24. Rose With Her Mission

3.2K 488 31
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

"Bagaimana Naina penampilanku sudah mirip?" tanya Rose berulang kali. Dia memantau dirinya sendiri melalui cermin di kamarnya.

Sejak pukul 3 pagi gadis itu telah bersiap sedemikian rupa seperti pelayan demi rencana penyamarannya. Entah dari sumber mana ide itu muncul di otaknya, tetapi dia sudah sangat yakin dan percaya diri untuk melaksanakannya.

"Aura kebangsawanan anda membuatnya tampak lebih mewah, Nona," jawab Naina mengulum senyum tipis. "Apabila anda memperlihatkan kacantikan anda di depan para bangsawan laki-laki mereka pasti langsung tertarik pada anda, mungkin bangsawan tertampan akan memberikan surat lamaran kepada anda, Nona."

Rose yang sebelumnya tidak tertarik pada pembahasan seketika tertarik setelah mendengar kata 'bangsawan tertampan'.

"Memang siapa bangsawan tertampan di Kekaisaran Kim?" tanyanya penasaran.

"Kim Chanyeol, putra pertama Penasihat Kim, dan kakak dari teman anda."

Rose tidak membalas penjelasan Naina, dia memilih terus merapikan penampilannya. Hanya saja sekarang otaknya memutar ulang kejadian beberapa waktu lalu, ketika dirinya bertemu dengan Kim Chanyeol.

Flashback on

Rose melirik sebentar ke bangunan di belakangnya, baru selangkah dia keluar dari Pondok Mawar. Tempat yang sekejap mata merubah kehidupannya untuk yang kedua kalinya.

Hembusan nafas lelah mengiringi langkah kakinya untuk kembali ke tempat teman-temannya. Gadis itu membayangkan nanti mereka berempat akan membahas tentang pokok permasalahan yang sebenarnya.

"Sangat melelahkan sampai aku ingin menyerah."

"Yang aku tahu meski dia pendiam, dia sangat anti melakukan hal satu itu," ucap tiba-tiba seseorang.

Secepat kilat Rose menoleh ke sumber suara, mendapati di sana berjalan sesosok pemuda yang menjadi pelaku penjawaban ucapannya barusan.

"Kamu—"

"Kim Chanyeol, kakak Kim Jennie. Kita bertemu kembali Rosie."

Gadis itu mengernyitkan dahi. Panggilan Chanyeol terdengar sangat akrab, tapi dia merasa tak akrab. Apa mungkin pemilik tubuh asli memiliki hubungan dengan Chanyeol? Wow!

Tanpa sadar keduanya berjalan beriringan.

"Aku merasa kamu seperti orang yang berbeda, tetapi kehangatan setiap aku di dekatmu tetap terasa seperti biasanya. Dan ... aku menyukainya." Chanyeol tersenyum ke arah Rose.

Rose sendiri hanya mampu terdiam kaku. Sungguh dia bingung harus menjawab apa. Bersikap sok asik? Atau bersikap jual mahal? Oh, atau bersikap tidak peduli? Hm ....

"Em, aku—"

"Tak apa, jangan dipaksakan. Sepertinya sekarang aku juga harus mengejarmu seperti dulu," sela Chanyeol. "Untuk kali ini kumohon jangan menghindariku," lanjutnya penuh ketulusan.

Tolong selamatkan Rose dari situasi ini!

Flashback off

Rose menggeleng-gelengkan kepala, mengusir sekelebat ingatan yang membuat kedua pipinya bersemu merah.

"Sudah lupakan! Mari kita laksanakan rencana ter-jenius abad ini," alih Rose disertai kobaran semangat.  Hal tersebut membuat Naina mengembangkan senyuman. Sifat baru tuannya memberikan efek tersendiri pada orang-orang di sekitarnya.

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang