3

434 27 1
                                    

D  I  A
.
.
.

" Lewat sorot mata mu saja aku bisa kembali pada kepingan masa lalu lagi"

•••••

" Hallo son, bagaimana Perusahaan?" Tanya daniel ketika anaknya baru pulang ke rumah pukul 9 malam

" Hallo pi, aman. Selama ada dava everything is gonna be oke " ucap davandra tersenyum sambil membuka jasnya dan menyimpannya di kursi

" Abang mandi gih, nggak gerah apa baru pulang kantor jam segini " ucap difia

" Betul tuh mi, muka abang lecek banget kek uang kembalian dari pom bensin " ledek adik davandra

" Diem kamu diandra , anak kecil tuh nggak usah ikut ngomong kalau orang dewasa bicara "

" Abang, diandra bukan anak kecil lagi. Diandra udah kuliah " ucap diandra dengan emosi karena dava selalu meledeknya anak kecil karena badannya itu memang mungil dan membuat dava terbahak bahak melihat wajah adiknya yang kesal olehnya. setelah meledek diandra , dava pun pamit ke kamar untuk bersih bersih ..

Di tempat audy, ia sedang sibuk membuat kue maupun roti pesanan pelanggannya, entah itu buat acara nikahan, aqiqahan atau syukuran lainnya. Dengan sabar dan telaten audy membuat semua pesanan dan juga persediaan untuk kedainya dan ketika subuh baru ia panggang jika ada yang mau di panggang atau di goreng.
Pukul 1 malam paling lambat audy baru mengistirahatkan badannya dan ketika pukul 4 subuh ia harus bangun lagi untuk membuat adonan roti, kalau malam khusus kue yang bisa bertahan di lemari es atau tempat penyimpanan lainnya kalau roti baru ia bikin subuh karena adonanya tidak bagus kalau terlalu lama juga tinggal baru di panggang ..
Setiap paginya ketika audy baru membuka kedainya, kedainya selalu ramai pengunjung. Entah itu pegawai kantoran yang malas sarapan, ibu ibu yang malas buat sarapan untuk anaknya maupun anak sekolahan yang mau bawa bekal tapi malas buat tapi audy bersyukur karena itu yang membuat tokonya di kenal banyak orang sekarang ..

" Selamat pagi mbak, mau yang mana?" Tanya audy sopan ke salah satu pelanggannya hari ini dengan stelan kantoran yang rapi

" Saya mau yang itu mbak, roti isi sosis sama roti abon dong "

" Berapa mbak?"

" Saya mau 4 deh, 2 sosis 2 juga abon " dan melody pun mengambil pesanan orang itu dan mengemasnya ke dalam sebuah kardus roti yang memang ia siapkan..

" Makasi ya mbak, duluan " orang itu pun pamit pergi

*****

" Kamu ngapain din?"

" Ehh pak andra, maaf pak saya lagi makan roti tidak sempat sarapan tadi di rumah jadi singgah beli roti deh di jalan tadi " jelas dini ke bosnya yang baru datang dan menggep dirinya yang tengah sarapan

" Ohhh, ya udah kamu lanjut lagi deh sarapannya. Habis itu kamu masuk ya ke ruangan saya "

" Baik pak, terima kasih. Oh iya pak, bapak mau roti? Rotinya enak pak " tanya dini ragu ke bos nya dan andra pun sekilas melirik roti yang ada di depan dini

" Kebetulan saya juga belum sarapan, boleh deh" dan davandra pun melenggang masuk ke ruangannya di susul dini yang membawa roti yang masih ada ia sisahkan.

" Dini, gimana itu persiapan perayaan ulang tahun perusahaan, sudah sampai mana pengerjaannya ?" Tanya dava ketika dini masuk untuk memberi tahu jadwal nya hari ini

" Sudah 80% pak pengerjaannya. Eo sudah ada, catering pun juga sudah ada, semua akan selesai pas hari H pak " jelas dini

" Oh iya soal makanan ringannya nanti gimana? Sepertinya roti yang kamu berikan ke saya tadi memang enak dan saya rasa itu cocok untuk masuk ke daftar makanan nanti di acara ultah perusahaan "

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang