-tiba seseorang berdiri di hadapannya. Audy melihat sepatu hitam yang mengkilap tepat di depannya, Audy pun mendongakan kepalanya dan melihat siapa pemilik sepatu tersebut, saat Audy melihat siapa pemilik sepatu tersebut, orang itu langsung tersenyum ke Audy membuat Audy bingung dan langsung berdiri.
" Mau apa?"
" Tidak ada, cuman menunggu kamu."
" Tumben tidak langsung masuk?"
" Aku tidak mau buat kamu selalu marah dengan kedatanganku di saat kamu sedang bekerja terus kamu pergi lagi menghindariku, makanya aku memutuskan untuk tunggu kamu sampai kamu keluar sendiri dan pekerjaan kamu sudah selesai." Audy sejenak tertegun mendengar ucapan Dava yang berbicara tepat di hadapannya dengan menatap kedua matanya dengan kelat.
" Memangnya mau apa?" Tanya Audy bingung ke Dava karena sikap Dava kali ini agak beda dan tanpa Audy sadari Dava pun lagi bingung juga, tumben Audy tidak marah-marah ke dirinya, dan sepertinya Audy sedikit beda dengannya saat ini karena Audy mau mengajak Dava bicara agak lama,biasanya kan setiap Dava datang Audy seakan ingin langsung pergi.
" Sebenarnya mami sama Diandra menyuruh saya jemput kamu untuk datang ke rumah tapi sepertinya kamu terlihat lelah jadi saya pikir tidak usah dulu hari ini, kamu pulang istirahat saja."
" Siapa bilang saya lelah? Ayo, kebetulan saya juga rindu sama tante Difia dan Diandra," ucap Audy serius dan langsung mendahului Dava ke mobilnya dan membuat Dava semakin heran dengan sikap dengan Audy saat ini sekaligus senang karena Audy sudah mau jalan dengan nya walaupun karena ia ingin ketemu mami dan adiknya.
Setelah masuk ke dalam mobil Dava langsung melajukan mobilnya, selama di perjalanan mereka berdua hanya diam. Dava fokus menyetir namun sesekali melirik Audy yang dengan setia menatap jalanan dari balik jendela mobil Dava. Dava yakin Audy tengah ada masalah karena tadi ia sedikit ceria namun seketika ia pendiam lagi, ingin rasanya Dava bertanya dan meminta Audy bercerita seperti dulu saat hubungan mereka masih baik-baik saja, jika salah satu di antara mereka ada masalah mereka satu sama lain meluangkan waktu untuk bercerita dan mendengarkan namun saat ini keadaanya sudah berbeda sehingga Dava membiarkan Audy diam saja.
Mungkin benar kata Dava, Audy lagi ada masalah sehingga ia tidak sadar kalau mereka sudah sampai. Setelah Dava memberi tau Audy kalau mereka sudah sampai, Audy langsung turun dari mobil Dava dan siap masuk namun Audy berhenti melangkah ketika ia sadar sepertinya ini bukan rumah Dava tapi tempat ini Audy kenal.
"Kenapa tidak jalan?" Tanya Dava ketika ia sudah berada di samping Melody.
" Ini kantor kamu ya? Ngapain ke sini?" Tanya Audy namun tidak menatap Dava.
" Tidak usah banyak tanya,masuk saja. Aku mau kasih lihat kamu sesuatu,ayo." Lagi-lagi Dava menggenggam pergelangan tangan Audy dan menariknya masuk ke dalam kantor Dava. Audy hanya diam di samping Dava, ketika keluar dari dalam lift Audy masih di tarik oleh Dava menuju sebuah ruangan yang Audy juga tidak ketahui, namun setelah sampai Audy tau kalau Dava membawanya ke Pantry entah apa yang akan Dava lakukan namun Audy malas bertanya sehingga hanya melihat Dava mengambil 2 buah gelas cangkir lalu mengisinya dengan bubuk coklat dan sedikit gula dan Audy sedikit bisa menebak kalau Dava lagi ingin membuat coklat panas. Setelah selesai membuat coklat panas, Dava mengarahkan Audy untuk mengikutinya. Mereka kembali memasuki lift dan menaiki satu lantai, lagi-lagi mereka berdua masih diam. Setelah sampai Audy di buat takjub ternyata Dava membawanya ke rooftop gedung kantornya, tanpa sadar Audy berjalan mendahuli Dava untuk ke ujung dan melihat suasana kota Jakarta di malam hari dari atas gedung. Angin malam yang berhembus menerpa wajahnya membuat suasana hati Audy tiba-tiba berubah menjadi jadi jauh lebih baik di tambah ia melihat banyak nya lampu-lampu. Dava sudah berada di sampingnya dengan membawa 2 cangkir yang berisi coklat panas, Dava menyerahkan secangkir coklat panas itu ke Audy.

KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
Fiksi Umum~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...