27

114 14 0
                                    

C U R A H A N H A T I
.
.
.
" Semuanya terasa lega ketika kamu mampu bercerita walau hanya sebaris kalimat. Kadang sebaris kalimat itu menyelamatkan sesak di dadamu yang selama ini tertahan."

•••••

Sayup-sayup terdengar lantunan mesjid di saat seorang wanita tengah berdiam diri di balkon hotel sambil menyesap secangkir teh yang masih mengepul asapnya sembari menatap pemandangan kota Bandung di subuh hari. Hembusan angin subuh yang menusuk hingga dasar kulit membuat Audy mengeratkan hoodie nya sambil sesekali menyesap tehnya dan itu perpaduan yang sangat tepat menurut Audy.
Entah kenapa mata Audy sulit terpejam semalam , sepulangnya Dava dari kamarnya ia berniat tidur tapi yang terjadi malah ia hanya merubah posisi tidurnya tanpa bisa matanya terpejam sampai pukul 1 malam, ketika Mitha baru pulang dengan mengendap-endap karena mungkin takut mengganggu tidur Audy yang nyatanya hanya pura-pura terpejam karena tidak mau di cecar pertanyaan kenapa ia belum tidur dan Audy lagi malas mengobrol hingga ia memutuskan pura-pura tidur sampai Mitha tidur dan Audy kembali melek dan entah kapan ia tidur tiba-tiba saja ia terbangun pukul 4 subuh dan memutuskan ke balkon namun sebelumnya membuat secangkir teh untuk ia nikmati.

Sudah sejaman lebih Audy di balkon dari berdiri kini menjadi duduk sekitar setengah jam yang lalu dan ia masih setia memandangi kota Bandung yang sudah mulai tampak terang karena pelan-pelan sang surya sudah muncul. Di liriknya jam yang melingkar di tangan kirinya, menunjukan pukul 6 pagi. Ia pun memutuskan masuk ke dalam kamarnya dan bersiap-siap untuk mandi karena nanti ia akan ke toko barunya melihat persiapannya di sana karena tinggal beberapa hari lagi akan di adakan opening.

Sekitar pukul 7 ia sudah rapi, rambut yang di biarkan terurai dengan sentuhan curly di bawahnya dan dengan menggunakan kemeja polos berwarna hijau soft di padukan rok bermotif flowers di bawah lututnya dan juga sandals rachel zoe dan tak lupa slingbag yang menambah penampilan nya pagi ini.
Audy memasukan Hp nya ke dalam tas dan juga meraih kunci mobil nya dan bersiap untuk pergi namun suara serak Mitha menahan langkahnya untuk sampai ke pintu.

" Sudah mau berangkat, Dy?" Tanya Mitha yang berusaha untuk duduk sambil mengucek matanya.

" Iya, lo lanjut tidur saja. Ini masih sangat pagi, apalagi di luar juga sudah gerimis enak banget lanjutin tidur kalau saja gue nggak harus ke toko."

" Lo berangkat sama siapa?"

" Sendiri lah,udah ahh nanti saja lanjutin ngobrolnya. Gue perlu introgasi lo juga jadi butuh waktu yang panjang buat kita ngobrol,gue cabut,"ucap Audy menatap Mitha dengan tatapan mengintimidasi membuat Mitha menelan salivanya, belum juga Mitha menyahut , Audy sudah tidak ada di dalam kamarnya.

Audy berjalan santai di lobby hotel untuk menuju parkiran hingga seseorang menegurnya sebelum Audy ke arah parkiran.

"Selamat pagi."

" Paggii."

" Kamu sudah mau berangkat?"

" Iya."

" Kamu sudah sarapan Dy?"

" Belum, nanti saja. Ini juga masih terlalu pagi."

" Ya yang namanya sarapan ya Pagi lah Melody, kalau siang itu namanya makan siang," ujar Dava di iringi tawa ringannya.

" Saya belum lapar, kalau begitu saya duluan. Permisi,"ucap Audy sopan dan langsung meninggalkan Dava untuk ke mobilnya.
Namun saat ia akan masuk ke dalam mobilnya, seseorang menahan pintu mobilnya agar tidak terbuka, Audy menatap siapa pelakunya dan ternyata Dava tengah menatapnya dengan cengiran , ternyata Dava mengikutinya.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang