67

58 9 0
                                    

B E R P I S A H?
.
.
.

" Dua orang yang saling mencintai dengan tulus apapun halangannya akan berusaha saling menguatkan dan mempertahankan agar cinta mereka tetap bersama. "

•••••

" Nggak niat ambil kantongan ini apa? tangan aku kebas mengangin ini terus. "

" Kamu beneran Audy? " tanya Dava memastikan karena ia seakan tak percaya Audy mendatanginya.

" Menurut anda Bapak Davandra? " Audy sedikit meninggikan suaranya.

Dava langsung berdiri setelah Audy menyebut namanya dan menghampiri Audy dengan langsung memegang dahi Audy namun Audy segera tepis tangan Dava.

" Apa-apaan sih? "

" Aku cuman ngecek suhu tubuh kamu, siapa tau kamu demam tinggi dan nggak sadar ke sini. "

" Enak aja, aku sehat walafiat kok. "

" Alhamdulillah, " jawab Dava dengan lega.

Dava pun langsung menyuruh Audy duduk di sofa ruangannya.

" Angin apa yang buat kamu datang malam-malam ke sini Dy? "

" Angin tornado, " jawab Audy asal namun membuat Dava terkekeh.

" Aku serius Audy, ngapain kamu malam-malam keliaran sendiri? "

" Menikmati kota Jakarta di malam hari, oh iya ini aku bawakan nasi goreng Seafood sama Kopi, kebetulan kan aku lewat dan lihat lampu ruangan ini menyala dan menebak itu ruangan kak Dava dan ternyata benar kak Dava lagi begadang jadi ini ada kopi untuk temani kak Dava. "

" Beneran nih cuman numpang lewat? Bilang aja sih kalau kamu rindu sama aku. Btw aku nggak butuh kopi, aku cuman butuh kamu. " Audy hanya diam menatap lekat wajah sang mantan.

Tubuh Dava sedikit kurus di banding beberapa bulan lalu, rambutnya juga sedikit panjang dan kantong matanya terlalu hitam menandakan ia sering begadang.

" Aku siapkan nasi goreng di piring ya, kak Dava makan dulu. "

Dava hanya mengangguk walau ia tidak selera makan karena akhir-akhir ini selera makannya turun namun karena Audy yang datang sendiri membawa makanan kesukaannya jadi ia akan paksa dirinya untuk makan.
Setelah Audy siapkan nasi gorengnya, Dava pun akhirnya makan dengan lahap. Dava menawari Audy untuk makan bersama namun Audy tolak karena ia sudah kenyang, setelah menyelesaikan makan malamnya mereka pun duduk santai di sofa.

" Kak Dava balik badan dulu deh. "

" Untuk? " Namun Dava tetap menuruti perintah Audy.

Audy tak menjawab namun tiba-tiba kedua tangan berada di atas pundak Dava membuat Dava kaget dan berniat balik badan namun Audy tahan.

" Diam kak Dava, izinkan Audy malam ini membalas semua kebaikan kak Dava selama ini untuk Audy. "

Dava pun beneran diam dan menikmati pijitan tangan Audy di pundaknya dan itu terasa pas untuk Dava apalagi ia memang sangat kelelahan akibat bekerja.

" Audy jujur kamu ke sini ada perlu apa? Aku tau kamu ke sini pasti ada sesuatu yang penting kan. " Lama saling diam dan menikmati pijatan Audy dan cukup membuat badannya rileks, Dava pun akhirnya bertanya lagi.

" Aku akan pergi meninggalkan Jakarta. "

Dava langsung membalikan badannya menatap Audy yang sudah menurunkan tangannya.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang