26

101 14 2
                                    

M A K A N S A T E
.
.
.
" Kebahagiaan dan kesakitan datang secara bersamaan membuat rasa di jantung ini seakan tertusuk-tusuk."

•••••

" Hayoo kalian ngapain berduaan seperti itu?" Tanya Radit memergoki adiknya dan Dava tengah berduaan di dalam kamar hotel dengan Dava yang tak memakai baju.

Mendengar suara orang lain, Audy dan Dava langsung balik menatap sumber suara tersebut dan sudah ada Radit yang tengah berdiri melihat mereka dengan tatapan bingung.

" Abang dari mana ?" Tanya Audy mencoba menghilangkan kecanggungannya.

" Jangan mengalihkan pembicaraan dek, kamu lagi mau apa sama Dava, hah?"

" Kkaa kaami tidak ngapa-ngapain bang, ini salah paham,lihat saja kami berjauhan kok, " ucap Audy gugup karena pertanyaan Radit karena takut abangnya salah paham padanya.

" Benar kata Audy, ini salah paham saja," ucap Dava berjalan ke arah Audy dan Radit yang berada di dekat tempat tidur.

" Kalau pun gue mau ngapa-ngapain Audy, posisi kita nggak jauh-jauhan kem tadi tapi udah gue pepet Audy," lanjut Dava dan langsung mendapat pukulan di lengannya oleh Radit sedangkan Audy sudah melongo mendengar ucapan Dava.

" Sakit tau Dit," protes Dava sambil mengelus lengannya.

" Lo kalau ngomong pakai filter bangke, masa cuman camera saja yang pakai filter, mulut juga perlu. Awas lo ye macam-macam sama adik gue," ancam Radit membuat Dava malah nyegir tanpa rasa takut sama sekali.

" Santai kali, gue nggak bakalan ko ngapa-ngapain Audy. Lo tau kan kita sama-sama jagain Audy dari dulu, masa iya gue yang mau rusak Audy," ucap Dava lalu mengambil pakaian nya di atas kasur lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi untuk memakai pakaian sedangkan Audy masih bengong mendengar ucapan Dava tadi. Dava memang selalu menjaganya dulu namun  Dava lupa kalau ia sudah menyakiti Audy dulu, saat Audy masih bengong karena masih memikirkan kata-kata Dava, abangnya pun mulai berbicara lagi.

" Terus Mitha mana dek? Dia nggak mau pergi makan?"

" Tadi baru habis selesai mandi bang saat aku ke sini cari abang, palingan bentar lagi dia nyusul." Tak lama Audy selesai bicara, Mitha sudah datang dan masuk ke dalam kamar tersebut.

" Lama deh,"ucap Audy saat Mitha sudah berdiri di dekatnya.

" Ya Maaf,namanya juga cewek. Kayak situ nggak lama aja."

" Oh iya pak Andra mana?" Radit yang mendengar pertanyaan Mitha langsung menoleh ke Mitha karena bingung Andra siapa yang dia maksud.

" Maksud saya pak Dava."

" Kamu panggil dia Andra?"

" Iya mas,semua orang kantor manggil pak Dava dengan Andra." Radit pun hanya manggut-manggut saja dan menit berikutnya Dava pun keluar dari dalam kamar mandi dengan berpakaian santai, celana training abu-abu, kaos putih di tambah sweater abu-abu juga membuat penampilannya sangat keren.

" Sudah siap? Berangkat yuk,perut gue sudah dari tadi miscall," ucap Radit membuat yang lain tersenyum.

Mereka berempat pun akhirnya keluar hotel untuk mencari makan,mereka memutuskan jalan kaki saja toh di sekitaran hotel tempat mereka menginap banyak rumah makan yang bisa di datangi.  Di temani dengan semilir angin malam di tambah derungan kendaraan yang lalu lalalang di samping mereka, membuat 4 orang ini semakin semangat untuk bercerita. Dava dan Radit saling bertukar cerita karena lama baru bertemu, Audy dan Mitha juga bercerita soal banyak hal hingga tak sadar mereka sudah sampai pada sebuah rumah makan tenda yang menyediakan Sate.
Mereka berempat pun masuk dan langsung memesan sate bersama lontong dan teh hangat, sambil menunggu pesanan mereka, Radit meminta mereka berempat untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Radit pun meminta salah satu pelayan tempat mereka makan untuk memfotonya, dimana Radit duduk bersama Mitha dan Audy duduk bersama Radit.

The shadow ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang