|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESSetelah beberapa hari ini melakukan segala perintah dari Kaisar Min, Lisa pun mendapatkan kesempatan untuk beristirahat. Ia memilih mengistirahatkan badannya di dalam kamar yang terletak di bagian ujung Istana Utama.
Tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa ia yang kedudukannya sebagai pemimpin pasukan bisa ditempatkan di tempat terkucilkan seperti itu. Tak lain dan tak bukan karena ia bekas bangsawan dari Kekaisaran Kim.
Kaisar Min itu memang tidak tahu terimakasih, ayah serta ibunya yang sudah berkhianat demi dirinya, sekarang malah bersikap seperti ini. Ia pun sudah kehilangan keluarga dan sahabat untuk Kaisar Min itu, bahkan ia menerima jabatan yang mampu menunjukkan dengan jelas bentuk pengkhianatannya terhadap keluarga Kaisar terdahulu.
Namun, yang didapatnya tetap saja perilaku tak sebanding. Akan tetapi, Lisa tidak bisa menyalahkan Kaisar Min maupun keputusannya. Lisa cukup tahu diri jika mau bagaimana pun juga ia yang paling ditakuti di sini. Makanya mau mengikatnya seperti apapun, Kaisar Min tetap menyimpan perasaan takut kepadanya.
Tetapi, Lisa akan membalas semuanya. Dalam diam. Dalam penuh kehati-hatian. Sebagai bentuk pembayaran kepada para sahabat yang sudah ia kecewakan.
Lagipula yang tersisa dari dirinya sekarang hanyalah harga diri, jadi tidak akan ia sia-siakan.
"Aku yakin mereka sudah membebaskan pangeran Sehun. Itu artinya saat inilah waktuku bergerak. Akan aku buru dulu kau Min Yoongi, sebagai peringatan."
Setelah berbaring beberapa saat, kemudian Lisa langsung mengambil sesuatu di dalam laci yang ia simpan di belakang lemari.
Giok Mawar Hitam.
Benar sekali, pasukan Mawar Hitam telah ia ambil alih dengan bantuan giok tersebut. Pasukan itu pula senjata terakhir Lisa untuk membantu Jisoo, Jennie, dan Rose membalas dendam.
Manoban Lisa bukan pengkhianat, ia hanya berlindung di balik julukan pengkhianat.
Namun, keputusannya yang menipu sahabatnya sendiri juga tidak dibenarkan. Terlebih hal itu membuat Rose dipenjara selama 3 tahun.
Lisa langsung keluar kamar melalui jendela. Sebenarnya ia yang ditempatkan di ujung memberi keuntungan baginya tat kala ingin menyusup keluar istana. Buktinya sampai sekarang tak ada siapa pun yang memergoki aksinya itu.
Q u e e n
'Kriet'
Pintu Pondok Mawar terbuka. Penampakan pertama yang terlihat adalah kumpulan laki-laki yang sedang makan dan minum dengan obrolan random.
Kedatangan Lisa yang bisa disebut tiba-tiba tentu membuat mereka terkejut, meski sudah menjadi kebiasaan setiap kali pimpinan baru mereka datang.
"Hormat kami, Nona," ujar serentak orang-orang itu.
Lisa hanya mengangguk, kemudian langsung to the point mengatakan tujuannya datang. Tatapan datar penuh perhitungan itu menyapu sekeliling sejenak sebelum berbicara.
"Bagi pasukan menjadi tiga kelompok seperti yang aku katakan waktu itu. Kelompok pertama, bawa Min Yoongi menjauh dari keamanan pasukan. Kita laksanakan besok ketika ia melakukan kunjungan rutin ke penambangan emas. Aku yang akan membunuhnya dengan tanganku sendiri," jelas Lisa.
"Baik, Nona."
"Kelompok kedua, lakukan teror ke Istana Utama dan ke tempat usaha Kekaisaran. Kita pecahkan keamanan Kaisar Min yang terbilang rumit," lanjutnya.
"Kami laksanakan, Nona."
"Terakhir, curi kekayaan Kaisar Min beserta para pengikutnya. Untuk gudang harta istana--" Lisa menjeda ucapannya untuk melemparkan sebuah kunci antik ke salah satu prajurit, "--itu kuncinya. Kalau untuk gudang harta para pengikut, kalian rusak saja pintunya. Jangan lupa beri tanda daun semanggi. Sebab rencana besar yang aku susun akan dimulai dari tanda itu."
Lisa menampilkan smirk-nya. Terlihat mengerikan dan ganas. Bahkan, para prajuritnya dibuat menggigil ketakutan setelah mendengar rencana se-rapi itu.
Sebelum berpamitan pergi, tanpa diduga semua orang Lisa membungkuk di hadapan para lelaki itu.
"Maafkan aku atas semuanya. Aku tahu tindakanku selama ini sangat tidak pantas, tapi aku benar-benar minta maaf. Sebentar lagi, tunggulah sebentar lagi ... aku akan segera mengembalikan giok simbol kepemimpinan Pasukan Mawar Hitam ke pemilik sesungguhnya."
Tidak menunggu lama lagi, Lisa langsung berbalik untuk kembali ke Istana Utama. Meninggalkan para prajurit kuat itu yang tersentuh dengan kata-katanya.
Q u e e n
Sesampainya di lingkungan Istana Utama, Lisa mulai berjalan santai. Sesekali membalas sapaan orang yang menyapanya. Tak lupa seulas senyum tipis ia perlihatkan meskipun hatinya tak sama sekali tersenyum.
"Kotor, tanganku sekarang sudah sangat kotor. Aku bahkan tidak tahu apakah Tuhan masih mau membukakan pintu surganya untukku." Lisa menghela nafas lelah setelah mengumamkan hal yang jujur saja selama ini ia khawatirkan.
"Tangan kotor? Bagi pengkhianat dan pembunuh sepertimu mengatakan kebenaran itu langsung dari mulutmu, em ... sadar diri kau."
Lisa terkejut setengah mati mendengar ucapan mendadak dari seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakangnya. Ternyata orang itu Min Yoongi.
Gadis itu berdecak pelan, "Ucapan dari pangeran yang tangannya sama kotornya denganku, kau terlalu tidak tahu diri," balas Lisa yang langsung menohok hati Yoongi.
Yoongi menggeram marah, niatnya yang ingin menjelekkan Lisa malah ia yang ganti dijelekkan gadis itu.
"Tutup mulutmu prajurit rendahan!" bentak Yoongi. Lisa hanya menarik sudut bibirnya sinis.
"Rendahan? Buka mata dan otakmu, tanyakan siapa yang rendahan di sini?! Kau yang tidak bisa apa-apa ini terlalu cepat seratus tahun untuk menantangku, pangeran." Kata 'pangeran' Lisa ucapkan penuh dengan penekanan.
Selepas membuat Yoongi tambah marah, Lisa pergi dengan santainya. Sebenarnya pancingan Yoongi barusan membantu moodnya membaik. Mood untuk membunuh pangeran itu besok.
"Setidaknya inilah perbuatan terbaik yang kau lakukan untukku, Min Yoongi."
••••
1220Haloha I'm backk >o<
Pendapat tentang part ini?
Terimakasih semua atas dukungan kalian 💕
Jangan lupa tinggalkan jejak
callmeRIES
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fiksi Penggemar[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...