65

61 7 0
                                    

P E R S I A P A N M E L A M A R
.
.
.

" Sebuket bunga, coklat maupun hadiah lainnya hanya pemanis yang wanita butuhkan dalam sebuah hubungan karena nyatanya yang mereka sangat butuhkan adalah ketulusan, tanggung jawab dan komitmen para lelaki. "

••••

Seminggu berlalu setelah kepulangan Audy dari rumah sakit, baru 2 hari ia pergi ke tokonya dan pagi-pagi ini Audy sarapan bersama abang, papa dan ibu sambungnya karena jam 9 nanti mereka bersama akan ke Bandara untuk mengantarkan papa dan ibu sambungnya untuk balik ke Australia. Rasanya berat bagi Audy akan di tinggalkan papa dan ibu sambungnya namun Audy tak bisa melarang karena papa nya punya pekerjaan di sana.

" Papa kapan balik lagi ke Indo? "

" Kamu Dit papa belum berangkat, kamu sudah tanyakan kapan papa pulang lagi disini. Kenapa memangnya kamu sudah mau lamaran? "

" Papa bisa saja, ya nggak gitu pa. Radit sama Audy kan mau kumpul sama papa dan tante Vira makanya nungguin papa pulang. "

" Ya doakan biar kerjaan papa cepat selesai dan bisa nego untuk tukaran sama om Ardi jadi papa bisa stay di Indonesia sama kalian. "

Audy dan Radit pun mengaamiinkan ucapan papanya lalu mereka pun melanjutkan sarapannya. Setelah sarapan papa dan tante Vira pun siap-siap berangkat ke Bandara karena sudah pukul 7, mereka memilih berangkat lebih cepat karena takut terjebak macet apalagi rumah Audy lumayan jauh dari Bandara.

Suasana Bandara sudah ramai seperti biasanya, para pramugari sudah lalu lalang menggeret kopernya di susul sang captain juga dengan menggunakan seragam kebanggaan mereka.
Mereka berempat memilih duduk di coffe shop terlebih dahulu karena masih ada sekitar 45 menit baru pesawat take off.

" Jadi Dy kamu yakin mau stay di Bandung beberapa bulan terakhir? " tanya Papanya saat mereka menikmati secangkir kopi namun tidak dengan Audy.

" Iya pa, Audy sudah yakin karena kan toko Audy masih tergolong baru di sana, masih butuh Audy urus jadi Audy mau stay di Bandung dulu toh di Jakarta ada bang Radit yang jaga rumah. "

3 hari yang lalu Audy memang sudah menceritakan niat kepindahannya ke Bandung kepada papa, ibu sambung dan abangnya juga dan mereka semua hanya bisa mendukung Audy apalagi mereka paham Audy masih butuh ketenangan dan penyesuaian semenjak neneknya meninggal dan memang Bandung tempat yang tepat untuk Audy tinggali.

" Ya sudah selama tinggal sendiri ingat selalu kasih kabar ke papa, abangmu atau pun tante Vira ya, ingat jaga kesehatan kamu, sama jangan terlalu memforsir pekerjaan kamu ya. "

" Iya pa, Audy paham kok. "

" Oh iya Dit ingat juga sering-sering jengukin adik kamu, jangan kelayapan mulu selama di Jakarta. "

" Iya pa, makanya cepetan pulang karena Radit juga mau jalan-jalan dong. "

" Iya nggak lama juga papa akan pulang lagi, kan nikahan Dava sekitar 2 bulan lagi. "

Setelah mengatakan itu, Dito, Vira dan Radit malah kompak menatap Audy yang lagi bersandar di kursi sambil menyimak percakapan mereka namun tiba-tiba Audy merasa aneh karena kenapa 3 orang itu malah menatapnya saat papanya habis bicara?

" Kenapa kalian menatap aku seperti itu? " tanya Audy bingung.

" Kami memastikan kamu tidak menangis karena mendengar mantan mu akan menikah tak lama lagi, " jawab Radit di ikuti senyum meledeknya.

" Enak saja, di kira aku cewek gagal move on apa. "

" Jadi ceritanya sudah buka hati lagi nih? "

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang