SEASON 2 || 48. Pertemuan

1.6K 342 20
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Di dalam kamarnya Jennie terus mondar-mandir memikirkan rencananya. Bagaimana bisa sampai saat ini ia belum menemukan petunjuk apapun. Kepala Pelayan NingNing yang tidak mengizinkannya mendekati Seokjin sungguh membuatnya frustasi. Sebab dengan kata lain jalan yang ia butuhkan untuk menemukan Jisoo semakin sempit.

Bahkan, sampai sekarang ia belum sama sekali bertemu muka dengan Seokjin. Hm, untuk yang satu itu Jennie cukup bersyukur karena ia baru sadar kalau sebelumnya mereka sudah saling mengenal di Kekaisaran Kim.

Untunglah Jennie sadar sebelum semuanya terbongkar. Untuk mengantisipasi situasi yang tidak memungkinkan, di dalam kantung mini yang selalu ia bawa sudah tersimpan cadar untuk menutupi mukanya tat kala nanti bertemu Seokjin.

Dan sekarang ia sedang bingung memikirkan ulang rencananya.

"Apa aku harus mengecek semua tempat di istana ini ketika malam hari?" tanya Jennie pada dirinya.

"Hm, Tae juga belum bisa bergerak bebas karena tes kejujuran belum berakhir sampai sekarang. Entah bagaimana keadaannya saat ini," lanjut Jennie semakin pusing.

"Ayolah keluarkan ide jeniusmu, Jen."

Gadis itu menggeram marah pada dirinya sendiri. Mengapa di situasi sekarang otak cerdasnya tidak mampu mencari ide bagus.

'Tok! Tok!'

Jennie hampir terjungkal ke belakang karena ketukan pintu yang mendadak membuatnya terkejut.

Tidak menunggu lama lagi, Jennie langsung berjalan untuk membukanya. Ternyata NingNing yang datang. Ada apa gerangan sang kepala pelayan mau menghampirinya terlebih dulu seperti ini?

"Kepala NingNing, ada yang bisa saya bantu?" tanya Jennie seraya menunduk hormat.

"Ikutlah denganku."

Setelah itu Jennie langsung mengikuti NingNing dari belakang setelah menutup pintu kamarnya. Di sini perintah NingNing adalah mutlak, sebab bangunan yang ia tempati merupakan daerah kekuasaan Kepala Pelayan NingNing.

Perasaanku kok enak?

Q u e e n

Jennie dibawa menyusuri jalanan yang sebelumnya belum pernah ia tapaki. Jujur saja ia tidak menyangka di dalam istana megah tersebut ada tempat se-terpencil ini.

Gadis itu ingin sekali bertanya, tapi ia tidak boleh lancang.

NingNing melirik sekilas Jennie, ia tersenyum tipis melihat kebingungan yang terpancar di mata orang kepercayaannya itu.

Sebetulnya wanita itu tidak menyangka ia akan sangat cepat memercayai 'Yennie'. Seorang gadis pekerja keras yang selalu tulus melakukan pekerjaannya. Ada waktu di mana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Jennie sering membantu mengerjakan tugas bawahannya dengan alasan tidak mau berdiam diri melihat orang lain bekerja. Tidak ada raut terpaksa atau niat terselubung sama sekali.

Sekarang sulit sekali mencari orang berhati malaikat seperti itu. Hanya kejujuran yang mampu NingNing lihat dari tindakan Jennie selama ini.

"Sekarang kita sedang menuju tempat Pangeran Seokjin. Tempat yang hanya diketahui beberapa orang saja, dan kau salah salah satunya," jelas NingNing tiba-tiba.

Jennie menatap polos, hingga beberapa detik kemudian ia memahami maksud NingNing.

Mungkinkah ....

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang