|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESSaat ini langit Dinasti Kim telah bertukar warna menjadi gelap. Bulan sabit menggantung di atas sana dengan pancaran sinar terang, meski tak seterang matahari.
Di dalam sebuah rumah seorang gadis mengendap-endap di balik gelapnya malam menuju taman belakang. Sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan suara yang mampu membangunkan ketiga temannya yang sedang tertidur.
"Hormat saya, Putri."
Rose memandang seorang pengawal bayangan yang saat ini berjongkok di hadapannya.
"Bagaimana?"
Q u e e n
Lisa yang terbangun karena merasa harus pergi ke kamar mandi tidak sengaja melihat bayangan yang melintas tak jauh dari tempatnya. Perasaan curiga sekaligus antisipasi membuat Lisa membelokkan arahnya mengikuti bayangan itu. Ikut mengendap-endap agar tidak ketahuan.
Hingga keduanya sampai di taman belakang rumah. Lisa membulatkan mata melihat siapa yang tadi dia ikuti. Dari tempatnya bersembunyi dapat Lisa lihat gelagat Rose yang benar-benar mencoba tidak menimbulkan banyak suara. Ditambah ada seorang lain di sana menimbulkan sedikit 'rasa curiga' pada temannya tersebut.
Sekitar 5 menit percakapan dua orang di depan sana, pengawal bayangan telah pergi dari hadapan Rose. Gadis itu pun berbalik untuk kembali ke dalam kamarnya. Ketika dia melewati belokan tembok kayu kehadiran Lisa mengagetkannya.
"L-lis... kamu tidak tidur?"
Lisa akui, Rose cukup ahli mengendalikan ekspresi. Gadis itu tetap terlihat tenang, meski masing-masing telapak tangannya tergenggam erat.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Lisa datar.
"Kamu tidak harus tau apa yang aku lakukan." jawab Rose kemudian berjalan melewati Lisa.
"Jangan-jangan kamu adalah pengkhianat?"
Perkataan Lisa mampu membuat Rose menghentikan langkahnya. Tanpa berbalik gadis itu berucap, "Tidak ada keuntungan untuk aku mengkhianati kalian. Karena di sini aku juga bagian dari orang pencari jawaban."
"Terus kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?"
Rose menghembuskan nafas pelan, "Tidak semua yang aku lakukan harus kalian ketahui. Aku juga punya rahasia."
Lisa berbalik menuju Rose, memegang pundaknya lalu mengucapkan peringatan, "Apapun rahasiamu jika itu membahayakan atau menghancurkan misi kita, aku tidak akan tinggal diam."
Setelah itu Lisa meninggalkan Rose. Rose hanya mampu melihat punggung Lisa yang semakin menjauh dengan perasaan bingung bercampur merasa bersalah. Temannya itu salah paham terhadapnya, tapi Rose juga belum bisa menjelaskan semuanya pada Lisa, Jisoo, dan Jennie.
Q u e e n
Paginya ketika Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa sarapan hanya ada keheningan. Biasanya maknae line yang akan bertingkah memecahkan keheningan, saling nelempar canda dan tawa, hingga membuat semua yang ada di sana tertawa. Namun, sekarang terasa berbeda. Lisa hanya mampu menampilkan ekspresi datarnya, juga Rose yang terlihat banyak pikiran.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Jisoo.
Lisa menoleh ke arah Rose, "Tanyakan padanya."
Serentak Jisoo dan Jennie menjadikan Rose fokus mereka. Rose menatap sekilas sebelum memilih pergi dari meja makan tanpa balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...