6

247 23 4
                                    

P L A Y E R
.
.
.

" Secinta cintanya orang ke pasangannya akan pudar juga jika cinta itu tak di hargai "

•••••

Hari hari audy kembali seperti hari dimana ia belum bertemu Dava, ia sibuk di kedainya melayani pembeli di pagi hari hingga sore hari. Meski lelah ia masih bisa tersenyum apalagi melihat pelanggannya senang dengan kue buatannya dan besok adalah hari perayaan perusahaan dava dan malam ini sudah di pastikan ia akan lembur untuk bekerja buat kue pesanan dava meskipun ada pegawainya yang bantuin karena audy meminta pegawainya lembur untuk hari ini . Neneknya sudah meminta ia tidak membuka toko hari ini takut ia kelelahan tapi audy tetap ngeyel dengan alasan hari ini ia buka sampai siang saja karena mau ke pasar dulu , ada bahan yang mau di beli. Setelah menutup kedainya dan berpamitan ke neneknya audy pun ke pasar sebentar dan pas pulang dari pasar membeli bahan bahan kue, tiba tiba saja hujan deras mengguyurnya dan sialnya ia tak bisa singgah bernaun karena tak ada tempat persinggahan di sekitaran situ dan sekalinya ada tempat banyak orang yang bernaun jadilah audy menembus hujan hingga ke rumahnya dan membuat neneknya kaget karena audy datang dengan basah kuyub. Audy langsung mandi setelah sampai di rumah dan membersihkan badannya dan bersiap siap bertempur di dapur untuk acara ultah perusahaan dava besok.

" Minum teh panas dulu nak, ini nenek sudah buatkan " suruh neneknya ke audy saat audy tengah duduk di ruang makan sambil menatap bahan bahan kuenya bersama 2 pegawainya

" Makasi nek " ucap audy sembari memeluk lengan neneknya.
Setelah magrib audy pun mulai berkutat dengan terigu, telur, gula, margarin dan sekelompoknya untuk membuat kue hingga tak terasa waktu isya datang tapi audy lagi pms jadinya itu tetap meneruskan pekerjaannya hingga suara yang sangat ia kenali datang mengganggunya.

" Selamat malam audy cuuuu " ucap mitha sok imut membuat audy sejenak melihatnya baru kemudian fokus ke adonannya..

" Ngapain lo malam malam ke sini? Bawa tentengan lagi lo, di usir lo mith?"

" Sekate kate aja si lo dy, gue ke sini itu mau nginap kan besok lo bakal ke kantor gue tuh dan gue tau lo sibuk makanya gue mau nginap bantuin bantuin lo melody shirin sayang "

" Tumben lo peka paramitha handoyo tapi pegawai gue ada kok bantuin gue " sindir audy tapi ia masih terus dengan mixer di tangannya

" Nih bocah kagak ada syukur syukur nya yeh, gue mau bantuin di protes , kagak di batuin bakal lebih protes.. gue tau kok mitha memang selalu salah di mata audy " ucap mitha sok sedih tapi malah dapat lemparan celemek dari audy.

" Oh iya nenek mana? Kok nggak muncul" tanya mitha mendudukan bokongnya di kursi ruang makan

" Di kamar lagi sholat, kenapa?"

" Ini gue bawa ayam bakar untuk makan malam, lo sama nenek belum makan kan?" Sambil membuka kantongan yang ia bawa dan mengambil piring di rak dan mitha sajikan di meja

" Lo udah gajian mit?" Tanya audy memperhatikan mitha yang berjalan ke arah kamar nenek

" Yoi bro, pak andra hari ini sudah mencairkan gaji karyawannya makanya gue beli makanan terus mau makan bareng deh sama kalian "

" Kamu tidak usah repot repot seperti itu nak mitha, nenek sama audy masih ada kok persediaan makanan kalau kamu mau nginap di sini." Ucap nenek

" Nggak apa apa nek, sesekali kan nggak apa apa. Ayo dy kita makan dulu, entar aja itu kan lo masih manggang masih lama kan matang nya " audy pun akhirnya nurut dan mereka pun makan malam bersama dengan pegawai audy tentunya namun setelah makan malam tiba tiba audy bersin bersin ..

" Lah lo kenapa dy?"

" Mungkin ini efek kamu kehujanan tadi nak, masih ada obat di kotak obat kamu makan dulu " ucap nenek audy dan sadar audy sedang dalam pekerjaan makanya kali ini ia nurut saja mau makan obat, biasanya ia paling malas kalau di suruh minum obat.
Sudah pukul 10 malam , audy masih saja membuat kue di temani pegawainya dan mitha yang terus saja bercerita tapi masih bantu bantuin masukin telor dll sedangkan nenek nya sudah masuk ke kamar untuk tidur beberapa menit yang lalu.

" Dy menurut lo pak andra gimana?" Tanya mitha tiba tiba membuat audy berhenti sejenak saat memasukan adonan ke talanan dan menatap mitha

" Maksud lo?"

" Ya maksud gue gimana menurut lo pas pertama kali bertemu pak andra? Orang nya baik dan ramah kan?"
Audy diam sejenak berpikir ..

" Menurut gue biasa aja sih " ucapnya cuek " ini bukan kali pertama kita bertemu kali " namun kali ini audy hanya membatin

" Masa sih? Lo nggak tertarik gitu ama pesona pak andra? Secara gitu dia kan masuk jajaran pria berpengaruh dan tertampan seasia "

" Nggak tuh , biasa aja "

" Mata lo ada yang salah kali dy, walaupun lo belum bisa lupain mantan lo tapi jangan sampai nggak bisa bedain mana cowok ganteng sama nggak dong"

" Ngapain jadi lo bahas mantan gue sih dan ingat gue udah lupain dia kok " ucap audy dengan nada naik seoktaf

" Mantan gue itu ya bos elo mitha " ingin rasanya audy meneriaki mitha namun ia hanya membatin kembali dan terus membuat kue.

" Tapi tau nggak sih dy dasarnya pak andra emang ganteng, udah hampir 2 tahun gue kerja di perusahaan nya. Hampir tiap bulan ada aja cewek yang datang ke gue nyariin pak andra, dari mulai model, artis, anak mentri, anak pengusaha bahkan sesama pengusaha pun ada juga , dia kira gue emmaknya pak andra kali ya nyariin nya ke gue. dan gue itung itung ya paling lama tuh nggak ada yang nyariin pak andra dengan cewek berbeda tuh ya 3 bulan lah, udah itu ada lagi cewek baru. Emang gitu ya kali orang ganteng, ganti cewek seperti ganti baju saja semau mau dia gitu tapi sekarang udah sepi sih nggak ada lagi cewek yang datang nyariin dia beberapa bulan terakhir ini" ucap mitha panjang lebar sambil mencincang cincang gula merah sedangkan lawan bicaranya hanya diam tapi entah kenapa debaran jantungnya seakan bertalu talu tapi sekarang debaran jantung yang seakan membara di dalam sana , nggak mungkin audy cemburu kan?

" Ternyata dia belum berubah juga ya " batin audy

" Dy, lo kok malah diam sih "

" Terus gue harus apa? Salto gitu sambil bilang wah hebat sekali bos mu mitha, cihhh nggak ada hebat hebat nya sama sekali kalau pria nggak bisa bertahan hanya dengan satu wanita. Emang kalau dasarnya udah playboy ya playboy aja teros sampai beuban." Ucap audy dengan memosi sampai ia tak sadar kalau adonan yang ia tuangkan di loyang sudah full .

" Astaga bu itu adonannya beleber " tegur ana pegawainya dan audy pun langsung ngomel ngomel sendiri sambil membersihkan keteledorannya..

" Dy udah jam 11 aja gue tidur duluan ya, besok pagi gue harus datang cepat ke kantor "

" Iya, sana lo tidur aja. Gue kan palingan sore baru ke kantor lo jadi gue masih ada waktu istirahat besoknya "

" Iya, nggak usah begadang begitu dy. Idung lo tuh udah merah karena flu. Jaga kesehatan lo juga audy " setelah memberi nasehat mitha pun masuk ke kamar audy ..

" Apa kehilangan gue tak berarti apa apa bagi lo dav? Lo masih saja terus main cewek dan sialnya gue masih merasakan sakit hati itu meski sudah berlalu sejak lama " batin audy saat duduk di kursi karena kepalanya sudah seperti berkunang kunang..






Saya up 2 part sebagai Bonus krn lama tidak upload cerita 😁

Don't forget to Votement 😉

Bone, 30 Agustus 2020

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang