M E N J A U H ?
.
.
." Jika menjauh darimu bisa membuat mu tetap aman dan selamat, aku rela mengorbankan egoku yang ingin selalu dekat denganmu, dan seperti itu caraku agar bisa tetap menjagamu di kejauhan. "
•••••
Seperti yang Dini katakan tadi kalau hari ini Dava Free, sejak masuk ke dalam ruangannya, ia tidak keluar-keluar lagi dan hanya menelpon dan meminta Dini membuatkannya kopi saat jam 10 pagi, selebihnya Dini tidak tau apa yang bosnya lakukan di dalam sana karena Dini tidak pernah masuk. Namun sebelum masuk ruangannya tadi pagi, Dava meminta Dini membawa laporan yang harus ia cek dan jadwal yang Free untuk Dava berdampak juga untuk Dini karena ia hanya berleha-leha di tempatnya setelah berhasil mengatur ulang jadwal Dava.
Bahkan saking Dini tidak tau bosnya sedang melakukan apa di dalam sana, ia sampai greget sendiri sambil mondar mandir di depan pintu ruangan Dava karena ini sudah masuk jam makan siang namun Dava belum memunculkan batang hidungnya juga. Dini mulai lapar tapi ia ragu kalau ia pergi makan jangan sampai Dava menghubunginya minta di belikan makan, Dava bukan bos yang galak kalau ada permintaannya tidak di turuti ia akan memarahi karyawannya, cuman Dava bos yang kadang aneh, tidak terbaca. Kadang lagi di rumah makan padang minta nya makanan sunda, kan Dini pusing sendiri.
Dini masih mondar mandir di depan pintu ruangan Dava sambil menggenggam kedua tangannya, ia mau masuk tapi takut mengganggu kalau Dava lagi sibuk tapi kalau ia tidak masuk dan melihat sendiri apa yang bos nya lakukan ia tidak tau ia harus bersikap apa,kalau pas makan langsung bos nya minta di beliin makan kan bikin Dini badmood, mana cacing-cacing di perutnya sudah mulai menyuarakan pendapatnya lagi dari tadi
" Apa jangan-jangan si bos lagi Delivery ya, bisa bakar ban cacing di perut gue ini kalau ampe kejadian, udah lama nunggu tapi malah bos pesan makan, " monolog Dini.
" Mending gue pergi makan aja deh, pasti bos Delivery nih karena sudah 15 menit berlalu jam makan ia belum minta di beliin. "
Lalu Dini pun balik badan, namun baru selangkah namanya di sebut dari arah belakang.
" Eh pak Andra, iya pak ada apa? "
" Kamu dari mana? kenapa ada di depan ruangan saya? "
" Hmm anu pak tadi saya mau tanya bapak mau di pesankan makanan atau tidak? tapi saya ragu masuk karena kirain bapak sibuk karena dari tadi tidak muncul-muncul. "
" Memangnya kamu mau pergi makan siang? "
"Rencana nya sih pak. "
" Dimana? "
" Palingan di depan kantor pak, saya lagi mau makan gado-gado, kebetulan di depan kantor ada gado-gado yang enak. "
" Hmm ya sudah, saya titip deh gado-gado 1 porsi kalau kamu balik ke kantor nanti. "
" Jadi pak Andra mau nungguin saya habis makan? "
" Iyalah, mau gimana lagi. atau kamu mau pesan gado-gado buat saya dulu terus anterin kesini baru balik makan gado-gado lagi? "
" Eh, kalau bisa saya makan dulu deh pak, dari tadi cacing di perut saya sudah mendemo pak, " ucapnya pelan takut Dava marah.
" Ya udah cepetan berangkatnya Dini, semakin lama kamu berangkat semakin lama saya nunggu kamu. "
Dini langsung pamit dan berlari ke arah lift biar ia cepat sampai ke tukang gado-gado.
Sekitar setengah jam, Dini baru muncul lagi dengan membawa kantong kresek berisikan seporsi gado-gado. Dini ke Pantry mengambil piring dan sendok lalu mengantarkannya ke ruangan Dava.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
General Fiction~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...