B O S D A V A
.
.
.
" Kerberhasilan seorang pemimpin bukan terletak pada seberapa banyak pegawai yang ia pekerjakan tapi bagaimana sang pemimpin mengatur para pegawainya agar tetap pada koridor yang semestinya dan juga bagaimana para pemimpin itu menjaga kewarasan para pegawainya. "•••••
Kalau makan bakso bisa buat kita selalu dekat, aku rela tiap hari cuman makan bakso sama kamu asal kita selalu sama-sama.
Itulah Dava pikirkan sejak semalam kepulangannya dari makan bakso bersama Audy hingga pagi ini, ia seperti punya energi baru, tidur hanya sekitar 3 jam tapi Dava seakan tidur cukup. Bangun-bangun ia langsung semangat 45, senyum selalu terbit di wajah nya dan tak lupa ia selalu bersiul-siul seakan ia sangat bahagia membuat orang di rumahnya bingung sendiri melihat tingkah Dava saat menuruni anak tangga dan bersiap ke meja makan." Abang kenapa wajahnya seperti orang bahagia sekali? " tanya Diandra saat Dava menarik bangku di sisi adiknya.
" Bukannya kita memang harus selalu terlihat bahagia? gue pernah dengar kutipan, meskipun kamu susah, sedih, jangan pernah menampakannya karena itu akan membuat orang yang diam-diam membencimu punya celah untuk menjatuhkanmu, makanya abang selalu bahagia. "
" Bohong banget, kemarin-kemarin muka abang lecek kek tissue abis di pakai buang ingus. "
Dava langsung menjitak kepala adiknya membuat adiknya meringis dan mengusap kepalanya, sedangkan orang tuanya hanya melihat kakak adik itu yang hobby saling mencelah dengan kesibukan masing-masing, maminya sibuk membawa makanan dari dapur ke meja makan sedangkan papinya diam saja di meja yang sama namun membaca surat kabar.
" Uhhh, pengen gue rasanya ngumpatin adik gue sendiri dengan kata-kata sekasar mungkin, dosa nggak sih? " ucap Dava gregetan membuat Diandra manyun.
" Abang kata pak satpam tadi, abang semalam keluar ya dan pulang hampir subuh, abang kemana? " tanya maminya saat ia sudah menarik bangku di samping suaminya, tepat di hadapan Dava dan Diandra.
" Iya mi, semalam kan Dava bangun terus Dava lapar tapi lagi pengen makan bakso makanya Dava keluar cari bakso, tapi dasarnya sudah tengah malam jadinya susah deh dapat penjual bakso tapi karena Dava sudah bertekad jadinya setelah 1 jam menelusuri jalanan akhirnya Dava nemu abang yang dorong-dorong gerobak. "
" Dava, Regina nggak hamil kan? "
" Astaga papi, " seru Dava, mami dan Diandra dengan kencang mendengar pertanyaan papinya yang sekalinya bicara langsung nusuk dan selalu nyeleneh dan tak berotak.
" Papi ihh kenapa tanya kek gitu sama anak sendiri? "
" Habis nya Dava kek orang ngidam, pengen bakso tengah malam. jangan sampai Regina hamil tapi Dava yang ngidam. "
" Enggak ya papi, Dava nggak pernah nyentuh Regina, cuman dikit doang, " ucap Dava dengan kekehan membuat maminya melotot.
" Awas kamu Dav macam-macam sama anak gadis orang, mami sunat ulang kamu. "
Dava langsung merapatkan pahanya karena merasa ngilu mendengar ucapan maminya.
" Ampun mi, bercanda kok. Dava kan anak baik-baik jadi nggak mungkin dong mau macam-macam, cukup satu macam aja kok, " ucapnya sedikit berbohong padahal nyatanya jauh sebelum kenal Regina.
Club malam adalah tongkrongannya namun itu tidak pernah maminya endus karena Bryan selalu membantu sohibnya itu bahkan pacaran sama Regina pun ia dulu masih sempat ke club juga dan cari wanita penghibur namun kemunculan Audy lah yang benar-benar merubah Dava karena sejak Audy muncul ia tidak pernah datang ke tempat haram itu lagi, Audy tak pernah melarang karena Audy juga tidak tau kelakuan sebenarnya Dava walau Mitha dulu sempat cerita sedikit namun Dava nya sendiri yang sudah tak minat ke sana semenjak Audy datang karena alasannya ia dulu pertama kali ke tempat haram itu ya karena Audy, karena ia ingin melupakan Audy waktu mereka putus dulu hingga ia keterusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow ( SELESAI )
General Fiction~ Sequel Beautiful Boss ~ Ketika kisah cinta 2 anak manusia yaitu Melody dan Davandra yang telah usai namun masih menyisahkan sebuah teka-teki saat mereka putus dulu . Namun kini kisah itu pelan-pelan kembali mencari kepingan yang masih hilang itu s...