71

81 11 1
                                    

B A T A L N I K A H
.
.
.

" Bagaimana pun cara kamu menahan seseorang untuk tetap denganmu kalau kalian tidak di takdirkan bersama akan ada jalan untuk membuat kalian berpisah. "

•••••

Dava dan Diandra kerumah sakit tanpa memberi tau orang tuanya karena orangtuanya sudah berada dalam kamar saat mereka sedang berbincang di pinggir kolam tadi. Dava dan Diandra sudah sampai di depan pintu UGD dan langsung masuk ke dalam ruangan itu dan mendapati Regina sedang berbaring di atas brangkar di temani seorang wanita menggunakan snelli putih.

" Gin, kamu kenapa? " tanya Dava ketika ia sudah berada di dekat Regina.

" Dav, kamu sudah datang? "

Dava hanya mengangguk dan memegang pundak Regina yang masih terbaring.

" Dok Regina kenapa? "

" Begini pak Dava ibu Regina di larikan ke rumah sakit karena ia muntah-muntah terus sejak tadi sore dan setelah di periksa, alhamdulillah ia baik-baik saja namun ia masih mengeluh sakit perut sehingga saya menyarankan untuk melakukan USG untuk memeriksa perutnya namun kita harus ada wali untuk mendampingi sehingga bu Regina menyarankan nama anda. "

" Baik dok, jadi kapan bisa di lakukan USG agar sakit Regina bisa di ketahui cepat? "

" Sekarang juga bisa pak. "

Dokter pun jalan terlebih dahulu kemudian di susul Regina yang duduk di atas kursi roda dengan Dava yang mendorongnya di ikuti Diandra.
Setelah pemeriksaan USG sekitar 30 menit kini Regina sudah di izinkan pulang dan Dava pun membawa Regina pulang ke apartemen bersama Diandra dan juga asisten Regina namun selama di perjalanan keadaan mobil hening hingga mereka sampai di apartemen Regina dan  mereka pun duduk bersama di ruang tamu Regina.

Dava menatap nyalang Regina yang kini menunduk menatap sandal rumahnya membuat anak rambutnya menutupi wajahnya sedangkan Diandra dan asisten Regina hanya diam menunggu apa yang akan terjadi.

" Tatap aku Regina, " ucap Dava tegas namun tak membentak tapi Regina  masih tetap menunduk membuat Dava menghembuskan nafas nya kasar lalu memalingkan wajahnya kemudian menatap kembali menatap Regina.

" Kamu dengar aku tidak, tatap aku Regina kalau kamu tidak mau aku kasari. "

Dengan takut Regina menatap Dava yang sudah menatapnya, Regina tak bisa membaca raut wajah Dava.

" Siapa bapak bayi yang sedang kamu kandung itu? "

" Jawab aku Regina, kalau kamu tidak mau jawab aku. Aku akan cari sendiri pria itu dan seret dia untuk tanggung jawab. "

Namun Regina hanya menunduk lagi dengan isakan yang mulai terdengar, Dava mulai frustasi karena semenjak pulang dari rumah sakit Regina belum pernah membuka mulutnya sedangkan Diandra dan asisten Regina hanya diam dan menyaksikan Dava mencecar pertanyaan ke Regina. Bagaimana Dava tidak mencecar pertanyaan ke Regina kalau saat masuk USG yang Dava dapatkan pacarnya tengah mengandung 3 minggu membuat Dava sampai tidak habis pikir dengan pikiran Regina walau Dava tak terlalu kaget karena sebelumnya ia sudah tau Regina punya pacar lain.

" Sudah berapa lama kamu berhubungan sama pria lain mu itu Regina? jawab aku, kenapa kamu lakukan hal sekeji itu Regina? " Dava mulai membentak sedangkan 3 orang itu kaget karena suara Dava mulai naik.

" Regina apakah kamu sudah kehilangan suara mu juga saat ini? Kamu lebih memilih kehilangan suaramu di banding kehilangan malu mu? Huh? "

" Stop Dav, stop. Kamu tau aku stres memikirkan yang terjadi kini, kamu jangan mencecar pertanyaan aku dulu. "
Akhirnya Regina buka suara dan membentak Dava balik.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang