|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESPukul delapan pagi di Restoran Bunga Azalea.
Lisa sengaja datang sepagi ini untuk mengawali eksperimen penyelidikannya. Kemarin dia telah mencari sebanyak mungkin informasi sebagai patokan. Sebab tentu saja gadis itu tidak akan lagi melakukan kesalahan dengan bergerak tanpa tahu apapun. It's okai jika bersama ketiga temannya, tapi sekarang Lisa sendirian, potensi mendapatkan hasil berbahaya membuatnya harus lebih berhati-hati.
Klontang!
Lonceng di atas pintu masuk/keluar berbunyi. Langsung saja Lisa alihkan perhatiannya ke sana. Tanpa sadar sudut bibir Lisa tertarik ke atas, karena yang baru saja datang adalah sasarannya hari ini. Menteri Hwang.
Kenapa Lisa bisa menargetkan Menteri Hwang? Alasannya cukup sederhana, sebab 51% petunjuk dari omongan orang-orang mengarah ke pria paruh baya itu. Dan sekaranglah waktunya membuktikan.
Plok! Plok!
Lisa menepuk tangannya 2 kali, seorang pelayan wanita datang menghampiri. Pelayan itu menunduk karena dia tahu siapa orang yang memanggilnya barusan.
"Berikan dia minuman terbaik di tempat ini," ucap Lisa sembari menunjuk ke meja Menteri Hwang.
"Baik, Nona."
Kemudian Lisa tinggal menunggu beberapa saat.
Q u e e n
"Permisi, Tuan. Saya mengantarkan minuman terbaik di restoran ini untuk anda," ucap pelayan yang tadi menghampiri Lisa kepada Menteri Hwang.
"Tetapi aku tidak memesannya."
"Nona itu yang meminta saya memberikannya pada Tuan."
Alhasil Menteri Hwang mengarahkan perhatiannya pada Lisa. Lisa tentu menyadarinya, sehingga dia membalas tatapan itu. Terbit sebuah seringaian di balik cadar hitam yang membalut setengah mukanya.
Ini merupakan salah satu rencananya. Setelah beberapa detik saling bertatapan mata, gadis itu bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar dari Restoran Azalea. Menteri Hwang yang melihatnya menarik senyum tipis. Pakaian Lisa sangat mewah, ditambah aura bangsawan yang melekat membuat sang Menteri yakin jika Lisa orang kaya.
Tanpa pikir panjang pria paruh baya itu mengejar Lisa.
"Tunggu, Nona!"
Merasa terpanggil, Lisa pun berhenti. Muncul sosok Menteri Hwang di hadapannya. Bertingkah segan yang Lisa yakini tersimpan banyak rencana licik.
55%, batin Lisa.
"Bisakah kita berbicara sebentar?" tanyanya.
Semula Lisa ingin mengacuhkan, bersikap sedikit jual mahal memang diperlukan di kasus ini, tapi sayangnya Lisa punya rencana lain.
"Ternyata kau sudah paham maksudku Menteri Hwang," balas Lisa berusaha dengan nada sehalus mungkin.
Kedua bola mata sang Menteri membola. Terkejut karena gadis di depannya mengetahui siapa dia. Seharusnya memang tidak perlu merasa aneh jika menteri-menteri Kekaisaran Kim dikenali masyarakat. Akan tetapi, Menteri Hwang berbeda. Dia selalu berusaha mati-matian menutupi identitasnya, hanya namanya yang boleh keluar dari istana.
"Mari ikut saya, Nona," ajaknya. Lisa hanya diam mengikuti.
57%
Menteri Hwang membawa Lisa ke sebuah rumah singgah. Di Dinasti Kim, rumah singgah sejenis tempat pertemuan rahasia yang sangat privasi. Tempat itu sangat terkenal, karena siapapun yang memesan di sana identitasnya akan dirahasiakan, bahkan pada Kaisar sekali pun. Hanya satu orang yang berhak mengetahui apapun informasi di sana, Bangsawan Shappire.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...