|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESWaktu terus berjalan hingga perjamuan tersebut sampai pada tahap akhir. Setelah kedatangan Putri Rose beberapa jam lalu keadaan kembali seperti semula, kembali pada drama yang dilakukan para Putra-Putri Bangsawan yang ingin menarik perhatian keluarga sah kekaisaran.
Pada tahap akhir ini, Kaisar akan memberikan titah mutlak untuk beberapa orang yang telah dipilihnya. Bukan hal negatif justru titah Kaisar selalu berdampak positif bagi orang-orang yang menerimanya, namun entahlah untuk kali ini.
Di tempat duduk tiga orang perempuan mereka sama-sama menunjukkan ekspresi malas dan bosan. Acara penuh intrik seperti ini bukan gaya mereka di kehidupan sebelumnya. Sejak tadi ketiganya tidak mengeluarkan sepatah kata pun, diam membisu karena tidak tahu harus mengatakan apa.
"Aku ingin tidur." Celetuk Lisa.
Jennie dan Rose secara serentak menoleh ke arahnya.
"Aku ingin bergelut dengan selimut tebal." Ucap Jennie.
"Aku ingin menikmati teh hangat sambil melihat pemandangan dari jendela." Rose membayangkan kegiatannya itu, hingga memunculkan senyum kecil.
Ketiganya kembali terdiam dengan bayangan-bayangan santai yang mungkin sebentar lagi terwujud.
"Selain perayaan untuk kesembuhan putriku, aku akan menyampaikan beberapa Titah."
"Putra Mahkota yang telah kembali setelah lima tahun melakukan pembuktian untuk membuktikan kelayakannya, meminta sesuatu dariku, dan tentu saja Kaisar ini tidak mungkin menolaknya, maka Titahku kali ini adalah permintaan dari Putra Mahkota."
Kepala Keluarga Kim, ayah dari Kim Jennie dan Kim Chanyeol tiba-tiba berjalan mendekati Kaisar, lalu berdiri di samping tempat duduknya.
"Ayah..."
Jennie menoleh setelah mendengar seruan dari kakaknya. Kemudian mengikuti kemana tatapan mata itu jatuh. Di sana ada sang ayah.
"Seperti yang kalian ketahui, penasihat Kim memiliki dua orang anak dari mendiang istrinya. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Putra Mahkota ingin anak perempuan Keluarga Kim mendampinginya sekarang dan di masa depan."
Jennie mengernyitkan dahi, yang mereka bicarakan tentu saja dirinya, dan otaknya tidak sebodoh itu untuk tidak paham dengan apa yang dimaksud Kaisar.
"Kuberikan pertunangan untuk Putra Mahkota dan Putri Keluarga Kim."
Tidak meleset sama sekali dari perkiraannya. Seketika aura tidak bersahabat menguar dari meja keluarga Kim. Jennie menatap sangat tajam ke arah tiga orang laki-laki di depan sana. Ayahnya, Kaisar, dan Kim Namjoon.
Tn.Kim yang menyadari hal itu, segera melihat putrinya. Dia cukup terkejut dengan tatapan tajam Jennie untuknya. Apakah dia melakukan kesalahan?
"Bagaimana penasihat Kim, kau menyetujuinya? Tentu saja kau tidak berhak untuk menolak."
Tatapan Tn.Kim kembali kepada Kaisar, tapi dia memilih menunduk tanpa menjawab.
"Aku yang berhak menolaknya."
Jennie berdiri dengan kilatan kemarahan. Dia benci siapapun orang yang memutuskan tentang hidupnya tanpa bertanya kepadanya.
Jawaban Jennie membuat dia memperoleh berbagai tatapan dari semua orang di dalam ruangan.
"Apa maksudmu Putri Kim?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...