15. Persetujuan

3.6K 665 70
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

.
.

Untuk SIDER (Silent Readers) muncul ke permukaan dong. Partisipasi kalian dalam vote serta comment sangat berharga bagi penulis seperti aku. Terimakasih~

.
.

"Ada yang ingin ayah diskusikan denganmu, Jisoo." kaisar berujar tenang. Menatap putrinya yang terlihat biasa saja.

Suasana aula tiba-tiba menegang, dua gadis itu menyadarinya, hanya saja Jisoo dan Jennie terlalu pintar menyembunyikan kegugupan mereka.

Yang berhadapan dengan mereka saat ini adalah kaisar. Tahta tertinggi di abad ini. Seseorang yang mampu mengendalikan segalanya di tangan dia karena kekuasaannya. Seseorang yang bisa berubah protagonis, tapi dalam sekejap menjadi antagonis. Kesalahan sedikit saja mungkin kepala mereka akan terpenggal.

Jujur saja, Jennie baru menyedari beberapa hari ini. Tindakannya waktu itu bisa mengancam nyawanya, namun entah keberanian dari mana Jennie tetap menjalankannya. Terlebih meski terbesit rasa takut, Jennie tidak pernah merasa bersalah. Sekilas tatapannya bertemu dengan tatapan Namjoon. Enggan untuk mengakui jika saat ini mereka adalah sepasang tunangan.

Berbeda dengan Jennie, Jisoo memang terintimidasi, tapi sama sekali tidak ada rasa takut dalam dirinya pada sosok kaisar. Selain karena pria itu adalah ayahnya, mental yang telah ditanam sebagai orang yang akan terjun di dunia hukum, membuat Jisoo sudah terbiasa.

"Perihal apa, Yang Mulia hingga anda memanggil saya secara langsung?" tanya Jisoo pada akhirnya.

Kaisar meminta Tn.Kim mengambilkan kotak yang mana di dalamnya terisi surat permohonan pertunangan dari Kekaisaran Min.

"Aku berencana menikahkanmu."

Satu kalimat itu mampu membuat Jisoo membelalakkan mata. Menikah? Bahkan, Jisoo belum memikirkannya sama sekali. Diam-diam Jennie mengulas senyum tipis, ternyata korban dari sifat 'seenaknya' kaisar tidak hanya dirinya. Jisoo yang notabennya adalah anak kandung kaisar sendiri juga menjadi korban.

"Kenapa? Dengan siapa? Dan untuk apa?" balas Jisoo tetap berusaha tenang. Gadis muda itu lebih bisa mengontrol emosi dibandingkan dengan Jennie.

Semua orang cukup terkejut dengan balasan tenang dari Jisoo. Andai itu Jisoo yang dulu, bahkan sebelum kaisar selesai mengucapkan, anaknya akan langsung memotongnya.

"Yang mengirimkan permohonan pertunanganmu adalah Kekaisaran Min. Kaisar Min ingin menjodohkan anaknya Min Seokjin denganmu. Menurut ayah, umurmu telah cukup untuk menikah. Dan dengan pernikahan kalian hubungan kedua kekaisaran akan semakin erat, sehingga menimbulkan kemakmuran untuk rakyat." jelas Kaisar Kim.

Jisoo mengangguk-anggukkan kepala, "Dengan kata lain anda mengorbankan saya demi kepentingan rakyat?" tanya Jisoo yang mampu membuat semuanya terdiam.

"Tidak masalah, satu demi banyak kehidupan." lanjut Jisoo.

Kaisar sadar dari keterdiamannya, "Jadi kau menerimanya?" tanyanya.

Jisoo menggeleng pelan, "Saya tidak mengatakan setuju, saya hanya mengatakan 'tidak masalah'."

"Lalu?"

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang