|Vote dan comment dipersilakan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIESDi balik pohon dekat taman kampus berdiri sesosok makhluk berjenis manusia. Keterangannya adalah dia seorang gadis, berambut pirang panjang, dan membawa kamera di tangannya. Sejak tadi kedua bola matanya hanya terfokus pada satu obyek, yaitu sumber berita besar yang sangat panas.
Roseanne Park, dia memfokuskan kameranya untuk memotret Eun Sang dan Kim Tan. Topik hangat baru-baru ini membahas tentang kedekatan keduanya, tentu saja yang menyebarkan hal itu adalah Rose. Menggunakan situs web gosip sekolah yang dia ciptakan untuk club jurnalisnya, secepat kilat berita tersebut tersebar di semua jurusan.
Sempat ada tanggapan dari dua sejoli itu, mengatakan jika gosip sama sekali tidak benar. Tapi, terlebih dahulu ketikan Rose menuliskan jika kedekatan mereka ditentang oleh keluarga, sehingga hubungan asmara mereka sengaja ditutupi.
Warga kampus tentu saja lebih percaya beritanya, karena sejak dua tahun web itu muncul tanpa diketahui siapa pembuatnya, semua gosip merupakan fakta. Namun, saat ini warga sekolah sudah tahu jika club jurnal-lah yang menjalankannya di bawah kepemimpinan Roseanne Park.
Bukan tanpa dasar Rose melakukan hal tersebut, dia hanya ingin menyalurkan hobi menulisnya dan mengembangkan club jurnalis kampus yang mulai meredup dari perhatian orang-orang. Lagipula meski terlihat hanya berisi gosip, web itu juga memberikan info seputar sekolah, entah itu kemenangan atau pengumuman penting.
Ckrek!!
Kurang lebih lima gambar berhasil dia dapatkan. Dilihat dari segi manapun Eun Sang dan Kim Tan memang sangat cocok, sangat disayangkan jika keluarga mereka tidak setuju karena perbedaan kasta.
Penasaran bagaimana Rose bisa mengetahuinya? Dia tidak sengaja mencuri dengar percakapan Eun Sang dan Kim Tan. Bukankah Rose terlalu ikut campur kehidupan orang lain? Tapi,--
Q u e e n
Tak!
"Di dalam flashdisk ini ada file yang berisi berita baru. Kau dan yang lain tinggal mengeditnya." Ujar Rose pada salah satu anggota timnya.
"Baik."
Rose tersenyum tipis, segera dia duduk di tempatnya lalu membuka laptop pribadinya, "Oh iya, target untuk berita terbaru lusa, jadi usahakan besok file itu sudah dikirim ke emailku, akan aku cek kembali."
"Iya."
Rose mengangguk. Fokusnya kembali pada laptopnya, kemudian membuka web. Jari-jarinya segera bergerak lincah di keyboard.
Klarifikasi Fact.
Bukan maksud kami terlalu mencampuri urusan kalian (Eun Sang dan Kim Tan), kami menyebarkan berita ini karena ingin membantu dan mengingatkan. Jangan malu, jangan takut, dan jangan menyerah ketika dalam fase memperjuangkan.
Percayalah setelah hujan akan timbul pelangi. Jika pelangi tidak segera muncul, maka buatlah pelangi kalian sendiri.
Fighting!!-Di atas awan : good jurnalis-
Gadis itu menghela nafas lega. Semoga bisa dimengerti. Tombol enter segera ditekannya. Cukup beberapa detik berita terbaru telah tersebar.
"Aku pulang, byee."
Rose berjalan santai meninggalkan kampusnya, kewajiban dan haknya sudah dia penuhi, sekarang saatnya beristirahat.
Di perjalanan pulangnya Rose melihat sebuah dompet tergeletak di jalan. Tak jauh dari sana ada nenek-nenek yang sepertinya pemilik dompet itu. Segeralah dia berlari mengembalikan kembali barang ke pemiliknya.
"Nek. Ini dompet anda terjatuh disana." Rose memberikan dompet ini. Si nenek langsung saja tersenyum.
"Terimakasih, anak muda."
Rose mengangguk, ketika dia berpamitan untuk pergi, nenek itu menghentikannya.
"Orang baik sepertimu sekarang jarang ada. Ini hadiah dari nenek, tolong diterima sebagai ucapan terimakasih."
Rose segera menggelengkan kepala, "Tidak nek, saya tulus melakukannya."
Tidak menjawab, nenek itu segera memberikannya ke telapak tangan Rose. Kemudian pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
Rose berusaha mengejarnya, tapi selalu tidak berhasil padahal jarak mereka tidak terlalu jauh, hingga nenek itu menghilang di balik tikungan.
Genggaman tangannya dia buka, disana ada kalung shappire liontinnya berwarna biru. Sangat cantik.
Bergegas Rose pulang ke rumahnya.
.
.Sore pun telah berganti malam. Di atas tempat tidur seorang gadis tengah terlelap. Jendela yang lupa dia tutup menjadi jalan bagi cahaya bulan sabit masuk ke kamarnya. Cahaya itu menyorot ke kalung yang Rose pakai, sinar biru terang menguar hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Q u e e n
"Putri, putri."
Gadis cantik dengan balutan hanbok biru tersentak dari ketidaksadarannya. Memegang kepala yang tiba-tiba terasa sakit.
"Ternyata anda tertidur putri, maafkan pelayan ini yang menganggu."
Rose menoleh ke samping kirinya, "Siapa kamu?"
"S-saya Ong Naina, putri." Jawab Naina dengan bingung.
Rose segera berdiri dari duduknya. Melihat sekeliling, ternyata dia berada di tepi danau. Bagaimana bisa? Bukankah beberapa waktu lalu dia tertidur di tempat tidurnya.
Menarik nafas dalam, Rose pun menoleh ke Naina, "Ceritakan tentang diriku. Aku melupakan ingatanku, tadi saat kau tidak ada aku jatuh dan kepalaku terantuk batu."
"Anda tidak apa-apa putri?" Tanya Naina khawatir terhadap keselamatan tuannya.
"Tidak apa-apa. Sekarang ceritakan semuanya."
••••
1119Eh, ketemu lagi. Hehe
Pendapat tentang part ini?
Don't copy my story!
Terimakasih, see you in next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...