The shadow ( SELESAI )

34

R U M A H S A K I T
.
.
.

" Menjagamu adalah janjiku pada ibu ku yang telah mendahului kita. "

•••••

Hari senin kembali menyapa, para pekerja sudah kembali dari Day off nya dan siap beraktivitas lagi. Begitu pula Audy , Dava dan yang lain siap kembali ke pekerjaannya meskipun Audy tak punya hari libur seperti karyawan lainnya namun hari Ahad kemarin Audy curi-curi hari libur. Audy jam 7 sudah siap berangkat ke toko nya karena semalam ia mendapat pesanan Brownies panggang 10 pieces sehingga ia harus pagi ke toko untuk membuatkan pesanan karena jam 2 nanti sang pemesan minta di antarkan.

Sesampainya di toko, pegawai Audy sudah pada datang dan lagi bersih-bersih dan persiapan buka toko sedangkan Audy langsung ke kitchen nya untuk membuat pesanan brownies tersebut.
Audy mulai mengolah bahan-bahan menjadi adonan, lalu setelah itu Audy memanggang adonan Brownies tersebut sambil memanggang Audy juga meninjau toko nya yang ada di Bandung melalui salah satu karyawannya bernama Cindy.

Jam demi jam terlewati Audy masih sibuk sendiri memanggang di dapur sedangkan pegawainya sibuk melayani pembeli di luar karena seperti hari-hari yang lalu toko nya selalu ramai pengunjung apalagi menjelang makan siang banyak semacam mahasiswi yang datang nongkrong membeli roti dan minuman yang Audy sediakan juga apalagi di toko Audy Free Wifi sehingga anak mahasiswi suka nongkrong di toko Audy dan itu memang target marketing Audy.

Tak terasa setengah 2 Brownies panggang Audy sudah selesai, Audy pun mempacking Brownies tersebut kedalam kotak kue lalu meminta kurir nya mengantarkan ke alamat pemesan.
Setelah kurir nya pergi Audy pun berjalan masuk ke ruangannya untuk sejenak merebahkan badannya yang agak capek namun baru ia merebahkan badannya di sofa abang Radit menelpon.

" Hallo bang, ada apa? "

(.............)

"  Ha? kok bisa bang? "

( ..........)

" Ya udah abang di rumah sakit mana? aku bakal susul abang. "

( ..........)

Sambungan telfon pun berakhir, Audy segera mengambil tas dan kunci mobilnya lalu pamit ke karyawannya untuk ke Rumah sakit Citra karena neneknya barusan di larikan ke rumah sakit karena jatuh di toilet membuat Audy sangat khawatir.
Audy membawa mobilnya seperti orang ke setanan beruntung jalanan lagi sepi kendaraan sehingga Audy bisa cepat sampai di rumah sakit tempat neneknya di larikan.
Sesampainya di halaman parkir Rumah sakit, Audy langsung berlari masuk dan mencari abangnya di UGD.

" Abang, " panggil Audy saat melihat abangnya duduk tengah bersandar menatap pintu yang tertuliskan UGD.

" Dek, " balasnya sambil berdiri saat melihat Audy berjalan tergesa-gesa ke arahnya.

" Nenek gimana keadaannya bang? " tanya Audy saat ia berhasil duduk bersama abangnya di kursi tunggu.

" Belum tau dek, sementara masih di periksa sama dokter. "

" Ya allah semoga nenek tidak kenapa-kenapa ya bang, " lirih Audy yang tengah bersandar di dada abangnya dan Radit pun mengaamiinkan ucapan adiknya.

" Terus abang ke sini sama siapa? "

" Tadi abang sama Bu Ani dan pak Jufri tapi abang suruh pulang dulu ambil pakaian nenek karena tadi tidak sempat, abang panik jadi ya langsung bawa nenek ke rumah sakit. "

" Emang nenek jatuh gimana ceritanya bang? "

" Kata bu Ani nenek pamit mau berwudhu untuk sholat Dhuhur, tapi sebelumnya nenek memang mengeluh pusing namun nenek abaikan karena kata nenek cuman pusing biasa jadi nenek pun ke kamar mandi. Pas nenek masuk, baru selangkah nenek langsung jatuh pinsang dan Bu Ani pun langsung mendatangi nenek dan teriak-teriak dari dalam kamar. "