SEASON 2 || 62. Terbongkar?

1.5K 342 24
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Menuruti apa kata Chanyeol, ketiga gadis itu mengikuti dari belakang dengan pikiran penuh pertanyaan. Kenapa gelagat Chanyeol tiba-tiba misterius? Jisoo, Jennie, dan Rose 'kan jadi tidak tenang.

Sampailah mereka di taman belakang. Tempat tersepi sebab semua orang tengah fokus pada latihan di halaman depan.

Perlahan Chanyeol berbalik untuk melihat satu-persatu dari para bangsawan yang berdiri di hadapannya. Jujur saja, kali ini pandangan Chanyeol tak bisa ditebak.

"Kalian benar-benar orang yang kami kenal, 'kan?"

Satu kalimat pertanyaan dari Chanyeol cukup untuk membuat Jisoo, Jennie, serta Rose membeku. Ketiganya jadi bingung harus menjawab apa. Mereka takut jika pertanyaan itu adalah pertanyaan jebakan.

Mencoba menenangkan diri, akhirnya Rose yang pertama kali membalas.

"Hahaha, apa maksudmu? Tentu saja kami adalah kami. Kau jangan bercanda sekarang, Chan." Rose berusaha bersikap biasa agar Chanyeol tidak semakin curiga.

Chanyeol tidak langsung menjawab, ia terlihat sedang memperhatikan dengan seksama sikap Rose.

"Jangan membohongiku, Rose. Kau sendiri yang mengatakan bila jiwamu berasal dari masa depan."

Bagaikan sambaran petir, ketiga gadis itu semakin membeku dan semakin tidak tahu harus menjawab apa. Mereka sangat panik.

Sebenarnya tidak masalah identitas asli mereka terungkap, tapi jangan di kondisi seperti sekarang. Sangat tidak pas rasanya bila kepercayaan orang-orang pada mereka menghilang tat kala rencana sudah berjalan.

Kali ini Jennie yang maju.

Pertama-tama Jennie tersenyum ke arah kakaknya. "Kapan Rose mengatakan hal itu padamu? Tentu kau seseorang yang mementingkan logika. Coba pikir apa masuk akal hal seperti yang kau katakan ada di kehidupan nyata?" tanya Jennie santai, meski sebenarnya ia takut Chanyeol tidak akan percaya.

Kata-kata Jennie membuat sedikit perubahan di raut wajah Chanyeol.

"Aku mendengar Rose mengatakan itu ke Pangeran Sehun. Dan mengingat ekspresi muka Rose waktu itu, tentu saja terasa ia mengatakan hal benar," balas Chanyeol sambil memandang Rose.

Rose menundukkan kepalanya. Bodoh, bodoh sekali kau Park Roseanne! Rasanya aku ingin mengulang waktu dan tidak jadi mengatakan fakta itu ke Sehun. Kenapa aku baru menyesalinya? Aish ....

"Ekhem! Kau mudah sekali masuk jebakannya. Dia dan Sehun sangat dekat satu sama lain, Rose juga sering jahil kepadanya. Hal seperti itu sudah sering terjadi. Sehun saja tidak tertipu, masa kau yang tertipu," ucap Jisoo sambil terkekeh.

"Benarkan Rose?" tanya Jennie sebagai upaya membenarkan apa kata Jisoo.

"B-benar sekali. Mungkin kau tidak tahu jika saat itu dia tertawa kencang saat aku mengatakan lelucon tentang masa depan." Rose menanggapi dengan senyuman.

Sedari tadi Chanyeol diam menyimak. Ia menyerap satu persatu penjelasan yang terdengar di telinganya. Kalau semakin dipikirkan apa kata mereka memang benar adanya.

Lelaki itu menghembuskan nafas pelan. Bagaimana bisa ia membuat lelucon itu seolah nyata.

"Baiklah kalau itu hanya lelucon. Aku sudah sangat khawatir sebelumnya. Aku takut jika selama ini yang membagi kenangan bersama kami adalah orang asing. Ternyata kalian benar-benar kalian. Ya sudah, istirahatlah, hari esok masih panjang."

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang