E G O I S
.
.
.
" Aku tak ingin kau di miliki orang lain tapi aku bukan siapa - siapa mu "•••••
Badan audy hari ini sudah agak mendingan setelah istirahat sehari setelah acara ultah perusahaan dava. Pulang dari acara tersebut ia benar benar demam namun ia segera makan obat dan membaluri badannya dengan minyak angin jadinya ia tidak terlalu lama demam dan hari ini audy sudah siap kembali beraktifias , membuka toko kue nya..
Menjelang makan siang toko audy masih ramai pengunjung karena audy menyediakan tempat duduk di tokonya jadi ada yang beberapa ke toko audy untuk beli roti sekaligus numpang makan dan audy juga menyediakan beberapa aneka minuman juga jadi toko audy bisa juga sebagai tempat nongkrong tapi bukan cafe .." Sayang, makan siang yuk " bujuk regina ke dava saat menjelang makan siang, regina tengah berada di dalam ruangan kantor dava
" Aku sibuk gin, ntar ya"
" Makan dulu sayang ntar kamu sakit , mau ya " ucap regina dengan tatapan memelas membuat dava tidak bisa menolak keinginan pacarnya yang telah ia pacari 3 bulanan ini dan sudah berencana untuk tunangan waktu dekat dekat ini .
" Kamu mau makan dimana sayang?"
" Aku tadi di kirimin tempat makan baru sama teman aku, nggak jauh kok dari sini " dava dan regina pun akhirnya pergi untuk makan siang di salah satu restoran..
Mereka pun makan siang dalam diam setelah berbincang bincang santai .." Hallo audy, good siang " teriak seseorang yang membuat audy kaget karena tengah menulis di meja kasir
" Astaga bagas lo tu ya kebiasaan banget kalau datang ngagetin, lo pengen gue mati mendadak gitu karena jantungan " omel audy dan hanya dapat balasan ketawa dari bagas
" Ya enggak lah, mana gue mau bunuh lo. Kalau lo mati nggak ada yang gue gerecokin lagi, mitha kan sok sibuk "
" Lo pikir gue nggak sibuk ah? Sial emang lo jadi teman"
" Ya setidaknya lo kan nggak punya bos kalau lo main main nggak ada yang bakal marahin lo, kalau mitha pasti ada yang negur kalau gue ke kantornya untuk gangguin dia "
" Ya terus lo kesini ngapain? Lo udah jadi pengangguran sekarang ? "
" mulut lo dy, pengen gue sumpel deh pake roti. Gue tuh lagi istirahat biasa jam maksi makanya gue kesini mau makan dan gue punya tiket main dong " ucap bagas sambil memperlihatkan 3 tiket wahana permainan di dufan
" Besok jalan yuk ke dufan, mumpung weekend. Mitha juga libur kan besok "
" Toko gue kan nggak libur bagas "
" Tapi kan lo punya pegawai melody, pokoknya besok kita bertiga harus jalan. Sia sia nih tiket gue kalau nggak ke pake " bagas dan audy masih berdebat hingga dentingan dari pintu menandakan seseorang datang tapi audy masih cuek toh ada pegawainya yang bisa melayani kalau ingin beli kue, kalau mau bayar baru deh urusannya..
" Ehhh melody " Tangan bagas yang tadinya mengacak rambut melody karena gemas tidak mau mengalah akhirnya bagas turunkan karena mendengar seseorang yang menyebut nama melody
" Eh hai regina " sapa audy kikuk karena pria yang di belakang regina yang tak lain adalah dava tengah menatapnya namun setiap di tatap audy tak mengerti maksud tatapan tersebut
" Ini toko kamu mel?"
" Hehhe iya "
" Wah nggak nyangka , keren juga toko mu mel "
" Makasi, terus kamu dari mana?"
" Ini dari makan di depan situ tapi pas mau pulang nggak sengaja lihat toko roti ini makanya aku ajakin dava ke sini buat beli kue atau roti, biasa untuk dava nyemil kalau di kantor " jelas regina namun dava masih saja diam
" Hmm sorry, gue cabut duluan ya. Dy gue pamit ya, jam istirahat gue mau habis. Ingat lo ya besok, harus ikut gue nggak mau dengar penolakan. Sampai lo nggak ikut, gue gendong lo ke sana " ucap bagas sedikit berbisik namun masih bisa di dengar oleh telinga tajam dava dan audy pun membalas dengan anggukan.
" Itu siapa pacar lo mel?" Sebelum audy menjawab lagi lagi dava angkat bicara
" Buruan di bayar sayang, bentar lagi aku ada meeting "
" Eh iya sorry, aku lupa. Jadi semuanya berapa mel?"
" It's free regina, khusus hari ini kalian tidak usah bayar "
" Ha, serius? Ahhh you're so kind beb. Thank you so much, ahhh jangan bilang ini PJ lagi sama cowok itu tadi " ledek regina tapi melody hanya tersenyum dan setelah itu regina dan dava pun pergi.
" Sariawan kali ya tuh orang, diam bae tapi sekali ngomong kayak ada cabe nya gitu. Pedes " ucap audy pelan tapi terkesan sebal sambil menatap 2 insan itu meninggalkan tokonya.
" Bu, pas ibu pulang dulu dari acara pak dava, tidak lama pak dava datang menghampiri saya dan menanyakan ibu " ucap ana berbisik ketika dava sudah benar benar pergi
" Mungkin ada perlu kali sama saya ", jawab audy enteng
" Tapi bu pas saya bilang ibu pulang karena sakit tiba tiba wajah pak dava berubah jadi khawatir dan buru buru pergi gitu aja "
" Ahh perasaan kamu saja kali na " jawab audy lagi karena ia tidak mau salah paham sikap dava padanya
" Astaga ana serius, ibu emang pernah kenal pak dava sebelumnya ya?"
" Kok nanya gitu?"
" Ya tebak aja si bu " ucap ana sambil cengengesan dan audy pun hanya menyuruh ana kembali fokus bekerja karena ia malas menjelaskan kalau ia memang pernah kenal sebelumnya dengan dava bahkan mereka sempat pacaran setahunan meski harus putus dengan cara tidak baik.
Davandra Pov
Sejak pertama bertemu audy kembali setelah 10 tahun berlalu beberapa hari yang lalu, jujur aku pangling dengan penampilannya sekarang bahkan sempat tak mengenalinya pas awal bertemu. Dia menjadi wanita yang benar benar cantik dan satu yang tak berubah senyum nya tetap saja manis. Audy ku dulu tomboy , wajahnya dekil tak terawat , rambut pendek dan ia cengeng. Sedikit sedikit nangis dan ngadu ke aku tapi audy ku tetap manis dan itu yang buatku suka padanya. 10 tahun berlalu banyak yang berubah dari audy hingga ia menjadi pengusaha pastry tanpa ada aku di hidupnya lagi tapi yang sekarang aku bingung . Aku seakan tak rela kalau audy di dekati oleh seorang pria manapun sekali pun itu bryan sahabatku tapi ada satu laki laki yang selalu menempel pada audy. Laki laki itu sampai berani menyentuh rambut audy dan mengajak audy jalan, setiap seseorang menanyakan laki laki itu siapanya audy , aku selalu menyela sebelum audy menjawab karena aku tidak sanggup kalau harus mengetahui faktanya kalau memang dia benar pacar audy. Dalam lubuk hatiku sangat tidak rela jika ada yang menggeser posisiku di hati audy, terdengar lucu karena faktanya aku sendiri sudah punya pacar bahkan kami berencana untuk bertunangan. Anggaplah aku egois tapi aku benar benar tidak suka ada laki laki yang mendekati audy, ingin rasanya ku tonjok saja, bahkan diam diam aku masih peduli padanya. Tidak mungkin aku jatuh cinta lagi kan pada audy? Setelah dengan entengnya dia mutusin aku..
.
.
.
.
.
.Gimana nih tanggapan readers tentang part ini? masih setia baca kisaha dava dan audy kan?
jgn lupa comment & klik bintangnya 🙏 aku memaksa nih 😁
Bone, 23 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
Ficción General~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...