T E M P A T B A R U
.
.
." Tinggalkan tempat yang buatmu sudah tak nyaman lagi dan bahkan melukaimu karena itu akan buat hari-harimu buruk ke depannya. Carilah tempat, kamu merasa nyaman, di hargai dan di butuhkan. "
•••••
Seperti kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Pepatah itu bisa menjelaskan keadaan hubungan Mitha dan Radit saat ini, setelah acara lamaran yang malah di hiasi isak tangis Mitha karena tidak mau berpisah dengan Radit karena iya yakin hanya sebuah kesalahpahaman akhirnya mereka bisa bernapas lega. Mitha dan Radit semalam berbicara dengan kepala dingin tentang apa yang Radit lihat dan membuatnya kecewa dan apa yang beneran terjadi versi Mitha dan berakhir lamaran Radit di terima dan lamaran pun tidak jadi gagal.
Benar semalam Mitha keluar makan malam dengan teman sekantornya bernama Ardi, mereka tak keluar hanya berdua saja, ada Lita pacar Ardi dan juga Mimi teman sekantor Mitha namun saat Radit melihatnya di lampu merah saat menuju kantor Mitha habis pulang ke kosan Mitha yang belum datang. Karena kebetulan letak rumah makan di dekat lampu merah, mereka memang sedang berduaan karena Lita dan Mimi ke toilet bersama. Dan saat itu Radit melihat Ardi mengusap puncak kepala Mitha itu bukan seperti pemikiran Radit, anak rambut Mitha berdiri membuat Ardi tertawa dan membantu Mitha menurunkan anak rambutnya yang berdiri dan itu tampak Ardi mengusap rambutnya namun nyatanya tidak.
Setelah menjelaskan kejadian kesalahpahaman itu pun, Mitha langsung meraih kotak cincin yang berada di atas meja dan memasangkannya sendiri di jari manisnya membuat Radit syok karena semua tak sesuai rencananya dan ia ingat kata-kata Mitha.
" Aku siap jadi istri mas Radit sejak saat ini, " ucap Mitha sambil memamerkan cincin yang sudah ia sematkan sendiri dengan senyum walau masih ada sisa air matanya.
" Sebenarnya aku tidak butuh lamaran mewah seperti ini mas, lamaran yang dulu di depan kosan aku saja aku sudah sangat bahagia cuman dulu aku syok, gugup, tidak percaya mas Radit dengan cepat melamar aku jadi aku spontan menolak mas karena bingung mau apa. Nyatanya setelah mas pulang, aku menyesal setengah mati dan sangat khawatir mas tidak mau melamar aku lagi. " Ucapan jujur Mitha semalam membuat Radit lega dan langsung memeluk pacarnya itu membuat Audy yang melihat itu semua ikut senang.
Dan setelah menyelesaikan semuanya semalam dan berakhir baik-baik saja, kini Radit dan Mitha mengantar Audy ke Bandung sekitar jam 6 tadi dan Dava tentu mengizinkan Mitha pergi karena ada Audy alasannya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jaman, akhirnya mereka sampai di toko Audy yang sudah buka dan mereka langsung ke ruangan Audy dan meletakan barang bawaan Audy." Fifi, tolong bikinin teh 3 dan bawakan juga roti dan kue ya ke ruangan saya, " perintah Audy pada seorang karyawannya melalui telpon.
" Audy lo beneran mau tinggal di sini sendiri? lo yakin? "
" Iya yakin lah, kenapa harus ragu? lo lihat nih, pemandangan di sini sangat indah dan menyejukan apalagi di pagi hari, bikin otak bener-bener fresh. " Audy membuka jendela bagian belakang ruangannya dan menampilkan sawah-sawah penduduk dan juga ada gunung yang tak jauh dari sawah itu membuat tambah sejuk udara nya.
Walau toko Audy di bagian kota namun ia beruntung di belakang tokonya terdapat pemandangan yang indah meski ia harus merogoh kocek yang lebih demi tempat sebagus ini namun semua terbayar di kala melihat pemandangannya yang sangat indah dan benar-benar membuat otak langsung segar setelah berpusing-pusing dalam bekerja.
" Tapi kamu sering pulang ke Jakarta ya dek. "
" Audy pikir-pikir dulu ya bang. " Audy memamerkan deretan gigi putihnya membuat abangnya merenggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
General Fiction~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...