|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESSeminggu kemudian.
Seperti yang dijanjikan Jennie, saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat persembunyian Keluarga Kim. Dengan kata lain Jennie, Jisoo, serta Taehyung berhasil kabur dari Kekaisaran Min. Kenapa dikatakan kabur? Karena mereka pergi tanpa berpamitan. Ya, Min Seokjin tak tahu menahu tentang hal ini.
Sebenarnya Jennie mau izin, tapi Jisoo melarang. Katanya kabur lebih keren daripada berpamitan pada musuh.
Bisa Jennie yakini saat ini Seokjin pasti khawatir. Tapi ya sudahlah.
Sudah setengah perjalanan ketiganya lalui sejak pergi sebelum matahari terbit. Mereka juga memilih menunggang kuda agar cepat sampai ke sana.
Sebab Jisoo baru dinyatakan sembuh total, Jennie meminta Taehyung untuk memboncengnya, sedangkan Jennie menunggang kuda sendiri.
"Tae, kau sudah mengirim surat ke saudaraku?" tanya Jennie sedikit berteriak. Posisi mereka yang terus memacu kuda membuatnya harus bersuara keras agar terdengar.
"Sudah, Nona sesuai perintah anda," jawab Taehyung tak kalah keras.
Kemudian keduanya kembali sepenuhnya fokus pada jalanan di depan. Secepat mungkin mereka harus sampai di tempat Keluarga Kim bersembunyi.
Berjam-jam lamanya mereka lalui, melewati hutan lebat hingga ibu kota mereka jalani, dan akhirnya perjalanan panjang itu membuahkan hasil.
Tak terlalu jauh dari tempat mereka sudah terlihat gerbang kayu yang dijaga ketat oleh para prajurit yang tentunya tak asing bagi Jennie maupun Taehyung. Siapa lagi kalau buka prajurit Keluarga Kim?
"BUKA GERBANGNYA! INI PERINTAH NONA KIM." Jennie berteriak lantang. Penjaga-penjaga itu pun tanpa menunggu lama langsung membukakan gerbang. Alhasil kuda Jennie dan Taehyung langsung memasuki kediaman.
Mendengar suara keributan di depan, orang-orang yang ada di dalam bergiliran keluar rumah. Saat mendapati sosok gadis yang selama ini mereka nantikan, raut wajah lega langsung terpancar di muka mereka.
Terlebih Rose yang ada di barisan paling depan bersama Chanyeol.
"Jennie--Jisoo?"
Rose membekap mulutnya saking terkejut melihat semua ini. Ia segera berlari mendekati Jennie dan Jisoo setelah dua gadis itu turun dari kuda.
"Akhirnya ... akhirnya," ujarnya langsung memeluk dua gadis yang tersenyum ke arahnya.
Jennie dan Jisoo membalas pelukan Rose tak kalah erat.
"Jisoo bagaimana keadaanmu 3 tahun ini? Baik-baik saja?" tanya Rose setelah mengurai pelukannya.
"Dia hampir mati tertusuk pedang." Jennie yang menjawab pertanyaan Rose.
Rose membolakan mata. Kali ini ia lebih dari terkejut mendengar kabar perihal Jisoo.
"Yaampun Jisoo eonni, saudaraku. Sekarang kau tidak apa-apa, 'kan? Siapa yang melakukannya padamu? Akan aku balas dia nanti." Rose khawatir pada Jisoo sekaligus marah pada pelaku penusukan.
Jisoo tersenyum manis. "Aku tak apa, kau tenang saja. Jennie sudah menyembuhkanku, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," balas Jisoo menenangkan Rose.
"Untunglah kalian kembali dengan selamat," ujar Chan yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan ketiga gadis Bangsawan.
Ketiganya refleks menoleh ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...