|Vote dan comment dipersilakan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESJennie bersama Taehyung dan Nana berjalan beriringan melewati para pedagang di pasar gelap. Seperti dulu, semua mata menatap pada mereka. Namun, tentu saja ketiganya tidak peduli. Yang mereka pedulikan hanya menemukan nenek-nenek yang Jennie, Jisoo, Rose, serta Lisa temui dulu.
Ngomong-ngomong kenapa ada Taehyung? Jawabannya singkat, karena lelaki itu berhutang nyawa pada Jennie. Semenjak kejadian panah beracun mengenai pundak Taehyung hingga lelaki itu meminta Jennie memberikan penawarnya dengan imbalan kesetiaan, Taehyung merambat menjadi pengawal pribadi Jennie.
Ditambah informasi Taehyung kala itu sebelum dimulainya perang membuat Jennie memercayainya. Tidak sepenuhnya, tapi cukup menjadi alasan Jennie mengijinkan Taehyung mengikutinya.
Saat ini mereka mencari nenek itu untuk membuktikan perkataan Taehyung. Informasi yang mampu membuat Jennie meninggalkan ketiga sahabatnya dan menghilangkan diri dua hari sebelum dimulainya peperangan. Jennie merasa bersalah akan hal tersebut, tapi ia tidak punya pilihan. Keputusannya sekarang juga demi masa depan mereka.
"Kamu tidak menipuku, 'kan? Kamu tentu tahu akibatnya jika menipuku." Kata-kata Jennie tersirat ancaman bagi Taehyung. Lelaki itu segera menggeleng.
"Saya tidak menipumu, Nona."
Jennie kembali mengedarkan pandangan mencari keberadaan si nenek. Cukup dalam mereka memasuki Pasar Gelap, hingga pada akhirnya di pojok bangunan Jennie menangkap sosoknya.
Tidak menunggu lebih lama, Jennie pun menghampiri nenek itu diikuti Taehyung dan Nana di belakang.
"Nenek," sapa Jennie.
Wanita tua yang sedang memejamkan matanya itu perlahan membuka mata dengan tatapan langsung menuju Jennie. Jennie cukup terkejut ditatap sebegitu intens oleh sang nenek. Memori masa lalu seketika berputar di otaknya, ketika ia melihat lubang hitam di dalam mata nenek itu.
"Siapa kamu?"
Jennie mengernyitkan dahi bingung.
"Saya gadis yang anda panggil melalui lelaki ini," balas Jennie sambil menunjuk Taehyung.
Si nenek mengamati sebentar Taehyung. Sedangkan Taehyung gelisah di tempatnya, seandainya nenek itu berpura-pura lupa padanya ia akan dituduh pembohong oleh Jennie. Meski ia tidak pernah berbohong sedikit pun.
"Oh." Nenek itu kembali memejamkan mata. Dan Jennie kembali dibuat bingung oleh sikap sang nenek.
"Ne-"
"Rebut kembali Kekaisaran Kim dan jadikan pangeran pengganti sebagai Kaisar. Di saat hal itu terjadi, tepat di malam bulan sabit pertama keajaiban akan membawa simbol mata angin sesuai ramalan 421 pada kebenaran keberadaan mereka."
Pyar!
Cincin ruby Jennie pecah bersamaan dengan sosok sang nenek menghilang seolah tak pernah ada. Waktu seakan berhenti sejenak, menimbulkan pertanyaan sekaligus kebingungan 2× lipat.
"E-eh, Nona kenapa kita berada di sini?" tanya Taehyung dari sisi sebelah kanan Jennie.
Jennie menoleh dengan raut penuh kebingungan, "Apa maksdumu? Kita di sini untuk menemui nenek-nenek. Tadi beliau berada di depan kita, tapi sekarang tiba-tiba menghilang tak berbekas."
"Nenek-nenek? Sepertinya anda salah, Nona. Dan sepertinya kita tersesat, tujuan awal kita adalah restoran untuk membeli makanan," ucap Nana.
Jennie bertambah bingung. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Semua ini nyata, memang nyata. Namun, kenapa hanya dia yang merasakannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...