19. Pengkhianat

3.5K 543 33
                                    

BLACKPINK COMEBACK 26 JUNI, HUWAAA 😭

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Flashback on

Saat itu Jennie sedang berjalan seorang diri menuju toko yang berada di Timur alun-alun. Tujuannya ke sana untuk membeli sebuah kuali dan bahan-bahan pembuatan obat. Dia baru ingat jika dirinya adalah seorang calon dokter, maka dari itu Jennie berinisiatif menggunakan ilmu kedokterannya untuk menghasilkan uang dan membantu warga sekitar.

Semua berjalan lancar sebelum di perjalanan gadis itu bertemu dengan seorang lelaki yang sedang dikejar oleh banyak orang. Laki-laki itu menjadikannya tameng agar bisa kabur, sehingga mau tidak mau keduanya membuat kesepakatan. Jennie bersedia membantu dengan imbalan selama satu hari penuh si lelaki menjadi orang yang akan mengangkat barang-barang belanjaannya.

Terjadilah kesepakatan. Jennie membeli banyak barang dan si lelaki yang membawanya.

"Aku haus," ucap lelaki itu tiba-tiba.

"Lalu?" tanya Jennie tidak peka.

Tanpa menjawab si laki-laki berjalan meninggalkan Jennie menuju penjual minuman di pinggir jalan. Gadis itu pun mengikuti.

"Hey, kamu marah padaku?" tanya Jennie seraya duduk di samping laki-laki yang sedari tadi menatapnya sinis.

"Haha... kan kita sudah sepakat, kamu untung dan aku untung," ucap Jennie menarik turunkan alisnya.

"Aku tidak bisa kerja karena harus menemanimu," sinisnya.

"Benarkah? Kerja di mana?" tanya Jennie penasaran.

Lelaki itu tidak langsung menjawab. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri seolah mengamati keadaan. Jennie pun refleks menaruh curiga padanya. Kemudian si laki-laki yang sejak saat ini tidak tertarik Jennie tanyai perihal nama berjalan pergi menjauhinya dan penjual minuman. Karena barang belanjaannya dibawa oleh dia, Jennie pun mengikuti.

"Aku bekerja di Pondok Mawar."

Mulut Jennie terkatup ketika akan melayangkan protes.

"Pimpinan baru di sana akan datang membahas rencana di masa depan untuk membalas," lanjutnya.

Lagi-lagi Jennie hanya mampu diam. Tentu dirinya terkejut, karena kata 'pondok mawar' dan 'pimpinan baru' yang diucapkan laki-laki itu sangat dia pahami maksudnya.

"Membalas?" pancing Jennie.

"Membalas cikal bakal kehancuran di masa yang akan datang, pimpinan kami telah merencanakannya."

Langkah Jennie terhenti karena laki-laki di depannya juga berhenti, lalu berbalik kepadanya. Menyerahkan kantung belanja miliknya kemudian mengatakan sesuatu yang tidak ditanggapi oleh Jennie.

"Aku seorang pengawal bayangan. Suatu saat nanti jika kita bertemu untuk yang kedua kalinya, aku akan membunuhmu. Maka dari itu, jangan sampai melihatku lagi."

Kemudian lelaki itu meninggalkannya.

Di tempatnya Jennie menarik tipis sudut bibirnya, "Dia belum tau siapa aku, hmm... dan Rose kamu hutang penjelasan pada kami."

Flashback off

"Kamu tidak bertanya namanya?" tanya Lisa heboh. Jennie menggeleng acuh, dia bahkan sudah melupakan wajah laki-laki itu, yang dia ingat hanya percakapan mereka dan kesepakatan yang terjadi saat itu.

Rose masih diam, memikirkan kata-kata paling tepat untuk menjelaskan kepada mereka rencananya yang sudah 10% berjalan dibantu Kelompok Mawar Hitam.

Lalu setelah mendapatkan penjelasan tentang informasi terbaru di Kekaisaran dari empat pelayan mereka, Rose sudah sangat yakin akan mengomandokan rencana selanjutnya.

"Aku bersama Kelompok Mawar Hitam akan meluncurkan rencana pembukaan pada orang-orang Kekaisaran Min."

Q u e e n

Sedangkan di tempat lain, seorang pangeran sedang murka mengingat penghinaan yang dia dapat beberapa menit lalu dari 'orang biasa'. Dia merasa harga dirinya telah jatuh dengan sangat memalukan.

PYAR!! PYAR!! PYAR!!

Barang-barang kaca di dalam salah satu kamar tempat Min Yoongi beristirahat, laki-laki itu lemparkan hingga pecah. Pecahan kaca berserakan di lantai yang membuat kamar dengan pencahayaan minim itu tidak tampak seperti tempat tinggal.

Beberapa orang di sana hanya mampu melihat untuk sekarang. Mereka takut akan menjadi obyek kemarahan Yoongi jika mengganggu aktivitas laki-laki itu

Kemarahan Yoongi sudah tidak bisa ditolerir lagi. Tempramennya yang memang sulit terkontrol membuat suasana semakin kacau.

Akhirnya setelah melihat segala kelakuan Yoongi, Min Seokjin yang sejak beberapa menit lalu menyaksikan pun mencoba menghentikan tindakan sang adik. Bisa bahaya jika pihak Kekaisaran Kim mengetahui hal ini.

"KENDALIKAN DIRIMU! KITA SEDANG TIDAK BERADA DI RUMAH!" teriak Seokjin.

Yoongi menatap sinis sang kakak, namun perlahan mencoba untuk tenang, nafasnya memburu karena menahan kemarahan.

"Aku akan membalas mereka, terutama gadis gila itu," ucapnya penuh janji.

"Kita akan menghancurkan Kekaisaran ini, kamu bisa menyiksanya kapan pun maumu saat itu tiba," ujar Seokjin menenangkan.

Dia harus segera bertemu dengan Jisoo Kim, lalu membuat gadis itu menerima perjodohan dengannya. Setelah semua rencana awal berhasil akan sangat mudah menjalankan rencana lanjutan.

Setelah berhasil menenangkan adiknya, laki-laki bergelar Putra Mahkota Kekaisaran Min langsung memerintahkan para pelayan untuk membereskan kamar dengan tenang dan tanpa gelagat mencurigakan. Mereka harus menunjukkan citra baik di sini, sangat tidak lucu jika sebelum memulai sudah kalah karena kecerobohan.

"Paman Daeyeon, panggil Menteri Park ke sini sekarang!"

"Baiklah, Putra Mahkota."







••••
0620

Haloha I'm backk >o<

Aku sempet-sempetin di waktu belajarku buat update The Queen. Omooo!!

Pendapat tentang part ini?

Ingat orang yang nguping pembicaraan para petinggi, terus ngadu ke seseorang di part sebelumnya ngga? Nah, siapa orangnya terjawab di part ini :))

Sepertinya tidak ada teori di part kali ini, wkwk

Terimakasih yang udah mampir dan menunggu cerita ini update. Terimakasih banyak...


See you in next chapter~

callmeRIES

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang